Contoh Teks Anekdot

  • 9 min read
  • Apr 12, 2022
anjing lucu

Contoh Teks Anekdot – Saat di sekolah dulu, kalian pasti sangat akrab dengan kata anekdot. Apakah kalian masih ingat mengenai teks anekdot?

Kami akan membantu kalian untuk memanggil memori itu kembali. Berikut saya jelaskan tentang teks anekdot lengkap beserta contohnya.

Silahkan kamu simak hingga beres.

Pengertian Teks Anekdot

“Teks anekdot dapat diartikan sebagai teks yang berbentuk cerita yang di dalamnya mengandung humor atau lelucon sekaligus kritik. karena berisi kritik, anekdot seringnya bersumber dari kisah-kisah factual dengan tokoh nyata yang terkenal.” (Kosasih, 2014:2).

Anekdot yang biasa kita kenal sebagai contoh teks yang mengandung humor, guyonan, lucu-lucuan yang mampu mneghibur ternyata juga mengandung tujuan yang lain dibalik lucunya teks anekdot yaitu berupa pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada pembaca.

Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi

Fungsi Anekdot

Anekdot tergolong ke dalam teks berbentuk narasi atau cerita. Dalam teks anekdot terdapat tokoh, alur atau rangkaian peristiwa, dan latar. Secara umum anekdot sama dengan teks-teks cerita lainnya.

Maka dari itu, fungsi dari anekdot adalah untuk menyampaikan sebuah cerita, baik itu fiksi ataupun nonfiksi, sehingga pembaca seakan-akan ikut menyaksikan peristiwa yang sedang diceritakan.

Perbedaan anekdot dengan teks cerita yang lain yaitu adanya kekhususan dalam anekdot, yakni mengandung unsur lucu atau humor. Humor dalam teks anekdot ini mengandung ajakan untuk merenungkan kebenaran (menurut brainly).

Struktur Anekdot

Teks anekdot juga mengandung struktur atau urutan dalam membuat teks anekdot. Mengapa hal ini dirasa perlu, bukankan teks anekdot hanya sebuah lelucon. Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, teks anekdot memiliki tujuan sebeagai pembelajaran. Disamping itu, untuk menciptakan sebuah teks yang rapih serta memiliki wujud yang jelas.

Struktur dari teks anekdot setidaknya memiliki 5 bagian, abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda. Adapun masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Abstraksi

Abstraksi, yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang atau gambaran umum tentang isi yang akan dibahas dalam suatu teks anekdot.

Contoh :

  • Gusdur bercerita bahwa ada rombongan istri pejabat Indonesia pelesir ke San Fransisco. Mereka menemani para suami yang sedang studi banding. (Anekdot “Do You Like salad?”).
  • Seorang dosen fakultas hukum suatu universits sedang memberikan kuliah hukum pidaha (Anekdot “KUHP dalam Anekdot”).

2. Orientasi

Orientasi, yaitu bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. (Kosasih, 2014:5). Bagian ini yang menjadi penyebab timbulnya krisis atau konflik.

Contoh :

  • “Empat kali tujuh adalah dua puluh delapan,” kata orang yang satunya. “Empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh,” kata seorang yang satunya lagi Dua orang itu akhirnya bertengkar hebat. warga yang menyaksikan menjadi jengkel. Keduanya akhirnya dibawa menemui hakim setempat. (Anekdot “Empat Kali Tujuh”).
  • Pada suatu ketika mereka mampir ke sebuah restoran. Ketika memesan makanan, mereka bingung dengan menu menu makanan yang disediakan. Mereka pun tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. (Anekdot “Do You Like Salad?”).

3. Krisis

Krisis atau komplikasi, bagian inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah munculnya kekonyolan yang menggelitik dan membuat tawa.

Contoh :

  • Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap, “Amin, amin, amin!” seraya menengadahkan tangan. (Anekdot “Kuli dan Kiyai”).
  • Hakim memerintahkan agar orang pertama dipenjara. Orang itu berteriak memprotes, “Lho, kok, saya? Di mana salah saya? Omongan saya, kan, benar, Pak Hakim. Empat kali tujuh itu dua puluh delapan. Iya, kan?” (Anekdot “Empat Kali Tujuh”).
  • KUHP dipelesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”. (Anekdot “KUHP dalam Anekdot”).

4. Reaksi

Reaksi, yaitu tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang muncul biasanya berupa menertawakan atau mencela.

  • Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala. (Anekdot “KUHP dalam Anekdot”).
  • “Kamu itu justru sangat bodoh,” kata hakim itu dengan tenangnya, “Mau-maunya kamu bertengkar dengan orang tolol yang mengatakan bahwa empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh. Bukankah kamu yang seharusnya dihukum?” (Anekdot “Empat Kali Tujuh”).

5. Koda

Koda, yaitu penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Dalam kesimpulan ini berisi persetujuan, komentar, atau penjelasan dari yang telah dipaparkan.

Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata seperti, itulah, demikianlah, akhirnya. Intinya koda ini bersifat opsional (bisa ada ataupun tidak).

Contoh :

Orang itu akhirnya mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar. (Anekdot
“Empat kali Tujuh”)

  • Namun, sumber lain menyatakan bahwa anekdot cukup dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan evaluasi saja.

Kaidah Kebahasaan Anekdot

Secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung yang dinyatakan dalam bentuk dialog para tokoh.
  • Banyak menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal yanitu dnegan menyebutkan langsung nama tokoh factual atau tokoh yang disamarkan.
  • Banyak menggunakan keterangan waktu. Contoh (1) Petani tua segera memberikan bantuan (2) Petani tua kemudian menguburkan politikus-politikus itu di kebunnya (3) Orang itu berteriak memprotes.
  • Menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang bermakna kronologis atau temporal. Contoh (1) Akhirnya, menabrak sebuah pohon besar di ladang seorang petani tua (2) Petani tua kemudian menguburkan politikus-politikus itu di kebunnya.
  • Banyak menggunakan konjungsi penjelas. Contoh (1) “Kamu itu justru sangat bodoh,” kata hakim itu dengan tenangnya, “Mau-maunya kamu bertengkar dengan orang tolol yang mengatakan bahwa empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh. (2) Orang itu akhirnya mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar (3) “Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang berkata bahwa mereka belum meninggal.”

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Sebuah teks anekdot memiliki ciri atau karakteristik, tentu saja hal ini harus kita ketahui, tujuan agar kita dapat dengan mudah membuat sebuah contoh dari teks anekdot itu sendiri.

Sebab apabila kita tidak mengetahui hal ini sudah dapat dipastikan akan mengalami kesulitan dalam pembuatan contoh teks anekdot.

Berikut ini merupakan beberapa ciri atau karakteristik yang terdapat dalam sebuah teks anekdot.

Baca Juga: Contoh Teks Editorial

1. Mirip Perumpamaan

Kebanyakan dari teks anekdot memiliki kemiripan dengan dongeng atau cerita. Sebab sebagian besar penulisan teks anekdot didasarkan atas kejadian atau kisah yang benar-benar telah terjadi.

2. Figur Penting

Suatu cerita anekdot dilahirkan atas kejadian yang benar-benar terjadi, maka tidaklah heran apabila figur memiliki peranan yang sangat penting. Figur yang dimaksud ialah seperti tokoh masyarakat, politisi, selebriti atau orang tekenal lainnya.

3. Lucu dan Satir

Pembuatan teks anekdot katanya cendrung lebih sulit, maka tidaklah heran apabila tidak banyak orang yang dapat membuat teks ini sebanya puisi. Sebab di dalamnya harus bisa menghadirkan cerita yang lucu sekaligus satir, nah bagian inilah yang dianggap sulit.

4. Pesan Moral

Meskipun ceritnaya cendrung lucu serta bernada satir, bukan berati teks anekdot tidak memiliki pesan moral. Justru sebaliknya, pesan moral iini menjadi sebuah tujuan utama, dimana dibungkus dengan kelucuan, sehingga hal ini biasanya lebih dapat diterima oleh lapisan masyarakat.

Tujuan Teks Anekdot

Setiap jenis teks tidak terlepas dari sebuah tujuan, begitupun dengan teks anekdot. Teks anekdot yang dibuat biasanya memiliki tujuan, baik itu seara tersurat maupun tersirat. Berikut ini yang merupakan tujuan dari dibuatnya teks anekdot.

  • Anekdot merupakan sebagai media kritik.
  • Sebagai sarana hiburan bagi pembaca.
  • Menciptakan tawa bagi para membaca.

Jenis-Jenis Teks Anekdot

Teks anekdot tidak hanya terpaku pada satu jenis saja, namum memiliki berbagai jenis, bahkan bisa jadi seiring perkembangannya, jenis teks anekdot akan mengalami penambahan. Berikut ini merupakan jenis-jenis teks anekdot yang dirasa populer saat ini.

1. Anekdot Berdasarkan Peristiwa

  • Anekdot nonfiksi, yaitu teks atau tulisan yang menceritakan mengenai kisah nyata.
  • Anekdot fiksi, yaitu teks atau tulisan yang menceritakan kisah fiksi atau khayalan.

2. Anekdot Berdasarkan Tokoh

  • Anekdot tokok terkenal nonfiksi, yaitu anekdot yang dibuat berdasarkan kisah-kisah tokoh terkenal terkenal.
  • Anekdot tokoh terkenal fiksi, yaitu cerita berdasarkan tokoh-tokoh terkenal fiksi yang dapat diambil dari film, buku dan lain sebagainya.
  • Anekdot sufi, yaitu tokoh yang menceritakan tokoh sufi atau tokoh agama.
  • Anekdot binatang, yaitu anekdot yang dibuat berdasarkan yang tokohnya adalah binatang.

3. Anekdot Berdasarkan Tujuan

  • Anekdot kritik, yaitu sebuah tulisan dibuat dengan tujuan untuk mengrikit sesuatu.
  • Anekdot nasihat, yaitu sebuah tulisan dibuat dengan tujuan untuk memberikan nasihat. Biasanya terdapat nilai-nilai hidup yang diselipkan di dalamnnya.
  • Anekdot hiburan, yaitu tulisan dibuat dengan tujuan untuk memberikan hiburan saja bagi para pembaca.

Cara Membuat Teks Anekdot

Teks anekdot tidak dapat dibuat sembarangan, sebab memiliki kaidah-kaidah yang harus senantiasa diperhatikan. Namun apabila kalian ingi membuat teks anekdot, ada baiknya melihat susunan sebagai berikut.

1. Judul

Judul merupakan hal yang sangat lumrah, sebab setiap tulisan memiliki judul. Hal ini merupakan identitas dari tulisan itu sendiri. Bahkan judul menjadi salah satu penilaian baik dan buruknya tulisan.

2. Referensi

Berbeda halnya dengan karya tulis, seperti jurnal ilmiah, makalah, buku dan lain-lain. Referensi yang dimaksud dalam anekdot ialah sebuah pengalaman atau kejadian sebagai bahan terbentuknya anekdot.

3. Amanat

Amanat atau pesan moral dalam anekdot merupakan sebuah keharusan. Biasanya sebelum membuat anekdot dipersiapkan terlebih dahulu pesan apa yang akan disampaikan.

4. Kelucuan

Humor merukan sesutu yang harus ditonjolkan dalam sebuah anekdot, maka jangan sampai melupakan hal ini. Sebab inti dari anekdot sendiri ialah kelucuan yang memiliki pesan moral.

Contoh Teks Anekdot dan Penjelasannya

contoh teks anekdot

Empat Kali Tujuh

“Empat kali tujuh adalah dua puluh delapan,” kata orang yang satunya. “Empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh,” kata orang yang satunya lagi. Dua orang itu pada akhirnya bertengkar hebat.

Warga yang menyaksikan menjadi jengkel. Keduanya akhirnya dibawa menemui hakim setempat. Hakim memerintahkan agar orang pertama di penjara. Orang itu berteriak memprotes, “Lho, kok, saya? Di mana salah saya? Omongan saya, kan, benar, Pak Hakim.

Empat kali tujuh itu dua puluh delapan. Iya, kan?” “Kamu itu justru sangat bodoh,” kata hakim dengan tenangnya. “Mau-maunya kamu bertengkar dengan orang yang tolol, yang mengatakan bahwa empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh. Bukankah kamu yang seharusnya dihukum?” Orang itu akhirnya mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar.

Penjelasan

  1. Tokoh
  • Orang satu
  • Orang dua
  • Hakim

2. Latar, yaitu pada kalimat di suatu tempat, dan di pengadilan.

  1. Latar belakang
  • Perbedaan pendapat antara orang 1 dan orang 2 tentang hasil perkalian empat kali tujuh.
  • Orang 1 dan orang 2 bertengkar hebat.
  • Kedua orang tersebut dibawa ke pengadilan.
  • Orang 1 diputuskan bersalah.

Unsur kelucuan atau lelucon dibalik itu terkandung unsur kritik dengan maksud memberikan nasihat atau pelajaran.

Lelucon dalam contoh itu tampak pada “nasib sial” yang dialami orang 1 yang merasa yakin dan percaya diri pendapatnya yang paling benar.

Kritik dan pesan yang terkandung yaitu jangan mudah menganggap orang lain bodoh. Karena boleh jadi diri sendiri itulah yang bodoh dari orang lain. Hal ini tampak pada

pernyataan hakim bahwa orang yang berdebat dengan orang tolol berarti ia lebih tolol karena ia melakukan pekerjaan yang sia-sia.

(Sumber: Jenis-jenis teks (Dr. E. Kosasih) halaman 1)

Contoh Teks Anekdot Lucu

contoh teks anekdot lucu

Cerita Seorang Tukang Roti

Pada pagi yang cerah dan penuh kebahagian, si tukang roti seperti biasa berjualan melewati komplek perumahan. Seperti biasa memang, si tukang roti berjualan biasanya di komplek perumahan tersebut.

Ketika sedang melintasi deretan rumah yang megah, tidak lama kemudian ia dipanggil oleh seorang anak kecil yang hendak membeli.

Pembeli : “Pak berhenti, saya mau membei rotinya”.

Penjual : “Iya dek silahkan”

Pembeli : “Ada roti rasa coklat gak pak?”

Penjual : “Ini banyak de, mau pilih yang mana?”

Pembeli : “Kalau yang ini rasa apa pak?”

Penjual : “Itu rasa nanas de”

Pembeli : “Kalau yang ini?”(sambil nunjuk salah satu roti di dalam etalase)

Penjual : “Kalau itu rasa duren de, ayo mau yang mana?”

Pembeli : “Yang itu pak” (lagi-lagi anak tersebut menunjuk sebuah roti)

Penjual : “Ini rasa strawberry, mana yang ade mau beli?”

Pembeli : “Gak mau ah, dari tadi bapak nyebutin buah-buahan, sayakan ingin beli roti bukan buah-buahan”

Penjual : “Bapak menjual roti, yang buah-buahan itu rasanya dek. Kalau gak mau beli bapak pergi”

Si penjual rotipun berlalu begitu saja meninggalkan pembelinya yang membuat ia pusing tujung keliling.

Contoh Teks Anekdot Bisnis

conoth teks anekdot bisnis

Pengemis Kaya

Suatu ketika ada seorang karyawan perusahaan ternama yang hendak membeli sesutu ke minimarket di sela-sela jam istirahatnya. Diperjalanan ia tida sengaja bertemu dengan seorang pengemis. Kemudia secara langsung ia berkata ke pengemis “Bapak capek ya?”

Pengemis menjawab “Biasa aja, saya senenng pak ngelakuin ini, saya masih bisa makan sehari 3 kali, bahkan kemarin mengajak keluarga untuk makan bersama di restoran cepat saji”.

Dengan nada kaget, kemudian si karywan tersebut menimpali jawaban pengemis “Lha kok bisa pak, padahal cuma ngemis doang to”.

Diakhir percakapan seorang karyawan sangat terkejut, bagaimana tidak penghasilan pengemis tersebut dapat mencapai 30 juta perbulannya. Padahal gajinya karyawan di perusahan ternama hanya 10 juta untuk perbulannya.

Contoh Teks Anekdot Hukum

ayam sedang makan

Menabrak Ayam

Seorang supir harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat, dan akhirnya berurusan dengan pihak berwajib. Setelah dilakukan persidangan, maka si sopir akhir harus mendekam di penjara.

Saat pertama memasuki penjara, si sopir ditanya oleh seorang tahanan lain.

Tahanan lain : “Kenapa kamu bisa masuk penjara”

Sopir : “Saya nabrak ayam pak, jadi harus dipenjara seumur hidup”

Tahanan lain : “Lah kok bisa mas, kan cuman nabrak ayam, harusya gak dihukum. Kalo saya pantes dihukum sebab saya melakukan pembunuhan.”

Sopir : “Nah, yang jadi masalah saya nabrak ayam sama yang punyanya, celakanya sama-sama mati “

Tahanan lain : “Walah pantesan dihukumnya lama”.

Pada malam itu di sel mereka tertawa bersama-sama, berbagi kisa mengapa mereka bisa masuk penjara.

Contoh Teks Anekdot Pendidikan

aquarium besar

KUHP

Udin merupakan seorang Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu Universitas terbaik di Indonesia, ia adalah anak yang sangat cerdas, bahkan tidak jarang mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.

Suatu ketika di matakuliah pak Doni, Udin tidak begitu terlalu berkonsentrasi, mungkin maklum sedang memiliki banyak pikiran terkait masalah keungan dan lain sebagainya.

Lantas pak Didi mengetahui hal tersebut, dengan spontan ia memberikan pertanyaan kepada Udin “Udin, apa kepanjangan dari KUHP?”

Udin sedikit terkejut dan kaget dengan pertanyaan tersebut. Udin sempat mikir dan merenung terlebih dahulu, kemudian menjawab “kasih uang habis perkara pak”. Mendengar jawaban tersebut, lantas semua teman-temannya tertawa.

Setelah sedikit hening, pak Doni menanggapi hal tersebut “Udin itu jawaban dari mana?”. Tanpa pikir panjang Udin menjawab “berdasarkan pengalaman pak”. Suasana elas yang sempat hening kembali lagi rame dengan suara tawa dan teriakan mahasiswa lain.

Contoh Teks Anekdot Sosial

sosial

Makan Rumput

Tidak sengaja pak Ali seorang yang kaya raya menemukan pengemis yang sedang makan rumput di pinggir jalan. Pak Ali tentu merasa iba dan kasihan menyaksikan hhal tersebut, lantas ia bertanya kepada seorang pengemis “Kenapa kamu makan rumput?” Pengemis tersebut menjawab dengan nada lemah “Sebab saya tidak punya uang pa.”

Mendengar hal tersebut pak ali bermaksud membawa pengemis ke rumah makan untuk memberinya ia makan. Tidak diduga pengemis menolak apa yang ditawarkan pak Ali dengan alasan ke dua anak mereka di rumah makan rumput juga.

Kemudian pak ALi berkata kepada pengemis “kamu bawa aja kesini ke dua anak mu”. Tidak lama kemudian pengemis tersebut meninggalkan pak ali untuk membawa ke-dua anaknya.

Setelah pak Ali beberapa waktu menunggu, akhirnya pengemis tadi datang dengan kedua anaknya. Mereka sangat senang karena mereka akan di ajak makan oleh pak Ali.

Lantas salah satu anak dari pengemis bertanya kepada pak Ali “pak kita mau diajak kemana” tanya anak pengemis “kita akan kerumah saya” jawab pak ali, “untuk apa pak?” tanya lagi sang anak. “Ke rumah saya, disana rumputnya lebih panjang”. Mendengar hal tersebut sang anak langsung terdiam.

Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa

mengayuh becak

Tukang Taxi

Susi kudu kerja nganti tengah wengi ing kantore. Nalika aku kepengin mulih, Susi mandheg taksi kanggo njupuk omah. “Kebon Jeruk, Pak” Sopir taksi mung nodded, nalika trip ora njupuk obrolan karo Susi lan Driver Teksi, mungkin Susi felt kesel amarga dheweke kerja nganti tengah wengi. Sawise 20 menit, bisu kedadeyan, sing ora dingerteni yen Susi bakal ngeling yen dhuwit dijupuk kurang kanggo mbayar ragad taksi.

Susi banjur mbungkus pundhak sopir taksi supaya bisa mandheg sadurunge ngumpulake dhuwit ing ATM. Nanging ora bisa diarep-arep sawisé pundhak Susi diumpet dening sopir taksi sing mlaku menyang sisih tengen banjur kiwa lan kabeh nguwuh ing histeris, nganti saiki taksi mau kena.

Untunge, Susi lan sopir taksi ora nandhang lara nemen. Supir taksi banjur njaluk ngapura marang Susi. “Ngapunten, napa, kowe oke? Ibu ndamel kula numpak pundak kula, kaget ibu tilar donya 1/2!”
“Carane teka, pundhak tapped ing pundhak dheweke cingak ??
“Amarga dina iki aku dadi sopir taksi sing pertama, Ibu”
“Apa tugasmu biyung dhisik?”
“Kanggo 20 taun aku dadi mobil PEMROGRAM

Baca Juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Penutup

Nah itu dia kumpulan contoh teks anekdot secara lengkap, baik berdasarkan pengalaman pribadi ataupun fiksi.

Kemudian telah sama-sama kita simak tadi contoh di atas sangat bervariasi, mulai dari contoh teks anekdot panjang, sedang ataupun pendek.

Semoga tulisan mengenai teks anekdot lengkap dengan contoh, ciri, pengertian dan strukturnya ini menjadi sesuatu yang manfaat serta dapat memberikan pengetahuan bagi kalian.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com