Anatomi Tumbuhan

  • 4 min read
  • Apr 05, 2022
tumbuhan hijau

Anatomi Tumbuhan – Seperti halnya hewan, tumbuhan dapat diidentifikasi masing-masing bagiannya. Tentu hal ini bertujuan untuk megnetahui fungsi dari masing-masing bagian. Secara garis besar, tumbuhan terbagi menjadi kedalam empat bagian yaitu, akar, batang, daun dan buah.

Dengan kita mempelajari anatomi tumbuhan, kita akan mengetahui bagaimana mereka bekerja. Hal tersebeut tentu akan menjadi pengetahuan yang sangat bermanfaat. Sebab kita akan lebih paham cara merawat tumbuhan yang baik dan benar.

Dewasa ini begitu banyak ahli, mahasiswa, atau bahkan pelajar yang mempelajari anatomi tumbuhan secara mendalam. Anatomi tumbuhan tidak hanya terpatok pada perkembangan tumbuhan saja, namun mencakup pembedahan serta mempelajari bagian dalam dari tumbuhan itu sendiri.

Dengan cara itu, kita dapat membedakan bagian-bagian satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya.

Perbedaan yang didapatkan dijadikan penelitian lebih lanjut, dikelompokan sehingga ditempatkan dalam satu taxonomi. Anatomi sendiri hanya fokus mempelajari bagian dalam, sedangkan untuk bagian luar dipelajari dalam morfologi.

Anatomi Tumbuhan Secara Umum

anatomi tumbuhan

Berikut ini merupakan anatomi tumbuhan beserta penjelasannya, yang meliputi bagian akar, batang, daun dan buah.

#1. Bagian Akar

Akar merupakan kompenen atau bagian paling bawah dalam sebuah tumbuhan, pertumbuhannya pun bisa primer atau sekunder.

Akan tetapi tidak semua tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan primer atau sekunder. Sebagai contoh, pertumbuhan sekunder hanya dapat terjadi pada tanaman dikotil.

Pada tanaman sekunder, xilem dan floem dihasilkan dari kambium, sedangkan pada tanaman dengan jenis kar primer xilem dan floem dihasilkan oleh prokambium.

Akar sendiri dibedakan menjadi dua bagian yaitu akan monokotil dan dikotil, tentu keduanya memiliki perbedaan terutama dari segi disik dan struktur.

Berikut bagian yang ada dalam akar dikotil.

  1. Epidermis
  2. Kortek (parenkim)
  3. Endodermis (sel yang terdapat dalam akar)
  4. Periskel (Kambium yang membentuk cabang akar)
  5. Xilem
  6. Floem
  7. Empelur (Pariskel)

Sedang pada akar dikotil tidak terdapat empelur, kemudian parenkir dapat menyimpan cadangan makanan serta memiliki epedermis yang tebal dan tidak memiliki skelerenkim.

#2. Bagian Batang

Batang merupakan bagian penopang yang dapat menghasilkan kayu serta kulitnya. Batang sendiri memiliki struktur yang lebih rumit apabila dibandingkan dengan akar.

Akar sendiri dapat dibedakan berdasarkan penopang batangnya, sebagai contoh bayam dan bunga pakul merupakan dikotil anomali. Sedangkan hanjuang dan lidah buaya termasuk monokotil anomali.

Berikut merupakan contoh akar anomali.

  • Umbi akar merupakan struktur akar dengan korteks yang tebal, sebagai contohnya batang singkong.
  • Mikoriza merupakan hasil simbiosis akar tingkat tinggi dengan jamur dan fospor.
  • Akar udara adalah struktur akar dengan gabus yang tebal, sehingga akarnya terangkat hingga ke atas, contohnya pohon beringin.
  • Bintil akar adalah hasil simbiosis tingkat tinggi antara akar dengan bakteri. Sebagai contohnya yang terdapat pada tanaman polong-polongan.

#3. Bagian Daun

Daun sendiri merupakan bagian yang menempel atau tumbuh pada bagian batang, berikut merupan bagian-bagian daun yang perlu diketahui.

  1. Epedermis
  2. Mesofil
  3. Sel kipas atau parenkim yang mengerut

Dau mengalami proses penebalan pada bagian luar yang dilakukan oleh kitin atau lignin yang membentuk kutikula. Sedangkan untuk urat daun sendiri terdapat pembuluh dan dan slerenkim, sehingga daun menjadi kuat.

Kemudian bagian stomata berfungsi memaksimalkan karbondioksida yang masuh dan diserap oleh daun.

Tumbuhan dengan jenis monokotil seperti jagung, padi atau tebu memiliki stomata yang lebih banyak pada bagian bawah dan atas.

Selain itu lingkungan dapat mempengaruhi anatomi pada bagian daun, seperti yang kita ketahui dimana bagian daun ketika mendapatkan cahaya yang cukup akan mengalami pertumbuhan dengan baik.

#4. Bagian Bunga

Meski tidak semua tumbuhan memiliki bunga, namun bunga tetap menarik untuk dibahas, sebab hampir sebagian besar tumbuhan memilikinya.

Apabila kita ulas secara mendetail, bunga memiliki bagain-bagian sebgai berikut.

  1. Gabungan petal (kaliks, kelopak)
  2. Sepal (korola, mahkota) membentuk tepal
  3. Filamen atau tangkai sari, bagian ini memiliki pembuluh
  4. Anter atau kotak polen, memiliki epidermis, endodermis dan tapetum
  5. Bagian putik memiliki antripoda
  6. Dua inti badan polar
  7. Sel telur
  8. Inti sinergid

Ada beberapa hal yang dapat merangsang pertumbuhan bunga, salah satunya adalah kromosom. Dengan adanya kromosom ini pertumbuhan bunga menjadi cepat.

Kemudian antipoda memiliki peran dimana sebgai penyimpan makanan cadangan.

Sedangkan serbuk sari memiliki karakteristik yang ringan serta mudah menempel pada putik manapun, akan tetapi meski begitu serbuk sari tumbuhan yang satu dengan yang lain memiliki komposisi exine yang berbeda-beda, sehingga tidak semua serbuk sari dapat membuahi sembarangan putik.

Anatomi Kayu

Setelah pada bagian sebelumnya kita mempelajari anatomi tumbuhan secara umum, pada bagian ini kita akan melakukan identifikasi terhadap kayu. Kayu disini masih bersifat umum, akan tetapi hampir setiap kayu memiliki sifat yang hampir sama.

Berikut ini merupakan anatomi kayu.

Serat Kayu

Searat kayu yang terdapat pada jenis kayu yang memiliki serat lebih lebar, dapat dipastikan kayu tersebut lebih kuat. Basanya jenis-jenis pohon yang memiliki dau lebih, memiliki serat yang lebih tebal.

Zat Ekstraktif

Setiap jenis kayu memiliki zat ekstraktif, zat ini sangat berpengaruh terhadap warna, bau, serta rasa kayu. Maka dengan adanya zat ekstraktif kita dapat mebedakan jenis kayu yang satu dengan yang lainnya.

Zat ekstraktif juga berguna sebagai zat yang dapat memberikan ketahanan terhadap kayu dari lapuk.

Kayu Gubal

Apa itu kayu gubal? Kayu gubal merupakan suatu bagian di dalam kayu yang beruupa sel-sel hidup dengan pori-pori yang relatif besar.

Arah Serat

Arah serat merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi kualitas kayu, sebagai contoh kayu dengan serat yang tidak jelas dianggap lebih jelek apabila dibandngkan dengan kayu yang memiliki serat lurus.

Pori Kayu

Pori kayu dalah sel-sel yang berbentuk seperti pembuluh, pori sekilas berbentuk lubang-lubang yang beraturan maupun tidak.

pembuluh

Pembuluh yang terdapat dalam kayu dapat terlihat berisi maupun tidak. Pembuluh bisa berisi tolosis yaitu sesuatu semacam gelembung mengkilap yang menyumbat pembuluh.

Saluran Interseluler

Saluran ini merupakan saluran yang menghasilkan getah ketika disayat.

Parenkrima

Parenkrima pada kayu secara garis besar dibedakan menjadi dua bagian, yaitu parotrakeal dan apotrakeal.

Demikian pembahasan mengenai anatomi tumbuhan yang dapat saya sajikan, semoga dapat menambah wawasan serta membantu kalian dalam proses belajar. Jangan lewatkan artikel lainnya seperti pengertian morfologi, sebab hal ini berkaitan erat dengan anatomi.

Jika dirasa bermanfaat, silahkan berikan komentar.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com