Jenis Jenis Konjungsi

  • 5 min read
  • Mar 30, 2022
jenis jenis konjungsi

Jenis jenis Konjungsi – Semangat pagi sahabat sukses, selamat bergabung kembali dalam hunian pusat sumber informasi dan bisnis.

Taukah anda mengenai fungsi sel dalam tubuh kita…?

Sel tubuh sangat berperan besar dalam membangun sistem tubuh kita, ketika sel tubuh mengalami kerusakan, maka seseimbangan dalam tubuh menjadi terganggu.

Hal ini seperti halnya dengan konjungsi, ketika kita sudah membuat suatu kalimat atau paragraf tetapi kita salah dalam meletakkan atau memilih konjungsi yang benar.

Maka kalimat atau paragraf yang dihasilkan menjadi ambigu, bahkan bisa saja maksud dari kalimat/paragraf tersebut tidak dapat disampaikan. Maka dari itu ada perlunya kita mengkaji lebih dalam perihal kata hubung tersebut.

Baca Juga: Struktur Artikel

Pengertian Konjungsi Secara Umum

laki laki

Konjungsi merupakan sebuah kata yang setiap saat digunakan, entah dalam penulisan secara resmi, ataupun tidak resmi. Seperti penulisan teks eksposisi, penulisan sebuah cerita narasi dan lain sebagainya.

Secara arti sempit, konjungsi memiliki makna sebagai kata hubung. Konjungsi adalah salah satu tipe kohesi gramatikal, yang biasanya dilakukan dengan cara menghubungkan suatu unsur terhadap unsur lain dalam sebuah tulisan.

Ada berbagai pandangan menurut para ahli perihal definisi dari konjungsi, namun semuanya memiliki muara yang sama yaitu untuk menjadikan kalimat yang dibuat menjadi lebih mengalir, dan dapat menyampaikan isi dari kalimat tersebut.

Pengertian Konjungsi Menurut Para Ahli

ahli

#1. Kamus KBBI

Telah dijelaskan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa : konjungsi adalah kata maupun ungkapan penghubung antar frasa, antar kata, antar kalimat dan antar klausa.

Apa itu Kata, Klausa, dan Kalimat…?

  • Kata adalah “unsur bahasa yang diucapkan atau ditulis, baik itu berwujud kesatuan perasaan ataupun kesatuan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kata ini tersusun atas rangkaian huruf-huruf yang memiliki makna tersendiri.” Contohnya seperti kata (makan, minum, baca, sedih, dll)
  • Klausa merupakan satuan gramatikal berupa kelompok data kata, minimal terdiri atas satu subjek dan satu predikat, serta memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Klausa lebih sederhana dibandingkan dengan kalimat, sebagai contoh : Naila telah tiba.
  • Kalimat yaitu kesatuan kata yang mengungkapkan suatu konsep pemikiran dan perasaan, yang terdiri atas kata dan klausa. Struktur kalimatnya lebih komplek dibandingkan dengan klausa, seperti contoh berikut : Minggu lalu saya berenang dan membeli es krim di Water Boom.

#2. Sumarlan

Konjungsi merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur satu dengan yang lainnya dalam sebuah kalimat, paragraf/sebuah wacana.Sumarlan

#3. Kridalaksana

Konjungsi adalah kategori yang memiliki fungsi sebagai memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam konstruksi.Kridalaksana

Baca Juga: Pengertian Artikel

Fungsi Konjungsi

Ketika kita membaca sebuah tulisan atau paragraf, tentulah didalamnya memiliki maksud/tujuan yang ingin dikabarkan kepada pembaca, untuk tersampaikannya maksud dan tujuan dari isi paragraf tersebut tidak lepas dari peran konjungsi. Berikut beberapa fungsi dari konjungsi :

  1. Sebagai penghubung kalimat dengan kalimat
  2. Sebagai penghubung paragraf dengan paragraf (transisi)
  3. Sebagai penghubung klausa dengan klausa
  4. Sebagai penghubung frasa dengan frasa
  5. Sebagai penghubung kata dengan kata

Dalam Bahasa Indonesia konjungsi dikelompokkan menjadi 2 bentuk, yakni konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat. Untuk lebih jelasnya silahkan simak pembahasan berikut ini :

Konjungsi Intra Kalimat

Konjungsi intra kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan frasa dengan frasa. Konjungsi ini dibagi menjadi  2, yaitu :

Konjungsi Koordinatif

Merupakan konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain, tetapi memiliki sintaksis yang sama, seperti : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.

Contoh Kalimat :

  1. Dan : Pertandingan berlangsung secara dramatis dan menegangkan.
  2. Atau : Mereka sibuk memilih buku yang berwarna merah atau bir.
  3. Kemudian : Mereka melakukan peregangan kepala, kemudian peregangan tangan.

Konjungsi Subordinatif

Adalah konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang berbeda, seperti : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa.

Contoh Kalimat :

  1. Ketika : Saya mengompol, ketika sedang tidur.
  2. Seandainya : Andi akan berangkat ke tanah suci bersama keluarganya, seandainya ia memperoleh gaji 10 jt perbulan.
  3. Agar : Kita harus rajin belajar, agar tercapai cita-cita kita.

Konjungsi Antar Kalimat

Konjungsi antar kalimat adalah sebuah kata hubung yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain, biasanya ini sering digunakan untuk menyatakan arti yang berbeda. contoh konjungsinya seperti : dengan demikian, selain itu, selain itu, namun, sebaliknya, akan tetapi, kecuali itu, sesudah itu.

Letak konjungsi antar kalimat biasanya berada pada posisi depan/di awal kalimat, setelah tanda koma, setelah tanda titik atau setelah tanda tanya.

Contoh Konjungsi antar Kalimat :

  1. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya : seperti sesungguhnya dan bahwasanya. Contoh kalimatnya : Kekalahan kemarin, sesungguhnya telah diperkirakan oleh pelatih.
  2. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya : seperti biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian, begitu, walaupun demikian, meskipun demikian. Contoh kalimatnya : kekalahan tempo lalu membuat kami sangat sedih, sekalipun demikian kami akan mengambil pelajaran darinya.
  3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain diluar dari yang telah ditanyakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, selain itu. Contoh kalimat : Memang kemarin tim sepakbola kami kalah dari mereka, lagi pula kami kurang melakukan persiapan.
  4. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya. Contoh kalimat : Sebuah mobil berhenti di seberang jalan, setelah itu mereka membuang sebuah botol kecil yang berisikan air.
  5. Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu, oleh sebab itu. Contoh kalimat : dia sangat pintar, oleh sebab itu dia masuk dalam daftar calon mahasiswa baru.
  6. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian. Contoh kalimat : Kalian sudah tiga hari tidak ikut kelas mata pelajaran Ipa, dengan demikian kalian saya beri hukuman.
  7. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu. Contoh kalimat : Wanita itu telah berhasil mengambil dompetnya kembali, sebelum itu pencuri telah berhasil membawa kabur Hp milik wanita tersebut.
  8. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti malahan dan bahkan. Contoh : Andi selalu mendapat piagam dari sekolah, bahkan dia juga pernah mendapatkan piagam dari pemerintah daerah.
  9. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya. Contoh kalimat : sudah selayaknya kita merawat alam, sebaliknya kita dilarang untuk merusaknya.
  10. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti namun dan akan tetapi. Contoh kalimat : Mereka memang sudah bertobat, namun kita tetap harus waspada dan selalu ingat siapakah dia sebelumnya.

Jenis Jenis dan Contoh Konjungsi

Sekarang tibalah kita menuju pokok pembahasan, yaitu jenis jenis konjungsi. Berikut ulasan lengkapnya :

1.) Konjungsi Aditif (gabungan)

Merupakan konjungsi koordinatif yang berfungsi untuk menggabungkan dua kata, frasa, klausa, yang memiliki kedudukan yang sama. Contoh : dan, lagi pula, serta.

2.) Konjungsi Pertentangan

Adalah jenis konjungsi yang berhubungan dua bagian kalimat yang sederajat, tapi bertentangan antara keduanya. Contoh : tetapi, melainkan, akan tetapi.

3.) Konjungsi Disjungsi (pilihan)

Merupakan konjungsi yang berhubungan dua bagian kalimat yang sederajat, dan berfungsi untuk memilih salah satu dari dua hal. Contoh : atau, maupun.

4.) Konjungsi Waktu

Yaitu untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Contoh : semenjak, sesudah, sampai, tatkala.

5.) Konjungsi Final (tujuan)

Konjungsi yang menjelaskan maksud dan tujuan dari peristiwa. Contoh : guna, untuk, supaya, dan agar.

6.) Konjungsi Sebab (kausal)

Menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi karena sebab tertentu. Contoh : Karena, sebab itu, karena itu.

7.) Konjungsi akibat (konsekutif)

Jenis jenis konjungsi selanjutnya yaitu konjungsi akibat, konjungsi ini menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi akibat suatu hal tertentu. Contoh : Sehingga, sampai, akibatnya.

8.) Konjungsi Syarat (kondisional)

Konjungsi yang menjelaskan suatu hal dapat terjadi ketika syarat-syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Contoh : asalkan, bilamana, apabila, kalau.

9.) Konjungsi Tak Bersyarat

Menjelaskan bahwa tidak semuanya hal membutuhkan syarat. Contoh : walaupun, meskipun, biarpun.

10.) Konjungsi Perbandingan

Berfungsi sebagai penghubung dua hal dengan cara membandingkannya. Contoh : Seperti, bagaikan, sebagaimana, seakan-akan, ibarat.

11.) Konjungsi Korelatif

Konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat yang memiliki hubungan sedemikian rupa, sehingga yang satu langsung mempengaruhi yang lain. Cotoh : Sekian……Semakin, sedemikian rupa, kian…kian, bertambah…bertambah.

12.) Konjungsi Penegas

Berfungsi sebagai penegas kalimat yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh : apalagi, yakni, misalnya, umpama, rungkasnya, akhirnya.

13.) Konjungsi Penjelas

Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh : Bahwa.

14.) Konjungsi Pembenaran

Adalah konjungsi yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal, sekaligus menolah hal yang lain. Contoh : walaupun, meskipun, biar, sungguhpun, biarpun, sekalipun.

15.) Konjungsi Urutan

Yaitu menyatakan urutan akan suatu peristiwa. Contoh : mula-mula, lalu, dan kemudian.

16.) Konjungsi Situasi

Mcam macam konjungsi yang terakhir yaitu konjungsi pembatasan, konjungsi ini menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi dalam keadaan tertentu. Contoh : Sedang, padahal, sedangkan, dan sambil.

17.) Konjungsi Penanda

Menyatakan penanda terhadap sesuatu kejadian. Contoh : umpama.

Terdapat juga konjungsi pengutamaan, seperti : pokok, paling utama, dan terutama.

18.) Konjungsi Pembatasan

Merupakan konjungsi yang menyatakan pembatasan terhadap suatu hal. Contoh : kecuali, selain, dan asal.

Demikian beberapa penjelasan mengenai jenis jenis konjungsi beserta teman-temannya, semoga bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua.

Baca Juga: Contoh Artikel

Jangan lupa untuk selalu memberikan kesan dan pesan anda guna membangun lebih baik dalam website kami, dengan cara komen, like, dan share artikel ini ke dalam sosial media anda.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com