Peribahasa Tentang Tikus

  • 4 min read
  • Mei 29, 2022
peribahasa tentang tikus

Guratgarut.com – Rasanya semua orang akan setuju bahwa tikus merupakan hewan yang sangat menjijikan, bahkan dalam beberapa kesempatan kerap dianggap sebagai hama. Tulisan ini tentu tidak akan membahas hal itu, melainkan peribahasa tentang tikus itu sendiri.

Adakah peribahasa yang kalian ketahui mengenai tikus?

Jika tidak, kalian kalian memang berada di tempat yang sangat tepat. Sebab setidaknya tulisan ini akan memuat peribahasa populer tentang tikus.

Peribahasa Lain:
> Peribahasa tentang ayam
> Peribahasa tentang buaya

Kumpulan Peribahasa Tentang Tikus Paling Populer

pepatah tentang tikus
Sumber: ilmubudidaya.com

1. Bagai tikus menaiki labu

Seorang yang mencoba untuk memperbaiki sesuatu yang tidak diketahuinya, dan akhirnya malah merusaknya.

Dalam kehidupan nyata tentu sangat sering terjadi hal yang demikian ini, diantaranya diakibatkan ketidaktahuan dan kesombongan.

Tidak sedikit orang yang mengaku bisa, namun pada kenyataannya memang tidak bisa apapun.

Tidak sedikit juga orang mencoba untuk membantu namun pada akhirnya malah merusak karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan.

Sebagai manusia yang bijak seharusnya kita mampu mengukur kapasitas dan kemampuan dari pada diri.

Maka dengan demikian hal yang semacam ini tidak akan terjadi, atau paling tidak dapat diminimalisir.

2. Tikus hendak menampar kepala kucing

Menghendaki atau menginginkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Bagaimana hal ini dapat terjadi, sedang seperti yang kita ketahui tikus adalah mangsa dari kucing.

Jika kita bandingkan dari segi tubuhnya pun jelas jauh berbeda, kucing memiliki fisik yang lebih besar dan tangkas.

Peribahasa tentang kucing di atas menggambarkan sesuatu hal yang mana seorang menginginkan sesuatu, namun sayangnya hal tersebut mustahil.

Kemustahlan itu datang disebabkan berbagai faktor, bisa faktor internal ataupun eksternal. Apabila kemustahilan disebabkan faktor internal maka segera untuk memperbaiki dan diusahakan hal yang tidak mungkin tersebut.

Akan tetapi jika kemustahilan tersebut datang dari luar, kita dapat melihat hal tersebut dari berbagai sudut pandang.

Sebab sejatinya apapun mungkin terjadi, sepanjang kita sebagai manusia percaya dan berusaha untuk mewujudkan hal tersebut.

3. Dimakan tikus

Salah satu peribahasa yang sangat populer sekali dikalangan masyarakat kita, dimana memiliki arti kurang lebih “sedikit demi sedikit hilang”. Tikus selalu digambarkan sebagai pencuri, sebab mereka adalah jenis hama.

Bahkan para koruptor pun disebut sebagai tikus, karena mereka memang megambil uang yang seharusnya bukan untuk mereka.

4. Kucing pergi tikus menari

Apakah kalian tahu arti dari peribahasa satu ini? Baik sebagai pekerja atau pelajar secara tidak langsung kita menjadi seorang yang digambarkan dari peribahasa ini.

Mengapa demikian?

Sebab peribahasa di atas memiliki arti kurang lebih sebagai berikut;

Jika atasannya pergi, maka bawahannya bersuka ria

Saya sendiri jujur baik selama sekolah, kuliah ataupun bekerja merasa senang apaila guru, dosen atau atasan pergi dan tidak dapat hadir.

Sebab dengan demikian saya tidak merasa lagi diawasi saat bekerja, sedang saat berkuliah ada sesuatu hal yang membuat malas untuk hadir di kelas.

Tentu sebenarnya hal ini dianggap kurang baik, tapi barangkali setiap orang akan merasa wajar, sebab hal tersebut merupakan sisi manusiawi.

5. Ditebuk tikus

Sudah hilang kegadisannya, mungkin hal ini banyak terjadi di era modern, sebab hubungan antara lelaki dan perempuan yang belum sah tidak lagi dianggap tabu.

Hal ini dibuktikan dengan pergaulan antara perempuan dan laki-laki yang sudah sangat berlebihan.

Jika dahulu seorang perempuan dianggap tidak baik ketika keluyuran lebih dari jam 10 malam, saat ini tidak demikian, sebab masih banyak perempuan yang nongkrong lebih dari jam 12 malam saat ini.

Lalu bagaimana dengan kegadisan mereka? Ya begitulah, kita tidak dapat menyimpulkan sesuatu dengan begitu saja.

6. Labu dikerobok tikus

Lagi lagi tikus menjadi sesutu yang negatif dan buruk, hal ini tergambar dari peribahasa ini, yang mana artinya, seorang gadis tidak perawan lagi.

Terkadang sebagai pembaca kita sedikit pusing dengan pernyataan tersebut. Bagaimana kita tidak pusing, biasanya gadis itu adalah perawan, nah ini tidak demikian. Pencuri keperawanan gadis ini lagi lagi diibaratkan tikus.

Dari sini kita dapat melihat bahwa tikus adalah hewan yang diciptakan dengan kodrat demikian.

7. Rupa harimau, hati tikus

Kata kata ini menggambarkan seorang yang memiliki penampilan gagah berani, akan tetapi pada kenyataannya penakut.

Tidak jarang kita bertemu dengan orang orang demikian, maka dari itu hendaknya kita jangan melihat atau men judge dari penampilan saja.

Terkdang dalam beberapa kesempatan penampilan dapat menipu dengan mudahnya, kelihatannya pintar pada nyatanya kosong, kelihatannya kaya, nyatanya tidak punya apa-apa.

Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mudah menilai seseorang sebelum kita kenal dengannya.

Semoga dengan demikian kita menjadi orang yang bijak dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan.

8. Rumah terbakar, tikus habis ke luar

Makna dari peribahasa tentang tikus ini adalah, uang habis akan tetapi apa yang dikehendaki tidak diperoleh.

Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi, semoga apa yang kita lakukan membuahkan hasil sesuai apa diharapkan.

9. Seperti tikus masuk perangkap

Peribahasa ini menggambarka seoarang yang sudah kehabisan akal. Manusia merupakan mahluk sempurna, hal ini ditandai dengan akal yang dapat digunakan.

Akan tetapi dalam beberapa kondisi terdapat hal yang memang tidak dapat dijangkau oleh akal.

Salah satunya dalam kondisi yang sudah kehabisan akal, maka jalan satu satunya mengembalikan semua persoalan kepada sang mencipta, memohon ampun dan petunjuk dari Nya.

10. Seperti tikus jatuh di beras

Ibarat orang mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi.

Seekor tikus apabila dijatuhkan ke dalam beras maka ia akan sangat senang sekali, bagi mereka bahkan mungkin dianggap surga.

Hal tersebut sama seperti seorang yang sudah mendapatkan keuntungan dan kenyamanan, pasti tidak akan mau beranjak lagi.

11. Seperti tikus masuk rumah

Peribahasa tentang tikus ini memliki arti orang yang merasa kecewa tidak terpenuhi harapannya.

Kecewa sendiri adalah hal yang sangat wajar, bagaimana tidak, setiap orang pasti pernah mengalami hal ini.

Dalam menjalani kehidupan kecewa selalu menjadi warna, meskipn berat rasanya untuk diteritama.

Maka hendaknya jangan sesekali menggantungkan harapan ke pada mahluk, termasuk manusia. Karena ketika itu tidak sesuai harapan, maka kecewalah yang akan datang menghampiri.


Temukan peribahasa lainnya hanya di berkata, salah satu peribahasa yang sangat populer ialah peribahasa mengenai kura kura.

Demikian tulisan mengenai kumpulan peribahasa tentang tikus, semoga tulisan sederhana ini menjadi pengetahuan untuk kita.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com