Parebasan, Pepatah & Peribahasa Madura

  • 4 min read
  • Mei 25, 2022
pepatah madura

Guratgarut.com – Madura adalah wilayah yang sangat unik, meskipun secara teritori berada di Provinsi Jawa Timur, namun banyak hal yang berbeda, salah satu adalah peribahasa yang dimiliki oleh Madura.

Sama halnya dengan pepatah atau peribahasa Sunda, parebasan Madura adalah kumpulan nasehat dari orang terdahulu yang berupa anjuran dan larangan.

Nah apabila kalian ingin mengetahui seperti apa peribahasa atau parebasan dalam Bahasa Madura, berikut daftarnya;

Peribahasa atau Parebasan Madura

pepatah dan peribahasa madura ini adalah sebuah nasehat orag dulu
Pepatah Madura oleh berkata.net

1. Niat yang Buruk

Agandhu’ kotoran

Maksudnya: Memiliki niat yang buruk kepada orang lain, atau dengan kata lain bermanis muka dengan maksud buruk.

Sangat buruklah orang yang berprilaku atau memiliki niat demikian, sebab secara tidak sadar sebenarnya ia sedang mempersiapkan keburukan kepada diri sendiri.

Bukankah apabila menanam keburukan maka yang akan dituai juga adala keburukan, dan jika menanm kebaikan maka kebaikan juga yang akan dituai.

Untuk itu sebaiknya buang jauh-jauh keburukkan itu, baik itu perbuatan atau hanya sekedar niatan.

2. Orang yang Banyak Ilmu

Aeng sondeng nandha’agi dalemma lembung.

Maksudnya: Seorang yang pendiam biasanya banyak ilmu.

Peribahasa Madura ini mengabarkan ke pada kita semua, bahwa orang-orang pendiam pada umumnya adalah orang banyak ilmu.

Meskipun tidak selalu demikian, bisa saja diam karena ia malu atau bahkan tidak tahu apa-apa.

Akan tetapi orang diam yang memiliki ilmu, diamnya itu adalah sebuah kebijakan dan karena keluasan ilmunya.

Selain pendiam, ciri lain dari orang pintar memiliki pemikiran yang terbuka, sehingga ilmu mudah diterima.

3. Mencelakakan Diri

Ajam menta sasengnget

Maksudnya: Mencelaki diri sendiri

Mencelaki diri sendiri adalah suatu tindakan bodoh, sebab bukan hanya merugikan untuk diri sendiri, akan tetapi untuk orang lain juga.

Bukan hanya akan membuat sedih sanak dan keluarga, akan tetapi bisa jadi menjadi sebuah aib untuk selamanya.

4. Nyawa

Aotang dhara nyerra dhara

Maksudnya: Hutang nyawa dibayar dengan nyawa.

Peribahasa ini bukan hanya ada di Madura saja, namun di daerah-daerah lain, bahkan brangkali sudah sangat umum sekali.

Meskipun pada kenyataannya tentu tidaklah demikian, sebab hari ini telah berlaku dan adanya penegak hukum di sebuah negara.

Namun bukan tidak mungkin di daerah-daerah tertentu pepatah atau peribahasa ini masih berlaku.

5. Malu

Atembang poteh matah, lebbi bagus poteh tolang

Maksudnya: Dari pada malu lebih baik mati.

Malu yang amat sangat tentu akan menimbulkan keresahan dalam jiwa, menyayat hati tak henti, maka populerlah peribahasa ini.

Peribahasa ini juga bukan hanya ada di Madura saja, namun sudah sangat umum, hampir semua orang indonesia mengetahuinya.

Bahkan tidak jarang diucapkan saat mendapatkan malu yang amat sangat, misal keluarga yang memiliki anak atau keluarga anaknya berbuat kriminal, asusila dan lain sebagainya.

6. Kaya Harta, Kaya Hati

Asel ta’ adhina asal

Maksudnya: Meskipun kaya akan tetapi tetap bersahaja dalam bersikap.

Memang seharusnya demikianlah kita bersikap, meskipun memiliki harta yang banyak, akhlak menjadi no satu.

Jangan sampai akhlak kita terpengaruhi oleh harta dunia, sebab harta itu pada hakikatnya hanyalah sebuah titipan.

Jadi sangatlah tidak layak apabila harta diperuntukan untuk keangkuhan dan kesombongan, justru harta itu seharusnya untuk kebaikan sahaja.

7. Malu Malu Kucing

Bibirra nolak, atena mellak

Maksudnya: Malu malu kucing atau hanya menolak di bibir saja, tetapi sebenarnya dia mau.

Tidak sedikit orang yang malu-malu kucing, termasuk saya juga pernah dalam posisi seperti ini, salah satunya saat mau dibelikan sesuatu oleh keluarga.

Akan tetapi malu-malu kucing biasanya banyak terjadi kepada orang yang baru berhubungan, baik itu pacaran atau baru nikah.

8. Kepribadian

Basa gambaranna budhi

Maksudnya: Kepribadian seseorang dapat dilihat dari caranya berbicara.

Cara berbicara seoarang memang dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat kepribadian.

Mulai dari kata kata seperti apa yang dilontarkan hingga bagaimana ia meprilakukan lawan bicaranya.

Saya kira ini bukan hanya peribahasa Madura atau daerah lain, namun jauh dari itu dalam ilmu psikolog dipelajari dengan sangat komprehensif.

9. Bahasa

Basa nantowagi bangsa

Maksudnya: Bahasa menunjukan bangsa.

Bahasa menjadl alat komunikasi bagi suatu daerah atau bangsa, sekaligus menjadi pembeda satu dengan yang lain.

Seorang dikatakan satu bangsa dan satu daerah apabila memiliki bahasa yang sama, maka tidaklah mungkin seorang yang satu bangsa tidak memiiki bahasa yang sama.

10. Kabar Burung

Caca pasaran

Maksudnya: Bicara tidak memiliki aturan atau hanya kabar burung.

Pada era modern, kabar burung atau kabar yang belum pasti amat marak, bahkan hal ini dikenal dengan sebutan hoax.

Parahnya lagi kabar burung saat ini buka hanya beredar begitu saja, namun terdapat beberapa orang yang sengaja membuatnya. Alasannya tentu banyak, salah satunya untuk menjatuhkan lawan politik.

11. Dari Kaya Jadi Miskin

Dhapor daddi romma

Maksudnya: Menggambarkan seorang yang kaya raya namun kemudian jadi jatuh miskin.

Adakah yang demikian, orang yang kaya kemudian menjadi miskin? Tentu saja ada, bahkan tidak sedikit orang yang mengalami hal demikian.

Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa harta itu hanyalah sebuah titipan, dapat diambil kapanpun.

Sehingga tatkala kita memiliki harta yang luuas, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk hal yang baik.

12. Berjalan Wanita

Meltas manjalin

Maksudnya: Cara berjalan seorang wanita yang sangat indah.

Bagi kaum adam, bagaimana pun, cara berjalan seorang wanita itu indah dan enak dipandang.

Wanita itu memang mahluk yang amat luar biasa sekali, selain indah juga memiliki hati yang amat peka.

13. Sedang Susah

Sorem arena

Maksudnya: Mengalami kesusahan atau sedang menghadapi masalah.

Kesusahan dan masalah adalah hal yang amat wajar, setiap orang memiliki masalah masing-masing.

Soal susah dan tidak tergantung kondisi hati, maka untuk itu kita belajar meluaskan hati, agar tidak susah.

14. Orang Tua & Anak

Tadha aeng agili ka olo

Maksudnya: Tidak ada orang tua yang minta kepada anaknya.

Sesusah apapun keadaan orang tua, pasti akan merasa ragu untuk meminta kepada anaknya.

Bahkan bisa jadi orang tua berfikir beribu-ribu kali untuk itu, sebab merka juga melihat kondisi anaknya seperti apa.


Nah itu dia kumpulan peribahasa atau pepatah Madura, semoga dapat menjadi nasehat dan kebaikan untuk hidup kita.

Untuk mendapatkan pepatah lain seperti pepatah minang dan pepatah dari Arab, kalian dapat membaca pada tulisan sebelumnya.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com