Alat Musik Tanjidor

  • 4 min read
  • Mei 14, 2022

Guratgarut.com – Alat musik tanjidor merupakan sebuah ensambel musik atau orkes yang terdiri dari berbagai alat musik yang dimainkan secara bersamaan. Jika gamelan memiliki mayoritas alat musik perkusi, tanjidor merupakan ensambel musik yang terdiri dari mayoritas alat musik tiup.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu kebudayaan Betawi yang cukup terkenal di telinga masyarakat, dimulai dari sejarah, fungsi dan jenis intrumen musik yang dimilikinya.

Mengenal Tanjidor, Ensambel Musik Tradisional Khas Betawi

Sedang memaninkan alat musik tanjidor
Gambar tanjidor

Tanjidor atau terkadang hanya disebut tanji saja, merupakan sebuah orkes yang termasuk kedalam kesenian Betawi. Seni musik ini dimainkan secara kelompok dan banyak dipengaruhi oleh musik Eropa, oleh karena itu tanjidor memiliki alat musik yang kebanyakan dari Eropa atau luar negri.

Tanjidor sendiri berasal dari bahasa Portugis yaitu tangedor yang berarti alat-alat musik berdawai (Stringed Instrumen), namun arti tersebut berbeda dengan kesenian tanjidor di masyarakat Betawi yang pada umumnya intrumen musik perkusi dan tiup.

Tanjidor sendiri mempunyai tangga nada diatonis dan biasa dimainkan oleh 7 sampai 10 pemain yang memainkan repertoar lagu diatonik maupun lagu-lagu yang bertangga nada pelog atau selendro.

Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama dengan alat musik Drumben. Kesenian tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, namun sayang kesenian tersebut sudah punah.

Baca Juga: Penjelasan alat musik rebab lengkap.

Sejarah dan Perkembangan Alat Musik Tanjidor

Sejarah dan Perkembangan Alat Musik Tanjidor
Permainan tanjidor pada zaman dahulu

Kesenian tanjidor sudah ada dan dimulai sejak abad ke-19 yang dirintis oleh Augustjin Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citarap atau Citeureup pada masa penjajahan Jepang.

Kata tanjidor juga berasal dari nama kelompok sisa-sisa musik Tangsi (asrama militer Jepang) yang dimainkan masyarakat Betawi yang pada saat itu sebagai pekerja bukan sebagai pemain musik.

Pada masa itu masyarakat betawi memainkan tanjidor untuk kepuasan batin dan kesenangan serta kegemaran masyarakat.

Perkembangan tanjidor terletak pada penggunaan alat musik yang sekarang sedikit demi sedikit digantikan dengan menggunakan alat musik yang menggunakan listrik.

Fungsi Alat Musik Tanjidor

Fungsi Alat Musik Tanjidor
Permainan orkes tanjidor sebagai pengiring kesenian ondel-ondel

Permainan tanjidor pada umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional seperti pada pesta cap gomeh di kalangan Cina Betawi. Pada zaman dahulu kesenian ini digunakan oleh para seniman pada saat setelah panen dan memainkannya di jalan, mengamen dari rumah ke rumah dan dari restoran ke restoran.

Namun pada masa sekarang tanjidor digunakan sebagai pengiring untuk mengarak pengantin, pawai daerah dan menyambut tamu agung dimana kesenian ini dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya orkes.

Adapun lagu yang dimainkan seperti :

  1. Bananas
  2. Cente Manis
  3. Keramat keram
  4. Lain kramton
  5. Merpati putih

Lagu Keramat Keram (Kramat Karem) diciptakan berdasarkan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau yang menelan banyak korban.

Ragam Intrumen Musik Tanjidor

Ragam Instrumen Musik Tanjidor
Beberapa instrumen musik yang ada pada orkes Tanjidor

Kita tahu bahwa tanjidor merupakan ensambel / orkes musik yang terdiri dari beberapa intrumen musik yang dimainkan selaras dan bersama-sama. Pada umumnya tanjidor menggunakan intrumen musik yang terdiri dari :

[su_table responsive=”yes”]

No Nama Alat Musik
1 Klarinet
2 Piston
3 Trombon
4 Tuba
5 Sousaphone
6 Snare Drum / Tambur
7 Bass Drum / Beduk
8 Simbal / Kecrek
9 Triangle

[/su_table]

1. Klarinet

Klarinet merupakan alat musik tiup yang mirip dengan alat musik seruling. Namun terdapat perbedaan dari bahan dan suara yang dihasilkan.

Klarinet terbuat dari bahan logam dan kayu dan menghasilkan suara yang khas. Terdapat lubang lubang yang digunakan untuk mengatur nada yang dihasilkan.

Klarinet termasuk kedalam keluarga woodwind dan merupakan keluarga intrumen terbesar dengan ukuran dan pitch yang berbeda dengan alat musik sasando dari NTT.

2. Piston

Piston merupakan alat musik tiup yang terbuat dari logam. Alat musik yang seringkali disebut french horn ini seringkali digunakan dalam marching band dan konser musik klasik.

Piston memiliki tiga katup pengatur nada yang yang dimainkan layaknya trompet. Piston pada umumnya menggunakan kunci F meski biasanya alat musik lain menggunakan kunci B♭.

3. Trombon

Suara trombon dihasilkan oleh getaran pada bibir pemain. Pemain trombon yang disebut dengan nama trombonis harus mahir dalam pengaturan napas karena meniup trombon membutuhkan pernapasan kuat dan panjang.

Kata trombon sendiri berasal dari bahasa Itali tromba yang berarti trompet dan -one yang berarti akhiran yang bermakna besar. Jika disatukan trombon adalah trombet yang berukuran besar.

4. Tuba

Seperti halnya alat musik tanjidor yang lain, tuba merupakan alat musik tiup yang terbuat dari logam. Tuba sendiri merupakan alat musik terbesar dan suara terrendah dalam keluarga alat musik brass.

Terdapat tiga buah tombol pada trombon yang berfungsi sebagai pengatur anda. Untuk menghasilkan nada tertentu pemain tuba harus mengkombinasikan tombol yang ditekan bersamaan dengan meniup alat musik ini.

5. Sousaphone

Sousaphone merupakan alat musik yang termasuk kedalam keluarga alat musik brass seperti sousaphone. Sebetulnya alat musik satu ini sama seperti tuba, namun dibuat melingkar dan dapat didigunakan lebih mudah dibawa saat berdiri atau berjalan.

6. Bass Drum / Beduk

Bass drum terbagi menjadi tiga kasifikasi, drum bass konser, kick drum dan pitched bass. Yang digunakan dalam kesenian tanjidor ialah pitched bass atau sering disebut marching bass drum.

Bass drum memiliki diameter yang cukup besar dan menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass). Bass drum dimainkan dengan cara di ikat pada leher dan dipukul pada bagian sisi menggunakan alat pemukul khusus.

Jika tidak menggunakan bass drum masyarakat Betawi biasa menggunakan beduk sebagai penggantinya.

7. Snare Drum / Tambur

Snare drum merupakan jenis drum yang dilengkapi dengan beberapa baris tali senar yang direntangkan melintang pada membran. Seperti halnya alat perkusi lainya snare drum dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan alat pukul khusus (drumstick).

Snare drum sendiri terbuat dari kayu atau logam yang memiliki diameter 14 inci.

Jika tidak menggunakan snare drum masyarakat Betawi menggunakan tambur sebagai pengganti alat musik tersebut.

8. Simbal / Kecrek

Simbal merupakan alat musik yang cukup sederhana. Simbal terdiri dari dua buah lempengan bulat yang terbuat dari kuningan dan dimainkan dengan cara dibenturkan satu sama lain.

Simbal dapat menghasilkan suara yang tinggi dan mampu mengisi celah kosong nada tinggi nyaring dalam sajian musik kesenian orkes tanjidor.

Pengganti simbal ialah kecrek, terbuat dari lempengan besi yang disusun di atas balok kayu dan dipukul menggunakan dua tongkat kecil.

9. Triangle

Triangle merupakan alat musik ritmis dan tergolong alat musik perkusi karena dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik. Dikatakan ritmis berarti triangle adalah alat musik yang tidak bernada.

Walaupun terlihat sederhana, memainkan alat musik ini tidaklah mudah. Diperlukan ketekunan dan insting bermain yang sangat kuat untuk menyesuaikan nada pada sebuah musik atau lagu.

10. Tehyan

Tehyan merupakan alat musik gesek yang terbuat dari kayu jati dan tempurung kelapa sebagai tabung resonansi yang dilengkapi senar atau dawai.

Alat musik ini menghasilkan nada dan bunyi tinggi yang tinggi dan merupakan salah satu ciri khas dalam orkes tanjidor. Tehyan merupakan hasil dari akulutrasi budaya antara Betawi dan Tiongkok bada abad ke-18.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai tanjidor yang dimulai dari sejarah, perkembangan, fungsi dan jenis alat musik yang digunakanya. Semoga tulisan ini menambah wawasan anda mengenai kesenian musik di Indonesia.

Jika ada yang ingin disampaikan, dapat tulis di kolom komentar atau kirim pesan melalui guratgarutcom@gmail.com.
Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com