Alat Musik Jawa Barat

  • 4 min read
  • Mei 07, 2022

Alat Musik Jawa Barat bagaikan garam dalam sayur dalam kebudayaan Bumi Priangan ini. Sebut saja wayang golek atau tari jaipong, pasti diiringingi dengan alat musik tradisional agar memberi warna yang memperkuat cerita atau pementasan tersebut.

Alat musik tradisional Jawa Barat cukup beragam. Terdapat banyak sekali metode yang digunakan untuk memainkan alat musik tradisional ini, seperti digoyang, ditiup, dipetik, dipukul bahkan digesek.

Penasaran dengan alat musik tradisional suku Sunda ini ? Mari kita simak dan bahas satu per satu dalam tulisan ini.

9 Alat Musik Tradisional Jawa Barat (Sunda)

9 Alat Musik Jawa Barat
Sumber : pesonatravel

Jawa Barat mempunyai alat musik tradisional yang sangat beragam mulai dari calung, angklung, kendang dan lain-lain.

Untuk menambah wawasan dan informasi, setidaknya ada 9 alat musik tradsional yang berasal dari Jawa Barat. Terdapat sejarah yang cukup menarik yang perlu kita ketahui dan juga cara memainkan alat musik ini, diantaranya :


Baca Juga


1. Rebab

Rebab

Rebab adalah alat musik tradsional Jawa Barat yang dikenal sejak abad ke-8 yang dibawa oleh para pedagang Timur Tengah yang berlayar ke Indonesia, Persia lebih tepatnya.

Rebab juga dapat kita temukan di daerah lain di Indonesia, bahkan menjadi salah satu alat musik dari Jambi.

Rebab berasal dari kata Rabab yang berasal dari bahasa Persia yang berarti sedih. Pengertian ini sesua dengan jenis lagu yang seringkali dimainkan pada rebab yaitu lagu ngalengis atau lagu yang sedih.

Rebab disebut juga dengan sebutan Lengek yang berarti gesek atau keset. Orang yang memainkan rebab disebut dengan “ngalengek” yang berarti ngarebab atau memainkan rebab.

Pada zaman dahulu alat musik ini berbahan dasar tembaga dan memiliki tiga buah senar atau dawai. Namun, lama kelamaan rebab menggunakan bahan kayu dan berbentuk seperti busur panah.

Rebab dimainkan dengan cara digesek seperti memainkan layaknya biola namun tidak diangkat di bahu.

2. Suling

Suling

Suling adalah instrumen musik yang sangat terkenal di seluruh Indonesia bahkan ke kancah internasional. Suling dapat menghipnotis para pendengarnya karena memiliki bunyi atau nada yang indah.

Alat musik tradisional ini terbuat dari bahan kayu atau bambu yang memiliki lubang untuk mengatur nada. Jumlah lubang pada suling beragam, dimuali dari 4 lubang hingga 8 lubang sesuai dengan kebutuhan.

Suling dimainkan dengan cara ditiup pada bagian ujung dan menutup beberapa lubang untuk menghasilkan nada yang diinginkan.

Dalam musik daerah Jawa Barat seringkali digunakan suling yang mempunyai empat buah lubang seperti pada pementasan kesenian Gamelan Degung.

3. Karinding

Karinding

Karinding dimainkan dengan cara ditiup yang ditempelkan di bibir sembari menyentil bagian ujungnya dengan menggunakan ujung telunjuk. Karinding terbagi menjadi dua macam, diantaranya :

  • Karinding yang terbuat dari kayu yang hanya digunkana oleh wanita.
  • Karinding yang terbuat dari pelepah kawung atau pohon aren yang digunakan oleh pria.

Karinding pada awalnya digunakan untuk mengusir hama di sawah, karena mempunyai suara yang rendah atau low decible.

Suara yang dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepukan terdengar seperti suara hewan atau disebut juga dengan suara “ultrasonik”.

Tetapi pada zaman sekarang karinding dapat dipadukan atau digabungkan dengan alat musik lainya.

4. Calung

Calung

Calung merupakan alat musik idiofon yang berarti sumber bunyi yang dihasilkan berasal dari bahan dasarnya sendiri. Calung dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul pada bagian bilah atau ruas (tabung bambu) yang tersusun.

Calung menggunakan titi laras atau tangga nada pentatonik yang terdiri dari nada mi-na-ti-la.

Calung terbuat dari bahan bambu, bambu yang digunakan adalah awi wujung atau bambu hitam, tetapi ada pula yang menggunakan jenis bambu ater yang berawana hijau atau awi temen.

Calung terdiri dari 2 jenis yaitu jenis calung rantay dan calung jinjing yang mempunyai perbedaan yang terdapat pada wilahan atau ruas bambu dan cara memainkanya.

5. Angklung

Anklung

Salah satu alat musik yang cukup terkenal dan menjadi lambang bagi masyarakat suku Sunda.

Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu yang dipotong pada salah satu bagian ujungnya yang dirangkai dalam suatu bingkai.

Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan yang menghasilkan bunyi atau nada yang berdasarkan besar kecilnya batang bambu. terdapat teknik dasar dalam permainan angklung, diantaranya :

  • Kurulung. Yang berarti getar, merupakan teknik yang paling umum digunakan dimana tangan kanan memegang tabung dasar dan menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali.
  • Centok. Yang berarti sentak, dimana tabung dasar ditarik dengan cepat ke telapak tangan, sehingga menghasilkan bunyi satu kali atau stacato
  • Tengkep. Seperti kurulung tetapi satu tabung ditahan agar tidak ikut bergetar. Teknik ini menyebabkan angklung mengeluarkan nada murni atau satu melodi nada saja.

6. Tarawangsa

Tarawangsa

Tarawangsa adalah salah satu jenis kesenian rakyat Bumi Pasundan. Alat musik ini mempunyai dua dawai yang terbuat dari kawat baja ataupun kawat besi.

Tarawangsa dimainkan dengan cara digesek, tetapi yang digesek hanya satu dawai saja sementara satu dawai lagi dimainkan dengan cara dipetik.

Instrumen musik ini seringkali dimainkan dengan sebuah alat petik tujuh dawai yang menyerupai kecapi yang disebut dengan Jentreng.

7. Kecapi

Kecapi

Kecapi atau kacapi adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jari tangan.

Kecapi pada umumnya mempunyai 18 atau 20 dawai pada kecapi besar. Pada bagian bawah kecapi, diberi lubang resonansi yang memungkinkan suara dapat keluar.

Berdasarkan fungsinya kecapi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Kecapi indung

Kecapi ini digunakan untuk memimpin musik dengan cara memberikan intro, bridges dan interlude serta memberikan atau menentukan tempo.

  • Kecapi rincik

Kecapi rincik digunakan untuk memperkaya iringan musik denga cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi tinggi.

Berbeda dengan kecapi indung yang menggunakan 18 atau 20 dawai, kecapi rindik hanya menggunakan 15 dawai.

8. Jengglong

Jengglong

Merupakan alat musik sunda yang jarang sekali orang tahu. Jengglong adalah instrumen musik yang memiliki fungsi sebagai pembuat nada dasar dan kerangka lagu pada kesenian gamelan.

Jengglong dimainkan dengan cara dipukul, alat pukulnya terbuat dari kayu yang pada bagian ujungnya dililit oleh kain wol halus atau karet tipis yang diikatkan pada ujung pemukul yang dibentuk bulatan.

Hal ini dilakukan agar suara yang digunakan tidak terlalu kasar dan terasa enak keikat didengarkan.

Jengglong terbuat dari bahan dasar perunggu, kuningan, atau besi. Jenglong berbentuk bilah-bilah yang berderet di atas ruang suara atau resonator.

Bilah-bilah tersebut dibagi menjadi dua buah ancak yang terdiri dari 3 bilah dan permukaannya berpencong dengan diameter 30-40 cm.

9. Celempung

Celempung

Celempung adalah alat musik yang hingga kini tidak diketahui asal mula keberadaanya, darimana dan kapan alat musik ini diciptakan.

Celempung terbuat dari bambu dengan diameter panjang sekitar 50 – 70 cm. Celempung dijejerkan/digabungkan/direnteng dengan beberapa celempung dan disatukan yang disebut dengan “Celempung Renteng”.

Waditra atau instrumen musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan alat bantu pukul. Celempung ini menghasilkan nada atau bunyi yang memanfaatkan gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu.

Selain sarana hiburan celempung juga digunakan sebagai media dakwah ajaran agama Islam.

Celempung berperan sebagai pengatur irama lagu dalam pementassan Celempungan yang terdiri dari kecapi, rebab, gong buyung, karinding, dan tentunya celempung.

Penutup

NoNama Alat Musik Sunda
1Rebab
2Suling
3Karinding
4Calung
5Angklung
6Tarawangsa
7Kacapi
8Jengglong
9Celempung
Tabel nama dan jenis alat musik Sunda

Itulah 9 alat musik tradsional yang berasal dari Jawa Barat. Semoga tulisan ini menjadi penambah informasi dan wawasan mengenai alat musik Jawa Barat dan sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan nusantara.

Seringkali kita tidak sadar atau tidak mengetahui alat musik ini berasal dari provinsi dengan ibukota yang dijuluki Paris Van Java.

Kalian juga bisa membaca artikel tentang alat musik Aceh dan yang lainya pada tulisan sebelumnya.

Semoga tulisan ini membantu masyarakat luas agar tidak keliru mengenali alat musik tradisional yang berada di seluruh Indonesia.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com