Alat Musik NTT

  • 3 min read
  • Apr 21, 2022
Alat Musik NTT, sasando

guratgarut.com – Provinsi yang terkenal sebagai habitat asli hewan langka komodo, ternyata memiliki kebudayaan yang cukup beragam. Salah satunya ialah Alat musik NTT.

Tak disangka dan sedikit sekali orang tau tentang salah satu kebudayaan lokal ini memiliki cukup banyak jenis alat musik.

Setiap jenisnya memiliki karateristik yang unik dan sejarah nya masing-masing. Semua itu akan kita bahas tuntas dalam tulisan ini.

Mengenal Alat Musik NTT

Mengenal Alat Musik NTT
sumber : mldspot

Selain digunakan sebagai sarana hiburan, alat musik NTT juga digunakan sebagai pengiring pada acara adat seperti tarian adat dan upaca adat lainya.

Terdapat sejarah dan keunikan pada masing-masing alat musik tradisional ini yang membedakan dengan daerah lain.

Bahkan ada yang mempunyai sejarah yang sangat sudah lama seperti knobe khabetas. Yang sudah ada pada zaman nenek moyang mereka ketika mereka masih tinggal di dalam gua.

Jenis Alat Musik NTT

Terdapat beberapa jenis alat musik di daerah NTT. Sedikitnya ada 10 jenis alat musik tradisional yang masih tetap terjaga hingga sekarang, diantaranya :

1. Foy Doa

Foy Doa
sumber : insanbumimandiri

Foy doa adalah alat musik tradisional yang termasuk ke dalam kategori aerofon. Yang berarti alat musik ini dimainkan dan menghasilkan suara dari hembusan nafas atau ditiup.

Alat musik tradisional satu ini seringkali dimainkan oleh para remaja pada masyarakat sekitar entah itu perempuan atau laki-laki. Lagu yang dimainkan pada umumnya adalah lagu yang berisi tentang nasihat dan kehidupan.

2. Knobe Khabetas

Knobe Khabetas
Sumber: fatahlovers.blogspot.com

Seperti yang dijelaskan pada pengenalan alat musik tradisional NTT, alat musik ini memiliki umur yang sangat panjang.

Masyarakat daerah Dawa meyakini alat musik satu ini sudah ada pada zaman ketika nenek moyang mereka masih tinggal dalam gua.

Knobe khabetas dimainkan dengan cara di gesek dan memiliki bentuk seperti busur panah. Knobe Khabetas pada umumnya dimainkan pada saat berada dikebun sembari mengwasi ternak. Namun alat musik ini juga digunakan pada upacara adat Napoitan Li’iana dan upacara adat lain.

3. Leko Boko

Leko Boko
Sumber: hanyaberbagi.com

Leko boko atau seringkali disebut dengan nama “Bijol” adalah alat musik tradisional yang berasal dari suku Dawan. Alat musik satu ini selalu berpasangan dengan heo dalam pertunjukan.

Leko boko terbuat dari bahan yang terdiri dari :

  • Labu hutan, yang berfungsi sebagai wadah resonansi.
  • Kayu, sebagai kerangka dan badan yang digunakan untuk mementangkan dawai atau senar.
  • Usus kuskus, yang digunakan sebagai bahan pembuatan dawai pada leko boko.

Leko boko memiliki 4 buah senar seperti alat musik heo. Selain digunakan sebagai hiburan semata, alat musik ini digunakan sebagai pengiring dalam pesta adat.

4. Nuren

Nuren
Sumber: percepat.com

Nuren adalah alat musik tiup yang memiliki dua buah silinder yang terbuat dari kayu atau bambu. Nuren disebut juga sebagai sason atau sason nuren.

Sason berarti laki-laki dan Nuren berarti perempuan. Hal ini menggambarkan nuren sebagai alat musik yang berpasangan atau ganda.

Nuren adalah alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup yang terdiri dari dua buah suling yang digabungkan dan dimainkan bersamaan.

5. Prere

Prere
Sumber: percepat.com

Prere adalah alat musik tradsional yang khas dan berukuran relatif kecil sekitar 10-15 cm. Prere berasal dari daerah Manggarai dan terbuat dari bahan ruas bambu yang kecil.

Alat musik ini dimainkan layaknya terompet dan menghasilkan bunyi yang sangat khas. Prere juga digunakan sebagai pengiring pada penampilan pencak silat rakyat.

6. Sasando

Sasando
sumber : kompas

Sasando adalah salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di Indonesia maupun di mata dunia. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dengan kedua tangan layaknya harpa.

Sasando terbuat dari bahan bambu sebagai wadah resonansi yang dikelilingi oleh bantalan kayu untuk menahan senar.

Sasando memiliki dua jenis yang berbeda. Perbedaan itu terletak pada jumlah dawai yang dimiliki, ada yang berjumlah 58 dan ada yang berjumlah 28.

7. Sunding Tongkeng

Sunding Tongkeng
Sumber: hanyaberbagi.com

Sunding tongkeng sekilas mirip dengan suling yang berasal dari daerah Jawa. Namun terdapat perbedaan pada bahan yang digunakan. Alat musik ini digunakan ketika menjaga kebun dari hama di malam hari.

Sunding tongkeng terbuat dari bahan bambu yang memiliki ruas berbuku, ujung ruas tersebut dibiarkan tanpa dilubangi.

Alat musik tradisional ini memiliki 6 buah lubang dan lubang peniup sebagian ditutup oleh daun talas yang dililitkan.

8. Thobo

Thobo
Sumber: percepat.com

Thobo adalah alat musik yang sederhana. Alat musik ini hanya terbuat dari bambu yang berbuku dan pada bagian bawah ruas dihilangkan.

Sekilas alat musik ini mirip dengan alat musik yang berasal dari Maluku yaitu bambu hitada. Thobo seringkali dimainkan sebagai pelengkap pada saat mengiringi musik Foy Doa.

9. Totobuang

Totobuang
Sumber: kamerabudaya.com

Terdapat beberapa sebutan atau nama pada alat musik ini yang berbeda pada setiap daerah. seperti di daerah Tanalein alat musik ini diberi nama Leto.

Terdapat dua cara untuk memainkan alat musik ini, yaitu digantung atau digendong.

Totobuang adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari bahan batang kayu sukun. Totobuang berbentuk bulat dan dilubangi pada bagian tengah.

10. Heo

Heo
Sumber: berjambang.blogspot.com

Heo adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara digesek menggunakan alat gesek berbentuk busur. Heo seringkali dimainkan bersama Leko boko sebagai pengiring pesta adat.

Heo terbuat dari bahan kayu yang pada bagian tengahnya dilubangi sebagai tempat resonansi suara.

Sedangkan untuk alat penggeseknya terbuat dari bahan rambut kuda yang disusun menjadi satu.

Penutup

[su_table responsive=”yes”]

No Nama Alat Musik NTT
1 Foy Doa
2 Knobe Khabetas
3 Leko Boko
4 Nuren
5 Prere
6 Sasando
7 Sunding Tongkeng
8 Thobo
9 Toto Buang
10 Heo

[/su_table]

Nah itu dia tadi penjelasan mengenai 10 alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.Terdapat keunikan dan sejarah yang terkandung didalam setiap jenis alat musik tersebut.

Supaya wawasan kalian bertambah, yuk baca juga mengenai alat musik khas Aceh dan alat musik dari Kalimantan Timur yang tidak kalah unik dan bersejarah.

Tulisan ini dibuat agar masyarakat Indonesia dapat mempelajari dan melestarikan budaya Nusantara yang semakin hari semakin ditinggalkan.Sebagai warga negara yang baik kita wajib untuk melestarikan warisan budaya ini.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com