Doa Menjenguk Orang Sakit

  • 9 min read
  • Apr 24, 2022
doa menjenguk orang sakit

Doa Menjenguk Orang Sakit – Berbicara mengenai Islam, itu artinya kita membicarakan agama paling sempurna di muka bumi ini. Sebab seperti yang kita ketahui Islam telah mengatur segala hal, mulai dari tata cara ibadah hingga bagaimana pemeluknya harus bersosial dan bertingkah laku.

Tentu saja tidak semua agama seperti ini, bahkan mereka yang berkeyakinan di luar Islam mengakui hal ini. Setiap aturan tersebut berada dalam Al-quran dan Hadist (ucapan dan perilaku Nabi Muhammad). Maka sudah sepantasnya kita senantiasa bersyukur atas karunia terbesar ini.

Kemudian berbicara mengenai menjenguk orang sakit, terdapat kisah menarik yang menggambarkan betapa hati Rosul begitu luas. Mungkin diantara kalian pernah mendengar saat Nabi menjadi seseorang yang paling pertama menjengung, padahal orang tersebut suka mencaci dan melempari Nabi saat hendak pergi ke Masjid.

Nah kira-kira seperti apa ya doa menjenguk orang sakit sesuai sunnah yang diajarkan oleh Nabi?

Berikut cakhasan telah merangkum doa menjengung orang sakit dengan lengkap meliputi bahasa Arab, latin serta arti atau terjemahan, yang tentunya hal ini sesuai dengan sunnah dan ajaran Nabi.

Selain itu tulisan ini juga dilengkapi;

  • Hukum menjenguk orang sakit.
  • Adab dalam menjenguk orang sakit.
  • Keutamaan menjenguk orang sakit.

Tulisan ini dijamin lengkap, dan dapat menambah wawasan kita semua. langsung saja simak pemaparannya berikut ini;

Hukum Menjenguk Orang Sakit

hukum menjenguk oran gsakit

Sebelum kita mengetahui mengenai doa menjenguk atau mengunjungi orang sakit, ada baik kita sama-sama mengetahui mengenai hukumnya. Tentu hal ini akan menjadi sebuah landasan serta keyakinan mengenai suatu amalan.

Barang tentu dengan demikian kita akan menjadi orang yang senantiasa mengamalkan hal tersebut, dalam hal ini adalah menjenguk orang sakit.

Apa hukumnya menjenguk orang sakit? Sunnah ataukah wajib?

Barangkali tidak sedikit diantara kita yang mempertanyakan hal seperti di atas. Menjenguk orang sakit sendiri merupakan perbuatan yang mulia, sebuah sikap kepedulian yang begitu mendalam, baik sesama manusia ataupun sesama Muslim.

Ahlak mulia ini telah diajarkan oleh Nabi, hal itu dapat terlihat dari beberapa kisah, salah satunya adalah kisah yang begitu populer yang telah saya uraikan pada bagian awal.

Nabi sendiri senantiasa memerintahkan untuk menjenguk orang sakit, bahkan menyebutnya sebagai hak seorang muslim kepada muslim yang lainnya. Sehingga barang tentu hal ini harus dilaksanakan. Mengenai hal ini, Nabi telah bersabda sebagai berikut.

Hak seorang muslim atas muslim lainnya

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ

Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu)

Dari hadist Nabi di atas kita dapat melihatnya bahwa menjenguk dan mendoakan orang sakit merupakan termasuk ke dalam hak seorang Muslim.

Hukum Menjenguk Orang Sakit Menurut Ulama

menjenguk orang sakit menurut ulama

Banyak pendapat yang mengiringi berkenaan dengan hukum menjenguk orang sakit, beberapa ula diantaranya menghukumi hal ini sebagai sunna mu’akad artinya sunnah yang diharuskan dan benar-benar ditekankan.

Sedangkan Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa hukum menjengung orang sakit adalah fardu kifayah. Tentu hal ini didasarkan atas hadist pada bagian sebelumnya.

Kemudian orang sakit yang perti apa yang perlu dijenguk?

Orang sakit yang perlu dijenguk ialah orang sakit yang tidak dapat menemui orang-orang dan berkumpul dengannya. Sedangkan untuk orang sakit yang masih bisa berkumpul dan menemui orang-orang tidaklah diwajibkan untuk menjenguknya.

Maka dari itu sudah sepantasnya sebagai seorang muslim kita menjenguk orang sakit dan mendoakannya. Sebab seperti yang telah dikatakan pada bagian awal menjengung orang sakit merupakan perbuatan yang mulia.


Doa Lainnya:


Kumpulan Doa Menjenguk Orang Sakit

doa menjenguk orang sakit

Berikut adalah kumpulan doa menjenguk orang sakit yang dapat kalian gunakan saat mengunjungi kerabat, teman, saudara atau tetangga.

Doa Pertama

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

ALLAHUMMA RABBAN NAAS MUDZHIBAL BA’SI ISYFI ANTASY-SYAAFII LAA SYAFIYA ILLAA ANTA SYIFAA’AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAN.

Artinya: Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” ( HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no. 2191).

Doa di atas adalah doa yang digunakan Annas bin Malik tatkala mendoakan Tsabit. Hal ini sesuai dengan kisah tatkala seorang Abdul Aziz dan Tsabit menemui Annas bin Malik, lalu Tsabit berkata kepada Annas “Wahai Abu Hamzah (nama kunyah dari Annas) aku sakit” kemudian Annas menjawab “maukah aku meruqyahmu (menyembuhkanmu) dengan ruqyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu Tsabit menjawab boleh.

Doa Ke-dua

Dalam riwayat lain Nabi menruqyah orang yang sedang sakit dengan membaca doa sebagai berikut;

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Amsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya: Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

Doa Ke-tiga

Selain  dua doa pada bagian sebelumnya, adapaun doa berikut dapat dijadikan sebagai pilihan doa dalam menjenguk orang sakit, berikut doanya;

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.

Artinya: Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu, (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).

Nah doa di atas diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tarmidzi, Nabi menganjurkan agar kita membacakan doa tersebut sebanyak 7 kali kepada orang yang sakit.

Demikian beberapa doa untuk orang sakit yang dapat kita bacakan saat mengunjungi dan menjenguk. Doanya sendiri tidak terbatas hanya tiga saja, lebih dari itu. Mungkin kita akan membahasnya dalam kesempatan lain atau pada bagian berikutnya.

Adab Menjenguk Orang Sakit

adab orang sakit

Ketika kita hendak menjenguk orang sakit, selain melafaldzkan doa ternyata ada hal yang lain yang perlu kita perhatikan, salah satu diantaranya ialah adab. Berikut ini adalah adab menjenguk orang sakit yang harus kita ketahui:

#1. Niat

Dalam mengerjakan segala hal niat menjadi sebuah ukuran, termasuk dalam menjenguk orang yang sakit. Hendaknya memiliki niat yang tulus dan ikhlas, sehingga doa yang kita panjatkan untuk orang sakit benar-benar dari lubuk hati yang terdalam.

Bahkan dalam sebuah hadist, Nabi menyebutkan mengenai hal ini sebagaimana berikut.

مَنْ عَادَ مَرِيْضاً أَوْ زَارَ أَخاً لَهُ فِي اللهِ أَيْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِأَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً.

Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau di jalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di Surga.” [HR. At-Tirmidzi no. 2008, Ibnu Majah no. 1433, hasan. Lihat Misykaatul Mashaabih no. 5015 oleh Imam al-Albani]

Dari hadist di atas pahala yang diberikan untuk yang menjenguk orang sakit dengan ketulusan dan niat yang ikhlas akan di buat rumah di syurga kelak.

Maka dari itu hendaklah kita tetap menjaga niat dan hati kita tatkala menjenguk mereka yang sakit, jangan sampai niatan kita bukan karena Allah.

#2. Memperhatikan Kondisi & Situasi

Ketika kita memutuskan ingin menjenguk seseorang, hendaknya melihat atau memperhatikan situasi dan kondisi. Kondisi dan situasi seperti apa yang hendaknya diperhatikan?

Dalam beberapa keterangan hal ini berkaitan erat dengan orang yang akan dijenguk atau hendak dikunjungi, jangan sampai memberatkan mereka tatkala kita tatkala kita menjenguknya. Perhatikan juga waktu yang sesuai dan pas.

Misal apabila bila mejenguk yang sakit di rumah, alangkah lebih baiknya kita memberi tahu mmereka terlebih dahulu, serta menyesuaikan lama menjenguk dengan kebutuhan, jangan sampai kita malah dzolim terhadap orang yang sedang sakit.

Hal ini tentu saja tidak ada aturan khusus, namun sebagai manusia tentu saja kita memili perasaan terhadap orang lain  dan sebaliknya. Maka hendaknya kita menggunakan perasaan tersebut dan belajar menjadi orang yang lebih peka.

#3. Mendoakan Kesembuhan

Hal ini sangat berkaitan erat sekali dengan doa menjenguk orang sakit, sebab dalam adab menjenguk orang sakit dianjurkan untuk mendoakan kesehatan dan kesembuahan mereka.

Maka dari itu sangat dianjurkan untuk menghafal doa-doa untuk orang sakit, kemudian apabila kalian merasa belum hafal akan hal itu dapat mendoakan mereka menggunakan bahasa Indonesia.

Keharusan mendoakan orang sakit saat menjenguknya berdasarkan atas sabda Nabi sebagai berikut;

إِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَعُوْدُ قَالَ: لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘laa ba’-sa thahuurun insyaa Allaah (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah).’” [HR. Al-Bukhari no. 5656]

Dengan begitu hal ini tentu saja menjadi anjuran atau sunnah, sebab Nabi sendiri telah mencontohkannya. Dengan begitu hendaklah kita mengikuti apa yang telah beliau lakukan.

#4. Mengusap Bagian yang Sakit

Hal ini mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya, sebab pada umumnya sangat jarang sekali ketika seseorang menjenguk orang sakit mengamalkan hal ini. Padahal mengusap bagian yang sakit dengan tangan kanan saat menjenguk orang sakit termasuk ke dalam adab menjenguk orang sakit.

Tidak hanya sebatas mengusap bagian yang sakit saja, namun seraya mengucapkan doa sebagai berikut;

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً

Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Mahamenyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit.” [HR. Al-Bukhari no. 5743 dan Muslim no. 2191 (46). Dan lafazh seperti ini berdasarkan riwayat Muslim]

Dengan menagamalkan hal ini tentu saja harapannya orang yang kita jenguk akan segera sembuh seperti sedia kala. Adapun sakitnya semoga menjadi penggugur atas dosa-dosanya.

#5. Menjaga Prilaku

Sebaiknya kita senantiasa dapat menjaga perilaku dalam kondisi apapun, termasuk ketika menjenguk orang sakit. hal-hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan tingkah laku dalam menjenguk orang sakit ialah sebagai berikut;

  • Menundukan pandangan.
  • Sedikit bertanya.
  • Menunjukan belas kasihan atau rasa kepedulian.
  • Menasihati mereka agar senantisa sabar.
  • Memotivasi orang sakit.
  • membicarakan sesutu yang baik atau kebaikan.

Nah paling tidak poin-poin di atas haruslah kita perhatikan, tentu tujuannya agar yang sakit tidak merasa berat dengan kedatangan kita.

Adab Bagi Orang Sakit

orang sakit

Selain adab bagi yang menjenguk, ternyata terdapat juga adab-adab yang perlu diperhatikan oleh orang sakit itu sendiri.

Soal sakit adalah sebuah rahasia dan ketetapan dan Allah ta’ala, tugas kita hanya menjaga dan merawat tubuh agar tidak terkena sakit. Urusan nanti sakit dan tidak tentu bukan urusan kita lagi, berikut hal yang harus diperhatikan tatkala kita sakit;

#1. Senantiasa Berdzikir

Tatkala sakit datang tidak sedikit diantara kita yang mengaduh mengeluh, kadang tidak menerima sakit tersebut, nah hal itu alangkah lebih baik digunakan untuk senantiasa mengingat Allah. Semoga sakit yang diderita menjadi ibadah serta dapat menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu.

Mengaduh sendiri merupakan ciri dari orang yang lemah, sedangkan orang-orang soleh terdahulu mereka lebih senang melakukan dzikir dan senantiasa mengingat Allah. Sebab sakit yang diderita merupakan pemberian dari Allah.

Dzikir Insha Allah akan menjadi sebuah obat bagi sakit diderita, selain tentunya dapat menenangkan hati. Hal ini juga mencerminkan jiwa yang kuat serta tidak pernah menggantungkan hidup kepada manusia.

#2. Diperkenankan Mengadu Kepada Dokter

Ketika mengalami sakit, diperkenankan untuk mengadu kepada dokter atau seseorang yang dianggap dipercaya, misal orang tua atau guru. Hal ini tentu sebagai langkah ikhtiar dalam mencari solusi untuk sebuah kesembuhan. Sebab meski bagaimanapun kita tidak boleh mengabaikan yang namanya bab ikhtiar.

Kemudian jangan sampai tatkala menceritakan sakit tersebut di dasari atas keluh kesah dan merasa jengkel atas penyakit yang diderita. Sebab hal ini akan menjadi hal yang buruk di sisi Allah.

#3. Meletakan Tangan Pada Bagian yang Sakit

Selain minta di doa kepada orang-orang yang menjenguk, dianjurkan juga untuk berdoa dengan meletakan tangan pada bagian yang sakit dengan mengucapkan doa yang telah diajarkan oleh Nabi sebagai berikut;

أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Aku berlindung kepada Allah dan kepada kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang aku temui dan aku hindari.” [HR. Muslim no. 2022 (67)]

Sebelum membaca doa yang diajarkan oleh Nabi di atas, dianjurkan untuk membaca basmallah sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk doanya sendiri dibaca sebanyak 7 kali.

#4. Meminta Kehalalan Atas Barang Taggungan

Nah hal yang satu ini juga masuk kedalam adab bagi orang yang sakit, selain meminta doa kepada mereka yang menjengung. Meminta kehalalan atau keikhlasan atas barang-barang tanggungan kepada pemiliknya.

Jika memungkinkan tulislah sebuah wasiat untuk keluarga kita tunaikan, sebab mengingat ditakutkan wafat saat memiliki tanggungan, tentu saja hal tersebut akan dihisab kelak di akhirat.

#5. Tidak Boleh Berbuat Syirik

Berbuat syirik mmerupakan sebuah dosa yang tidak dapat diampuni oleh Allah. Nah tentu jangan sampai ketika sakit datang malah melakukan praktik syirik.

Perbuatan atau praktk syirik seperti apa?

Terkadang banyak masyarakat kita yang kerak mempraktikan hal syirik saat sedang sakit, misal menggantungkan kesembuhan selain kepada Allah, yaitu kepada jampi-jampi atau dukun. Hal ini sangat berbahaya, bagaimana apabila wafat dalam keadaan seperti itu, barang tentu dosanya tidak akan diampuni.

#6. Bertaubat & Beramal Shalih

Ketika sakit hendaknya bertaubat semaksimal mungkin atau yang disebut dengan taubatan nasuha, bertaubat atas dosa-dosa yang pernah dilakukan serta memenuhi syarat-syarat dari taubat itu sendiri.

Selain bertaubat, dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih yang dapat memperberat timbangan amal di akhirat kelak.

Arti sakit menjadi sebuah pengingat bahwa kematian begitu dekat, dengan seperti itu diharapkan keimanan akan semakin kuat.

#7. Berprasangka Baik Kepada Allah

Bagi orang yang sakit dianjurkan untuk berprasangka baik kepada Allah, bahwasannya sakit yang dialami akan mendatangkan sebuah kebaikan.

Dengan terus berprasangka baik kepada Allah saat sakit, tentunya akan membuat diri untuk senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan. Dengan demikian pula hati akan menjadi tenang, sebab harapan dan tempat bergantung hanya Allah tidak ada yang lain.

Keutamaan Menjengung Orang Sakit

Mengingat hal ini adalah sesuatu yang penting, maka dari itu tulisan ini menyertakan keutamaan menjenguk orang sakit, termasuk mendoakannya. Selain itu, keutamaan menjenguk orang sakit ini akan menjadi penyemangat atau motivasi untuk lebih peduli kepada keluarga, kerabat, saudara bahkan orang lain yang sedang sakit.

Keutamaan menjenguk orang sakit tidak main-main, sebab Allah akan memberikan pahal yang baik bagi siapa saja yang mengamalkannya. Berikut ini keutamaan menjenguk orang sakit;

  • Kebun surga, orang yang menjenguk orang sakit dan mendoakannya akan senantiasa berada dikebun syurga sampai ia kembali. Itu artinya orang yang mendoakan dan menjenguk orang sakit akan memperoleh pahala yang besar.
  • Membuahkan pahala dari Allah, para ulama bersepakat bahwa menjenguk orang sakit adalah hal yang mulia.
  • Memperoleh doa dari malaikat, di dalam sebuah riwayat para malaikat memohon ampunan untuk mereka yang menjenguk orang sakit.
  • Waktu tempat bersyukur, bagaimana tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan saat menjenguk orang sakit, sedang kita dalam keadaan sehat.
  • Mengingat pada akhirat, saat mendoakan dan menjenguk orang sakit dapat digunakan sebagai momen untuk mengingat akhirat serta dosa-dosa yang telah dilakukan.
  • Jaminan kebaikan dari Allah.
  • Mendapatkan banyak rahmat.
  • Kelancaran urusan dunia.
  • Salah satu amalan penduduk syurga.
  • Berada dalam lindungan rahmat Allah.

Semoga 10 hal ersebut dapat menjadi semangat dan motivasi kita dalam mendoakan serta menjenguk orang sakit.

Hadits Berkenaan Menjenguk Orang Sakit

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِسَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ

Apabila seseorang menjenguk saudaranya Чαπƍ muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih)

Dari hadist di atas cukuplah menjadi rujukan dan penyemakat kita dalam memperhatikan, mendoakan dan menjenguk orang sakit. Semoga dengan begitu kita mendapat ridho Allah ta’ala, dan termasuk orang-orang yang beruntung.

Demikian tulisan mengenai doa menjenguk orang sakit lengkap, semoga tulisan ini mendatangkan kebaikan bagi kita semua. Kemudian perlu menjadi catatan, tulisan ini bukanlah satu-satunya tolak ukur atau referensi dalam hal ini. Untuk memperdalam mengenai hal ini kita dapat belajar secara langsung dari ustadz dan para ulama.

Terimakasih.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com