Pengertian UML

  • 5 min read
  • Mar 16, 2022
pengertian uml

Pengertian UML – Mahasiswa Teknik Informatika sudah dipastikan tidak asing lagi mendengar kata UML (unified modeling language). Barangkali sama tidak asingnya dengan flowchart, ERD (entity relationalship diagram) dan diagram alir lainnya.

Namun, tentu tidak sedikit yang tidak mengetahui definisi atau pengertian UML (unified modeling language), baik itu secara umum ataupun menurut ahli.

Mengetahui pengertian atau definisi UML sesungguhnya tidak terlalu penting, barangkali lebih penting mengenal jenis-jenis UML, sejarah dan cara membuatnya.

Meskipun demikian, saya rasa tidak ada salahnya kita untuk mencari tahu mengenai definisi atau pengertian UML, mungkin saja suatu saat ada yang bertanya akan hal itu kepada kita.

Maka dari itu tulisan ini hadir untuk memberi sedikit pengetahuan terkait UML, baik itu pengertian, jenis maupun sejarahnya.

Silahkan disimak .

Pengertian UML Umum & Menurut Ahli

apa itu uml

Apa itu UML? Seperti yang telah disinggung pada bagian pembukaan di atas, UML adalah kependekan dari unified model language. Secara umum hal tersebut dapat diartikan sebagai berikut.

UML adalah sebuah metode pemodelan yang digunakan untuk memvisualisasikan sebuah perancangan sistem berorientasi objek atau yang kita kenal OOP.

Selain itu UML juga telah menjadi standar visualisasi, perancangan, pendokumentasian sistem, bahkan saat ini menjadi standar dalam penyusunan sebuah blue print.

Apa itu UML menurut pakar para ahli?

Untuk mengerahui pendapat para ahli mengenai pengertian UML, berikut pemaparannya.

  • Menurut Booch (2005:7), UML merupakan bahasa standar yang digunakan dalam perancangan sebuah sistem.
  • Menurut Nugroho (2009:4), UML merupakan metode kolaborasi antara metode-metode booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem.
  • Menurut Herlawati (2011:10), UML merupakan kumpulan diagram yang terdiri dari sembilan diagram atau delapan diagram.

Tujuan dan Fungsi Penggunaan UML

Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi dari UML.

  1. Sebuah bahasa pemodelan yang bisa digunakan dan dimanfaatkan di masa yang akan datang, baik oleh manusia maupun oleh mesin.
  2. Mampu memberikan bahasa pemodelan secara visual kepada user dengan berbagai bahasa pemograman yang digunakan.
  3. Memungkinkan untuk menyatukan praktek terbaik dalam suatu pemodelan.
  4. UML digunakan untuk memodelkan sistem dengan menggunakan OPP, sehingga tidak hanya digunakan untuk pemodelan perangkat lunak saja.
  5. Mampu menghasilkan model yang sangat baik, mudah untuk digunakan serta memungkinkan untuk dikerjakan secara terpisah.
  6. Dapat dimanfaatkan sebagai blue print, karena pemodelan ini sangat rinci dan tertata.

Bagaimana? Banyak bukan manfaat dan fungsi dari UML. Bagi kalian yang hingga saat ini belum mampu membuat UML, sebaiknya segera belajar, mengingat penggunaan UML sangatlah penting.

Jenis Jenis Diagram UML

Berbeda dengan diagram alir lainnya, seperti DFD (data flow diagram) ataupun ERD (entity relationalship diagram) yang hanya satu jenis.

Diagram UML sendiri merupakan kumpulan dari beberapa diagram, ada yang berpendapat UML terdiri dari 8 diagram, ada juga yang menyatakan 9 diagram, bahkan ada pendapat yang menyebutkan UML terdiri dari 13 diagram.

Kemudian mana yang benar?

Saya kira semua pendapat tidak ada yang keliru, sebab memiliki dasar masing-masing. Akan tetapi dalam praktiknya penggunaak UML cukup hanya 5 tahapan saja yang digunakan, yaitu sampai class diagram atau squance diagram.

Berikut daftar jenis UML.

NoJenis UML
1Use case diagram
2Activity diagram
3Sequence diagram
4Class diagram
5Statemachine diagram
6Communication diagram
7Deployment diagram
8Component diagram
9Object diagram
10Composite structure diagram
11Interaction overview diagram
12Package diagram
13Diagram timing
Tabel Jenis Diagram UML

Ternyata banyak juga ya jenis diagran UMl, namun seperti yang pernah dikatakan, pada umumnya hanya digunakan 5 saja.

Berikut masing-masing dari penjelasan UML di atas.

1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan salah satu diagram UML yang menjelaskan mengenai interaksi antara actor dengan sistem serta hubungannya.

Use case juga membahas mengenai hubungan antara use case dalam sistem dan juga actornya. Hal ini telah saya bahas dalam tulisan sebelumnya dengan judul contoh use case diagram, di sana dibahas secara rinci dan lengkap.

2. Activity Diagram

Apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, activity diagram memiliki makna sebagai diagram aktivitas. Sama halnya dengan diagram sebelemumnya, activity diagram merupakan jenis diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan proses sebuah sistem.

Setiap proses yang terjadi dalam sistem akan digambarkan dengan rinci dan lengkap, langkah demi langkahnya dari mulai masukan hingga keluaran.

3. Squance Diagram

Squance diagram merupakan jenis diagram UML yang menjelaskan interaksi antar objek dalam sebuah sistem yang diurutkan berdasarkan waktu.

Selain itu dengan adanya squance diagram ini memudahkan Engineer untuk menyusun sebuah sistem yang diinginkan dengan cepat, sebab tahapan yang dilakukannya telah sangat jelas.

4. Class Diagram

Class diagram merupakan jenis diagram UML yang digunakan untuk menampilkan dan memerakan paket yang terdapat dalam sebuah sistem.

Dalam sebuah class diagram akan terlihat sangat jelas hubungan atau relasi paket satu dengan yang lainnya. Hal tersebut sekaligus digunakan sebagai acuan dalam pembangunan sistem.

5. Statemachine Diagram

Statmaschine diagram adalah bagian dari diagram UML yang tidak terlalu sering digunakan, bahkan beberapa orang tidak menggunakannya.

Namun kendati demikian, statemachine diagram ini tidak boleh dilupakan, sebab memiliki fungsi menampilkan atau menjelaskan trasnsisi atau perubahan dalam sebuah sistem.

6. Communication Diagram

Communication diagram merupakan salah satu jenis UML yang menjelaskan mengenai hubungan antar objek dalam sebuah sistem.

Selain itu jenis diagram ini mampu menggambarkan setiap tahapan dan aktivitasnya, apabila dilihat hampir mirip dengan squance diagram, yang membedakan hanya saja lebih fokus terhadap objek msing-masing.

7. Deployment Diagram

Deployment diagram adalah jenis UML yang menjelaskan tata letak sebuah sistem secara fisik. Diagram jenis ini bisa juga digunakan untuk menampilkan bagian software yang terdapat pada hardware.

Bisa juga digunakan untuk memetakan hubungan antara software dan komponen hardware. Kesimpulannya, diagram ini digunakan untuk menunjukan tata letak software dan hardware.

8. Component Diagram

Component diagram adalah sebuah diagram UML yang hanya menggambarkan sebuah software pada sistem. Component diagram merupakan sebuah penerapan dari satu ataupun lebih kelas, dan biasanya berupa file jenis berikut.

  • file .exe
  • source code
  • document
  • table
  • dsb.

9. Object Diagram

Sesuai dengan namanya, diagram UML satu ini menjelaskan mengenai objek pada suatu sistem, serta hubungan antara satu objek dengan objek lainnya.

10. Composite Structure Diagram

Composite structure diagram ialah sebuah jenis UML yang menggambarkan pengelompokan atau pengklasifikasian hal-hal berikut.

  • Class
  • Component
  • Use case
  • dll

Selain itu bagian-bain titik juga diklasifikasikan pada bagian lainnya. Composite structure diagram sebetulnya hampir mirip dengan class diagram, hanya saja yang membedakan ia menggambarkan hanya bagian-bagian dari class individu saja, tidak semua class.

11. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram adalah jenis diagram UML (unified modeling language) yang menggambarkan hubungan antara kerjasama activity diagram dan squance diagram.

Meskipun jenis diagram ini jarang digunakan, tetapi hal ini penting untuk kita ketahui, sebab tidak menutup kemungkinan kita membutuhkan hal ini dikemudian hari.

12. Package Diagram

Package diagram merupakan salah satu jenis UML yang digunakan untuk memisahkan atau mengelompokan kelas serta menggambarkan ketergantungan antar paket-paket yang ada.

13. Diagram timing

Diagram jenis ini disebut juga sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, yang mana fokus kerja hanya pada waktu.

UML hanya digunakan untuk pemograman berorientasi objek saja, sedang untuk terstruktur biasanya menggunakan DFD. Kemudin apakah harus sebelum membuat UML dibuat dalam pseudocode terlebih dahulu? Tidaklah harus sebab itu bagian yang berbeda dengan UML.

Sejarah Singkat UML

UML (unified model language) resminya dimulai di tahun 1994, yang mana pada waktu itu Rumbaugh bergabung dengan Booch.

Mereka berdua bekerjasa dan mengerjakan sebuah project di Relational Software Cooperation. Project yang dikerjakan mereka ialah menyatukan metode booch dan Rumbaugh(OMT).

UML berhasil merilis versi 0.8 pada bulan oktober 1995, sekaligus pada waktu bersamaan seoarang bergabung pada grup mereka di Relational yaitu Jacobson.

Seiring perkebangan waktu, cakupan UML ternyata semakin luas, dari sanalah mulai terbangun oraganisasi persatuan UML yang terdiri dari beberapa kelompok untuk bekerja dan melengkapi UML.

Pada UML 1.0 banyak partner yang berkontribusi, diantaranya Equipment Corporation, Hawlett-Packard, I-Logix, IBM, ICON Computing, MCI systemhouse, Microsoft, Oracle, Relation, Texas Insturments dan Unisys.

Dari hasil kolaborasi dihasilkan bahasa pemodelan yang baik, sehingga pada tahun 1997 UML dijadikan sebagai bahasa standar dalam pemodelan.

Area UML

Berikut ini adalah area penggunaan UML.

  • Sistem Informasi Perusahaan
  • Bidang Pelayanan Berbasis Web Terdistribusi
  • Sistem Perbankan dan Perekonomian
  • Bidang Pengetahuan
  • Bidang Telekomunikasi
  • Bidang Perdagangan
  • Bidang Penerbangan
  • dll

Langkah Penggunaan UML

Berikut adalah langkah atau tahapan yang dapat kalian lakukan dalam membuat sebuah UML, hal ini tentu sangat penting untuk diketahui, apalagi bagi kalian yang baru mengenalnya.

  1. Membuat daftar bisnis proses dari level paling atas untuk mendefinisikan aktivitas yang mungkin muncul.
  2. Memetakan use case untuk setiap bisnis proses yang telah disusun.
  3. Membuat deployment secara umum atau kasar.
  4. Mendefinisikan requerment lain nonfungsional.
  5. Mendefinisikan objek-objek level atas, package maupun domain. Selanjutnya membuat squance diagram atau collabration diagram pada masing-masing activitas.
  6. Membuat rancangan user interface.
  7. Membuat class diagram dari model yang telah tersedia.
  8. Membuat componen diagram dari hasil class diagram yang telah dibuat.
  9. Merinci deployment diagram yang telah dibuat.
  10. Memulai membangun sistem. Dalam hal ini terdapat dua pendekatan, diantaranya pendekatan use case dan pendekatan komponen.

Apa Itu UML?

UML adalah sebuah metode pemodelaan

Siapa Pencipta UML?

Rumbaugh dan Booch

Nah demikian tulisan mengenai pengertian UML secara lengkap, semoga tulisan ini dapat membatu kalian dalam mempelajarinya.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com