Alat Musik Betawi

  • 7 min read
  • Mei 06, 2022
Alat Musik Betawi

Kali ini akan membahas tulisan tentang Alat musik Betawi yang meliputi ragam jenis dan fungsi yang ada.


Betawi adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta. Kebudayaan Betawi merupakan budaya mestizo, atau merupakan hasil dari asimilasi dan akulturasi dari berbagai budaya.

Sesuai dengan pendapat dari berbagai pihak, bahwa suku Betawi merupakan hasil dari perkawinan antar kelompok etnis dan budaya yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti Sunda, Melayu, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, Arab, Tionghoa dan India.

Sebagai contoh kesenian tari tradisional Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing.

Ada juga Rebana yang memiliki dasar pada tradisi musik Arab, Orkes Samrah yang berasal dari Melayu, dan sebagaianya.

Semua kesenian yang disebutkan tentunya tak lepas dari alat musik pengiring yang berfungsi untuk menghadirkan suasana ataupun kondisi yang selaras dengan tarian-tarian yang dipertunjukan.

Nah kesempatan kali ini kita akan membahas alat musik tradisional Betawi dan alat musik lainya yang sering digunakan sebagai pengiring kesenian tradisional masyarakat Betawi.

Mengenal Alat Musik Tradisional Betawi

Berbicara tentang alat musik tradisional, tentunya secara umum alat musik tradisional Betawi memiliki banyak ragam dan bentuk seperti halnya di daerah lain.

Mulai dari alat musik tiup, gesek, pukul dan tiup memiliki fungsi atau peranan masing-masing.

Alat musik betawi seringkali digunakan pada acara-acara tertentu seperti pertunjukan kesenian tradisional, acara adat, hingga pengiring pertunjukan cerita rakyat Si Pitung yang cukup terkenal di kalangan masyarakat luas.

Dari penjelasan mengenai kebudayaan Betawi, alat musik ini terus mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Penggunaan alat musik tradisional kini dapat dimainkan selaras dengan alat musik tradisional dari daerah lain dan juga alat musik modern seperti, tehyan, terompet dan gitar.


Baca Juga:


Jenis Alat Musik Tradisional Betawi

alat musik betawi

Alat musik tradisional Betawi memiliki jenis alat musik yang cukup beragam. Pada bagian ini akan dibahas setiap jenis alat musik berdasarkan pada :

  • Material atau bahan dasar pembuatan alat musik
  • Fungsi atau kegunaan
  • Cara memainkan
  • Sejarah
  • Dan lain lain

Berikut penjelasan lengkapnya :

1. Gambang Kromong

gambang kromong

Gambang Kromong adalah alat musik hasil dari perpaduan antara dua unsur kebudayaan, pribumi dan Tionghoa.

Gambang kromong sebetulnya bukanlah alat musik tunggal melainkan orkes yang terdiri dari berbagai alat musik tradisional yang terpadu selaras dan mempunyai tangga nada pentatonik Cina atau salendro mandalungan.

Instrumen musik yang digunakan gambang kromong terdiri dari :

  • Gambang
  • Kromong
  • Gong
  • Gendang
  • Suling
  • Kecrek
  • Sukong
  • Konghayan
  • Tehyan

Sebutan gambang kromong diambil dari dua buah alat musik tradisioanl yang terdapat di dalam orkes ini, gambang dan kromong.

Gambang memiliki 18 buah bilahan yang terbuat dari kayu bermacam jenis seperti kayu suangking, huru batu, manggarawan dan jenis kayu lainya.

Sedangkan kromong terbuat dari bahan logam berjenis perunggu atau besi dan memiliki 10 buah pencon.

Kedua instrumen musik tersebut merupakan alat perkusi dan termasuk kedalam alat musik idiofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat bantu khusus.

Terdapat istilah “gambang kromong kombinasi” yang menambahkan alat musik barat atau alat musik modern, seperti :

  • Gitar melodis
  • Bas
  • Gitar
  • Organ
  • Saksofon
  • Drum

Akibat penambahan alat musik tersebut tangga nada yang digunakan pada awalnya pentatonik berubahh menjadi diatonik, tetapi bunyi atau nada yang dihasilkan tetap selaras dan harmonis.

Gambang Keromong seringkali membawakan lagu-lagu yang bersifat humor, jenaka, gembira dan terkadang ejekan. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu yang bercorak pribumi dan Tionghoa.

2. Marawis

marawis
Sumber: youtube.com

Seperti halnya gambang kromong, marawis juga merupakan alat musik tradisional hasil dari perpaduan budaya antara budaya Betawi dan budaya Timur Tengah. Kemudian di Indonesia sendiri sangat dikenal luas, bahkan diadaptasi juga sebagai alat musik Bengkulu.

Marawis memiliki bentuk menyerupai rebana, namun terdapat perbadaan pada bentuknya, marawis memiliki bentuk yang lebih gempal dibandingkan dengan rebana yang memiliki bentuk lebih pipih.

Seperti halnya rebana, marawis memiliki unsur keagamaan yang kental karena seringkali digunakan sebagai pengiring acara keagamaan dan lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian dan kecintaan pada sang pecipta.

Marawis dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan pukulan atau nada yang dihasilkan, diantaranya :

  1. Zapin, memiliki nada lebih lambat dan digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang mempunyai suasana gembira pada saat pementasa, seperti lagu berbalas pantun saat di pernikahan khas Betawi, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan lagu Melayu.
  2. Sarah, berbeda dengan zapin sarah mempunyai irama dan nada yang menghentak dan membangkitkan semangat. Sarah digunakan untuk mengiringi pada saat acara seperti mengarak pengantin.
  3. Zahefah, tidak terlalu berbeda dengan sarah mempunyai irama atau nada yang sama. Seringkali digunakan untuk mengiringi lagu di majilis.

Marawis pada umumnya dimainkan dengan pemain yang cukup banyak, sembilang atau sepuluh orang. Dimainkan oleh pria lengkap menggunakan busana gamis, peci dan celana panjang. Namun tidak menutup kaum wanita untuk memainkanya.

3. Kemong

kemong
Sumber: grinell.edu

Kemong adalah alat musik tradisional khas Betawi yang termasuk ke dalam gambang kromong. Kemong merupakan alat musik yang menyerupai gong atau bonang dari Jawa Timur.

Namun kemong memiliki ukurang yang lebih kecil dan berjumlah lebih banyak pada satu barisnya. Setiap barisnya diletakan pada rangkaian kayu dan memiliki 5-6 buah kemong yang terbuat dari bahan kuningan.

Kemong memiliki umur dan sejarah yang cukup panjang. Kemong juga pernah disebut dalam sebuah buku “Hang Tuah Ksatria Melayu” oleh Nunit Utami.

Kemong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat dengan ujung yang sudah diberi pelapis berupa lilitan kain atau karet. Setiap kemong memiliki suara yang berbeda dalam setiap barisnya.

4. Tanjidor

Tanjidor

Kesenian tradisional tanjidor terbentuk pada abad ke-19 yang dirintis oleh Augustjin Michiels atau “Mayor Jantje” dari daerah Citeureup.

Nama tanjidor sendiri berasal dari nama kelompok sisa-sisa musik Tangsi (asrama militer milik Jepang) yang dimainkan oleh masyarakat Betawi.

Tanjidor dimainkan dalam musik jalanan tradisional atau lebih dikenal dengan nama pesta Cap Go Meh di kalangan Cina Betawi dan dimainkan dalam acara-acara adat masyarakat seperti mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah.

Tetapi pada zaman dahulu, para pemain tanjidor memainkan kesenian ini pada saat panen tiba dan menggantungkan alat-alat mereka pada saat musim bercocok tanam.

Grup tanjidor pada umumnya terdiri dari 7-10 irang yang memainkan lagu diatonik maupun lagu-lagu yang bertangga nada pelog bahkan slendro.

Adapun alat musik yang digunakan dalam pementasan tanjidor adalah marimba, simbal, maracas, drum, trompet, baritone dan alat musik lainya.

5. Gendang

gendang
Sumber: wikipedia.org

Gendang adalah alat musik yang cukup terkenal di telinga masyarakat Indonesia sebagai salah satu instrumen musik gamelan di pulau Jawa dan daerah lainya.

Namun banyak orang tidak mengetahui bahwa Betawi juga memiliki alat musik gendang sebagai alat musik tradisional khas Betawi.

Gendang terbuat dari bahan utama kayu yang berbentuk bulat dan dilubangi pada bagian tengah pada kedua sisinya. Kedua sisi tersebut dilapisi oleh selaput membran yang terbuat dari bahan kulit binatang yang berguna sebagai sumber bunyi.

Kedua sisi tersebut memiliki ukuran yang berbeda yang berguna untuk menghasilkan bunyi yang berbeda ketika ditepuk menggunakan tangan. Gendang dimainkan pada acara-acara tertentu seperti pertunjukan alat musik tradisional.

6. Keroncong Tugu

keroncong tugu

Keroncong tugu adalah sebuah sebutan bagi orkes atau kelompok musik yang dihasilkan dari perpaduan budaya antara Betawi dengan Portugis.

Alat musik ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan unik. Nama keroncong tugu sendiri berasal dari nama alat musik Cavaquinho semacam gitar kecil menyerupai ukulele yang dibuat oleh orang-orang portugis buangan belanda ke kampung Tugu.

Seiring berjalanya waktu, masyarakat Portugis menyebut gitar tersebut dengan nama machina dan terbuat dari pohon kayu yang berada disekitar kampung Tugu. Machina tersebut berbunyi crang crong maka tersebutlah nama keroncong yang berasal dari daerah Tugu.

Pada awalnya keroncong tugu hanya berisikan gitar kecil, namun kemudian berkembang dan ditambahkan alat musik lain seperti rebana, gendang, suling, biola, dan angklung.

7. Gong

gong

Gong merupakan alat musik tradisional yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Selain di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, gong juga merupakan alat musik tradisional Betawi yang sering digunakan dalam pentas kesenian musik tradisional.

Gong memiliki bentuk linkaran dan berlubang dibagian belakangnya, terbuat dari bahan logam berjenis kuningan atau perunggu.

Pada bagian depan terdapat bundaran atau benjolan yang befungsi sebagai tempat memukul alat tersebut.

Alat pemukul yang digunakan biasanya pada bagian ujung dililit kain atau karet agar suara gong tidak kasar.

Gong selain digunakan untuk mengiringi orkes dan penampilan kesenian lain, ternyata gong dimainkan pada upacara kematian. Suaranya yang khas, seaakan dapat memberikan kesan yang dala bagi pendengarnya.

8. Sukong

sukong

Sukong adalah alat musik tradisional betawi yang menyerupai alat musik rebab yang berasal dari Arab. Terdapat perbedaan utama yaitu pada bentuk yang lebih kecil dan memiliki dua dawai atau senar dibandingkan dengan rebab yang menggunakan satu buah dawai.

Sukong terbuat dari kayu sebagai tempat membentangkan dawai dan batok kelapa sebagai tempat resonansi suara.

Sukong dimainkan dengan cara digesek menggunakan alat khusus yang berbentuk busur yang terbuat dari batang pohon yang elastis (). Rambut yang digunakan untuk menggesek dawai terbuat dari rambut ekor kuda jantan yang berwarna putih keemasan.

Alat musik tradisional satu ini biasa dimainkan untuk mengiringi kesenian Betawi seperti ondel-ondel dan lenong. Sukong dapat menghasilkan nada atau irama lagu-lagu betawi seperti kicir-kicir dan jali-jali.

9. Rebana Ketimpring

ketimprang

Rebana ketimpring merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau di tepuk menggunakan tangan.

Alat musik tradisional Betawi ini terbuat dari kayu yang dilubangi pada bagian tengah nya dan diberi lapisan berupa kulit hewan.

Terdapat ketimpring atau kerincingan pada bagian sisi yang terbuat dari logam yang menghasilkan suara atau bunyi yang khas seperti kecrek.

Rebana ketimpang dimainkan dalam grup atau kelompok yang dibagi menjadi 3 bagian, yaiu rebana lima yang berfungsi sebagai komando atau alat musik utama bagi kelompok rebana yang lain.

Rebana tiga dan empat adalah kelompok atau grup yang berfungsi sebagai pengiring kelompok rebana lima.

10. Gambus

gambus

Gambus adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik, seperti mandolin alat musik ini berasal dari Timur Tengah.

Gambus memiliki sedikitnya 3 senar sampai dengan 12 senar atau dawai. Namun gambus di daerah Jakarta atau di masyarakat Betawi hanya dipasang 7 senar saja. 6 senar dengan 3 nada bersuara kembar dan satu senar sebagai bas.

Gambus seringkali dimainkan dengan alat musik tradisional lain seperti gendang sebagai pengiring musik. Gambus juga seringkali disebut orkes dan digunakan pada acara-acara seperti sunatan dan perkawinan.

11. Kecrek (Pan)

kecrek

Kecrek adalah alat musik tradisional khas Betawi yang terbuat dari lempengan besi yang disusun di atas balok kayu.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua tongkat kecil.

Kecrek seringkali dimainkan dalam teater kesenian tradisional Topeng Betawi yang beralaskan tikar dan menghasilkan suara atau bunyi crek crek crek.

12. Ketuk

ketuk

Alat musik tradisional satu ini memiliki bentuk menyerupai bonang, tetapi lebih pipih dan berdinding rendah daripada kenong.

Sebenarnya alat musik satu ini bukanlah alat musik tradisional Betawi, tetapi termasuk kedalam instrumen musik gamelan. Tetapi seringkali digunakan dalam pementasan kesenian tradisional masyarakat Betawi.

13. Klarinet

klarinet

Klarinet merupakan alat musik dari keluarga woodwind. Serupa dengan saksofon, alat musik ini dimainkan dengan satu reed.

Klarinet serigkali diguakan dalam pementasan seperti tanjidor dan pentas seni tradisional Betawi lainya.

14. Mandolin

mandlin

Madolin adalah alat musik tradisional yang berasal dari Eropa. Memiliki betuk menyerupai gitar namun dimainkan seperti biola.

Walaupun alat musik ini berasal dari Eropa, alat musik ini seringkali dimainkan untuk mengiringi kesenian tradisional masyarakat Betawi seperti tanjidor dan acara lainya.

15. Rebab

rebab

Rebab adalah alat musik yang berasal dari Timur Tengah dan masuk ke Indonesia pada abad ke-8 melalui jalur-jalur perdagangan Islam.

Rebab memiliki 1 sampai 3 dawai. Walaupun merupakan alat musik yang berasal dari Timur Tengah, rebab seringkali dimainkan pada pagelaran seni musik tradisional Betawi dan termasuk kedalam salah satu instrumen musik gambang kromong.

16. Terompet

terompet

Terompet adalah salah satu alat musik yang termasuk ke dalam salah satu istrumen musik orkes tanjidor.

Terompet terbuat dari baha logam besi atau kuningan. Dalam kesenian tradisional Betawi, pastinya kita akan sering melihat alat musik satu ini.

17. Tehyan

tehyan

Tehyan adalah alat musik tradisional Betawi yang berasal dari perpaduan budaya atau alkulturasi budaya Tionghoa dan budaya Betawi.Alkulturasi adalah pencampuran antar beberapa budaya

Alat musik satu ini terbuat dari bahan kayu jati dengan tabung resonansi yang terbuat dari bahan batok kelapa dan dilengkapi dengan dawai atau senar sebagai sumber suara.

Tehya masuk ke Indonnesia pada abad ke-​18 dan seringkali dimainkan pada pesta pernikahan, perayaan, upacara pemakaman dan termasuk kedalam orkes tanjidor.

18. Trombon

trombon

Trombon adalah alat musik yang satu keluarga dengan terompet. Namun terdapat perbedaan pada ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan terompet.

​Trombon dimainkan dengan cara ditiup dan memencet tuts untuk mengatur nada dengan menggeserkan kedepan atau ke belakang.

Penutup

NoNama Alat Musik Betawi
1Gambang kromong
2Marawis
3Kemong
4Tanjidor
5Gendang
6Keroncong Tugu
7Gong
8Sukong
9Rebana Ketimpring
10Gambus
11Kecrek
12Ketuk
13Klarinet
14Mandolin
15Rebab
16Terompet
17Tehyan
18Trombon

Nah, itu dia pembahasan mengenai 18 alat musik tradisional Betawi yang cukup beragam.

Terdapat alat musik tradisional dari daerah lain ataupun alat musik modern yang digunakan sebagai pengiring kesenian tradisional Betawi seperti tarian dan lagu-lagu daerahnya.

Hal itu tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan alat musik tradisional yang dapat dipadukan dengan alat musik lain tanpa takut harus kehilangan jati diri asli.

Agar wawasan seputar budaya kalian bertambah, terutama tentang musik tradisional, jangan lewatkan tulisan sebelumnya mengenai alat musik tradisional Bali.

Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan kita mengnai keragaman dan keunikan kebudayaan Indonesia, khususnya pada bidang alat musik tradisional yang sekarang semakin ditinggalkan.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com