Jenis Jenis Tanah – Tanah merupakan salah satu material yang mengandung butiran mineral padat yang tersedimentasi. Tanah juga berasal dari pelapukan bahan organik, berisi zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang pada partikel padat (untuk mengetahui kandungan tanah lihat disini).
Untuk lebih jelasnya, berikut kami paparkan jenis-jenis tanah berdasarkan proses terbentuknya, jenis-jenis tanah berdasarkan asalnya dan jenis-jenis tanah berdasarkan tingkat kesuburannya.
Jenis Tanah Berdasarkan Terbentuknya
Apabila dilihat berdasarkan terbentuknya, setidaknya tanah memmiliki 10 jenis. Berikut 10 jenis tanah berdasarkan terbentuknya.
Selain jenis, terdapat juga klasifikasi tanah yang didasarkan pada peraturan organisasi tertentu.
No | Jenis Tanah |
1 | Tanah pasir |
2 | Tanah humus |
3 | Tanah podzolit |
4 | Tanah vulkanis |
5 | Tanah vulkanik |
6 | Tanah aluvial |
7 | Tanah mediteran |
8 | Tanah organosol |
9 | Tanah andosol |
10 | Tanah entisol |
Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan dari masing-masing jenis tanah yang dilihat berdasarkan terbentuknya.
#1. Tanah Pasir
Tanah pasir ini berasal dari batuan beku dan sedimen yang terdiri dari butiran kasar dan kerikil. Berikut ciri-ciri tanah berpasir.
- Mudah menyerap air.
- Mengandung banyak butiran pasir.
- Jarang ditemukan, karena tanah pasir ini sulit ditanami tumbuhan.
- Umumnya banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, dan banguna-bangunan yang lainnya.
- Tanah pasir ini tidak disarankan untuk lahan pertanian, karena tidak dijumpai adanya nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, tanah pasir juga kurang baik dalam menyimpan air.
#2. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batang pohon ataupun dedaunan.
Tanah ini sangat cocok digunakan untuk bercocok tanam, karena memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Tanah humus ini sering dijumpai di daerah hujan tropis. Berikut karakteristik tanah humus.
- Tanahnya subur, gembur, dan berwarna gelap
- Daya serapnya yang bagus sehingga cocok untuk lahan bercocok tanam
- Terbentuk dari hasil pelapukan tumbuhan seperti bagian daun dan batang
- Banyak ditemukan di daerah beriklim tropis
- Tanah humus ini juga mengandung banyak manfaat, sering juga digunakan sebagaipupuk alami, mampu meningkatkan kandungan air tanah, dan masih banyak manfaat yang lainnya.
#3. Tanah Podzolit
Jenis tanah podzolit terdapat di daerah pegunungan yang bersuhu rendah dan memiliki curah hujan yang tinggi.
Tanah jenis ini sering dijumpai di daerah Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi. Tanah ini mengandung sedikit unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah hingga kuning. Namun tanah ini masih bisa dimanfaatkan untuk menanam beberapa tanaman tertentu.
Bahan-bahan organik dalam tanah ini begitu rendah dan hanya ditemukan di permukaan tanah saja. Tanah ini juga hanya mampu menyimpan sedikit air, sehingga mudah kekeringan.
#4. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanik ini terbentuk akibat letusan gunung merapi sehingga tanah ini snagat subur dan mempunyai zat hara yang sangat banyak.
Zat hara yang dimilki tanah vulkanik ini seperti N, P, K, Fe, dan Al. Unsur hara ini bersumber dari larva gunung berapi. Larva yang berpijar akibat letusan gunung berapi menjadikan lapisan atas tanah vulkanik ini berwarna hitam pekat dan lapisan bawah berwarna cokelat, kemerahan, dan kuning.
Lapisan ini terbentuk seperti lapisan berwarna-warni. Struktur tanah sangat rentan terhadap erosi, pH tanah vulkanik ini yaitu 4-7 pH. Sangat bangus untuk lahan petanian dan bercocok tanam karena tanah ini bersifat gembur dan mudah mengurai. Tanah vulkanik dapat ditemui di sekitar permukaan gunung berapi.
#5. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik ini terdiri dari dua jenis, yaitu tanah vulkanik latosol dan tanah vulkanik regosol. Tanah vulkanik latosol yaitu jenis tanah yang mengandung bahan organic lebih banyak dari vulkanik regosol.
Tanah ini memilki warna merah sampai kuning dan memiliki sifat asam sehingga bagus untuk ditanami kopi, palawija, padi, kelapa, dan karet.
Sedangkan tanah vulkanik regosol memilki warna abu-abu hingga kuning. Bahan kandungan organicnya pun sedikit, meski begitu tanah vulkanik regosol masih bisa dimanfaatkan untuk menanam buah-buahan, tembakau, dan palawija. Tanah vulkanik juga banyak memilki manfaat dalam bidang pertanian. Berikut manfaatnya.
- Menyuburkan tanah. Tanah yang subur sudah dipastikan mengandung banyak unsur hara yang dapat menutrisi tanaman. Bercocok tanam di area vulkanik ini sangat penulis rekomendasikan. Tanah yang subur juga akan mempengaruhi hasil panen yang bagus pula.
- Tempat wisata alam. Daerah sekitar gunung berapi pasti terdapat tanah vulkanik yang memiliki karakteristik beragam. Sehingga dapat diolah menjadi inovasi baru, salah satunya dengan memanfaatkannya sebagai wisata alam.
#6. Tanah Aluvial
Tanah aluvial ini terbentuk dari pengendapan lumpur sungai dan terletak di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvial ini sebagai berikut.
- Berwarna coklat dan memiliki pH tanah di bawah 6
- Banyak mengandung mineral dan mudah menyerap air
- Bentuknya seperti tanah liat
- Terdiri dari beberapa ahan induk, yaitu lempung, kapur, tanah alluvial pasir, basa dan asam.
#7. Tanah Mediteran
Tanah yang satu ini memiliki tingkat kesuburan yang rendah, tanah ini terbentuk dari proses pelapukan batu kapur. Tanah mediteran banyak dijumpai di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Tanah ini pun mengandung banyak mineral (besi, air, aluminium, dan senyawa organic) yang mampu menyuburkan tanah. Tanah ini memiliki bahan induk batuan kapur dengan pH tinggi, dan tingginya pH itu dipengaruhi oleh pengendapan bahan induk tanah, kedalaman tanah, vegetasi alam, pupuk nitrogen.
Tanah ini memilki pH di atas 7 sehingga tergolong tanah yang alkalis dan mengikat fosfat. Ciri-ciri dari tanah medteran ini mengandung banyak senyawa karbonat yang tinggi, berwarna merah kekuningan dan abu-abu, batuan induk yeng berbentuk batuan beku berkapur.
Tanah ini banyak dijumpai di area hutan, teksturnya lempung dan bersifat asam. Umumnya tanah ini dimanfaatkan untuk menanam padi.
#8. Tanah Organosol
Tanah yang satu ini termasuk tanah yang kurang subur untuk ditanami. Tanah ini terbentuk dari pelapukan tumbuhan rawa.
Tanah organosol ini terbagi atas dua jenis tanah yaitu tanah humus dan tanah gambut. Seperti yang dijelaskan di atas tanah humus adalah tanah yang subur dan snagat baik.
Sedangkan tanah gambut berikut ciri-cirinya: Kurang subur dan sangat asam, kandungan hara yang rendah. Warnanya pun berwarna gelap, cokelat tua.
Namun demikian, tanah gambut juga sangat banyak manfaatnya, diantaranya:
- Sebagai usaha peternakan. Peternakan ungags dan sapi umumnya sering ditemui di daerah tanah gambut.
- Sebagai sumber air. Tanah gambut dapat menampung air hujan dengan baik. Sumber air pun banyak dianfaatkan.
- Sebagai lahan pertanian. Tanah gambut ini masih cocok untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena ada beberapa tanaman yang cocok ditanam di tanah gambut ini.
- Sumber energy. Ternyata tanah gambut ini bisa digunakan untuk tenaga listrik, dapat dibuat briket yang berfungsi sebagai bahan bakar. Bahkan saat ini tanah gambut digunakan untuk membuat pupuk.
- Mencegah global warming. Bagaimana bisa? Ternyata lahan gambut juga bisa menahan gas rumah kaca sehingga lahan tersebut dapat meminimalisasi terjadinya global warming.
#9. Tanah Andosol
Tanah ini mengandung bahan organic dan mineral. Tanah ini berwarna cokelat hingga hitam dan gembur.
Tanah jenis ini banyak ditemukan di wilayah yang dekat dengan gunung berapi sehingga kaya akan unsur hara dan air yang memungkinkan untuk tanaman tumbuh.
#10. Tanah Entisol
Tanah ini berasal dari pelapukan material yang berasal dari letusan gunung berapi. materilnya anatara lain yaitu debu, lahar, pasir, dan lapilli.
Materil inilah yang menjadikan tanah sangat subur. Pun seperti tanah andosol, tanah ini ditemukan di sekitar gunung berapi.
Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Asalnya
Jenis tanah berdasarkan asalnya terbagi menjadi dua yaitu tanah organik dan tanah anorganik. Berikut penjelasan lengkap;
- Tanah organic berasal dari pelapukan sisa tanaman dan kulit organisme yang telah mati.
- Sedangkan tanah anorganik terbentuk dari pelapukan batuan baik secara kimiawi ataupun fisik. Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Kesuburannya
Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Kesuburannya
Sedangkan jenis tanah berdasarkan kesuburannya terbagi ke dalam empat bagian, yaitu tanah muda, tanah dewasa, tanah tua dan tanah sangat tua. Berikut ini masing-masing penjelasannya.
- Tanah Muda – Tanah ini memiliki unsur hara yang sedikit dan kurang subur.
- Tanah Dewasa – Tanah ini sangat subur dan bagus untuk dimanfaatkan sebagai lahan peranian dan perkebunan. Banyak mengandung unsur hara dan nutrisi.
- Tanah Tua – Tanah ini mulai berkurang kesuburannya. Karena jumlah unsue haranya mulai berkurang.
- Tanah Sangat Tua – Tanah ini sudah tidak ubur lagi karena unsur haranya sudah hampir habis.
Baca Juga: Nama Nama Planet
Manfaat Tanah
Mungkin selama ini kita menganggap tanah hanya bermanfaat bagi tumbuhan saja, akan tetapi anggapan itu tentu salah sebab tanah memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk tumbuhan, namun untuk kehidupan manusia dan hewan.
Berikut ini beberapa manfaat dari tanah unntuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya;
- Sebagai lahan untuk pertanian.
- Sebagai bahan baku produksi.
- Sebagai bahan baku karya seni.
- sebagai bahan peralatan rumah tangga.
- Sebagai pembuatan tanggul.
- Sumber mata air sumur.
Demikian tulisan mengenai jenis jenis tanah ini kami buat, semoga dapat menambah wawasan kita semua. Apabila dirasa bermanfaat jangan lupa unutk di share.
Terimaksih.