Puisi Guru – Sebuah negara akan berkembang pesat jika pendidikannya pun semakin berkembang dan meningkat. Kecerdasan suatu bangsa tidak lepas dari jasa para guru-guru yang telah mengajar dan mendidik manusia-manusia yang ingin belajar.
Tak terhingga jasa seorang guru, tak terbalas pula seperti jasa orang tua, bahkan guru identik dengan orang tua kita di sekolah. Hal tersebut sebagaiman kita tahu dalam hymne guru (lihat lirik hymne guru disini).
Karena begitu banyak jasa yang telah mereka berikan hingga mereka mendapat julukan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Untuk menghormati para guru maka diperingatilah hari khusus untuk guru pada tanggal 25 November.
Berikut kami sajikan beberapa puisi tentang guru sebagai penghormatan dan betapa kami menghargai para guru.
Kumpulan Puisi Guru Singkat
Brikut merupakan dua puisi seingkat tentang seorang guru, masing-masing dengan judul terimakasih guru dan pelitaku.
#1. Terimakasih Guru
(Dynitris, 2018) * Apalah arti sebuah rapor jika ilmu yang ku dapat tak berkah apalah arti sebuah nilai jika ilmu yang kau beri tak ku pahami dengan baik * hari yang telah kita lewati akan selalu ku kenang berat rasa hati untuk melangkah meninggalkan semua namun aku harus menggapai mimpiku terima kasih atas ilmu yang kau beri semoga Allah selalu merahmatimu wahai guruku.. kaulah pahlawanku |
Puisi ini menyampaikan rasa terimakasih kepada seorang guru, atas jasa-jasa yang telah diberikan. Puisi ini juga memberikan pesan, bahwa rapor dan nilai tidak ada artinya apabila ilmu yang diberikan tidak dapat dipahami.
Hal yang terpenting bukanlah rapor atau nilai yang tertulis di secarik kertas, melainkan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan.
Ilmu itu akan terepresentasikan melalui perbuatan atau tindakan, yang kita kenal sebagai akhlak.
Maka tidak salah jika orang binyak dulu menyebut akhlak dan adab lebih penting dari pada ilmu.
#2. Pelitaku
(dynitris, 2018) * Setiap untaian ilmumu… Setiap untaian nasihatmu.. Setiap untaian kata-kata yang menjadi penyemangatku.. Akan selalu kuingat sepanjang masa Guru… Kaulah jembatan untuk menemui masa depanku… Kaulah cahaya dalam gelapku… Tanpa lelah kau selalu membimbingku.. Tanpa pamrih kau tetap mendidikku.. Terima kasih guruku… Atas semua jasa dan pengorbananmu.. Terima kasih guru.. Kaulah pelitaku.. Kaulah pahlawanku… |
Samahalnya dengan puisi sebelumnya, puisi degan judul pelitaku sebuah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada seorang guru. Berterima kasih atas nasihat-nasihat dan ilmu yang telah diberikan.
Pekerjaan menjadi seorang guru tentu saja amat mulia, mereka mencerdaskan kehidupan generasi bangsa.
Maka setiap kata kata yang keluar dari seoarang guru adalam ilmu, sedangkan prilakunya adalah hikmah.
Sungguh mulia sekali menjadi seoarang guru, disetiap kesuksesan murid, terdapat jasa-jasa guru yang luar biasa.
Puisi untuk Guru Tersayang
Selamat hari guru dan guru adalah sebuh puisi yang indah, sangat tepat rasanya disampaikan dan dipersembahkan untuk guru-guru kita yang senantiasa mengajari dan menasihati.
#1. Selamat Hari Guru
(Dynitris, 2018) * ku tahu kata-kata ini tidak lah lebih berharga dari mutiara di laut sana kata-kata ini tidaklah seindah bintang yang menghiasi langit malam namun lewat kata-kata ini aku ingin berterima kasih dan meminta maaf – ku tahu sebanyak apapun terima kasih ku tak mungkin dapat membalas kesetiaanmu dalam mengabdi kesabaran mu dalam mengajar ku dan keikhlasan mu dalam mendidik ku – serta maafkanlah atas segala sengaja dan ketidaksengajaan ku yang sering membuat mu marah dan kecewa sikap dan perilaku yang tidak sesuai harapanmu ku ingin tetap menjadi pelita bagiku agar dunia ku tetap bersinar terang karena ada cahaya ilmu dari mu |
Puisi dynitris di atas adalah sebuah ucapan permintaan maaf sekaligus ungkapan rasa terimakasih kepada guru, sebab seperti yang kita ketahui seorang guru telah berjasa kepada muridnya. Seorang guru senantiasa memberikan hal terbaik demi kemajuan para murid.
Puisi ini cocok untuk kalian bacakan pada hari guru, setidaknya kamu telah mengakui jasa jasa guru yang telah mengajari kamu.
Bayangkan saja jika negeri ini tidak ada guru, negeri tidak akan mungkin maju, sesungguhnya guru adalah jembatan untuk menuju kesuksesan dan kehidupan yang lebih baik.
#2. Guru
(Sarah Fitara Azzahra, 2018) * Engkau telah menemani hari-hariku setiap waktu, saat dan kapanpun itu Jiwamu sungguh begitu mulia walaupun Engkau bukan orang tua kandungku namun Engkau adalah orang tua kedua – bagiku… Setiap detik, hari dan waktu Kau membagikan segenap ilmumu Bukan untuk mementingkan dirimu Akan tetapi untuk masa depanku… Engkau adalah pahlawan bangsa Terima kasih, oh guruku sebab dari dirimulah aku belajar mengerti memahami arti hidup ini bagi diri dan jiwaku Kau adalah pehlawan hakiki… – Sang Terpuji Pahlawannya para pemimpin Pahlawannya para pemikir Pahlawannya para pejuang Pahlawannya para pahlawan Guru… ikhlasmu Menjadi sumber kekuatan terhebatku |
Sarah Fitara Azzahra mengapresiasi guru lewat puisi di atas, Tidak lain dan tidak bukan karena jasa-jasa guru yang luar biasa kepada muridnya.
Guru senantiasa menemani kita di sekolah, mengajarkan berbagai hal dan menasihati kita jika salah. Maka tidak heran jika kita sebut guru adalah orang tua ke dua.
Pempin yang hebat memiliki guru-guru hebat dan luar biasa, mereka tidak akan menjadi seorang yang hebat tanpa guru.
Guru adalah pahlawan tanpa jasa yang tidak pernah lelah untuk mengajari kebaikan kebaikan pada muridnya.
Puisi Guruku Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Benarkah guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa? bisa jadi iya, sebab atas jasa-jasa mereka kita dapat memahami sebuah ilmu.
Atas nasehat-nasehat merekalah jua kita menjadi manusia yang lebih baik. Berikut dua puisi dengan tema guru pahlawan tanpa tanda jasa.
#1. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
(Saerah, 2018) * Teruntuk pahlawan tanpa tanda jasa Taukah engkau disaat jalan terasa terjal engkau menguatkanku dengan keyakinan mampu untuk melewatinya Disaat aku yakin langit selalu mendung tapi engkau meyakinkan akan turun hujan dan akan hadir pelangi – Wahai pahlawan tanpa jasa Engkau memberikan jalan begitu mudah Engkau mengerti ketika orang lain tidak mengerti Engkau yang memahami ketika orang lain tidak memahami Engkau yang percaya ketika orang lain tidak percaya Engkau yang menguatkan ketika semua terasa berat Engkau selalu yakin akan kemampuanku yang kadang aku sendiri ragu Sungguh jasamu tidak akan pernah hilang Tidak ada yang bisa membayar semua jasamu Hanya ucapan terima kasih yang bisa ku ucapkan Teruntuk pahlawan tanpa tanda jasa Engkau bagaikan orang tua kedua bagiku Tahu dan tidak engkau Aku akan selalu mendoakanmu di setiap sujudku selalu berdoa Tuhan memberikan kebahagiaan untukmu beserta orang-orang tersayangmu teruntuk pahlawan tanpa tanda jasa Terima kasih untuk ilmu yang engkau berikan Bukan hanya mengajar tapi engkau mendidik dengan tulus tanpa pamrih I will always love you my motivator life & big Miss you |
Pahlawan tanpa tanda jasa adalah ungkapan yang sering kita dengar untuk guru. Saerah lewat puisi di atas dengan judul pahlawan tanpa tanda jasa menyampaikan siapa sosok guru sebenarnya.
Guru adalah mereka senantiasa menguatkan dan membesarkan hati para muridnya untuk menjadi seoarang lebih baik.
Guru juga mengajarkan tentang apa itu mimpi, dan bagaimana meraih impian tersebut.
Tidak berlebihan rasanya jika kita menyematkan gelar tanpa jasa kepada mereka. Karena mereka memberikan jalan terang melalui ilmu yang diajarkan.
#2. Puisi untuk Guru
(Lilis, 2018) * Guru… Kau adalah pelukis handal Seniman manapun hebat karena mu Kau torehkan coretan-coretan indah Kau lukiskan gambar kehidupan Hingga kami dapat mengenal warna Warna-warn aindah Bukan hanya hitam dan putih – pak Budi… Lantunan biolamu menyentuh siapa saja Bahkan saat kau tiada, lantunan itu selalu ada Lantunan yang membuat siapa saja meneteskan air mata karena kau melakukannya dengan sepenuh hati – Semoga kepergianmu adalah amti syahid pergi saat menunaikan kewajiban mulia mengajar untuk negeri menerangi setiap langkah kami ya, kau adalah PAHLAWAN tanpa tanda jasa |
Lilis lewat puisi di atas menceritakan beberapa penggal kenangan bersama guru, dimana guru menjadi sosok yang luar biasa dalam setiap kehidup muridnya.
Selain itu lilis sebagai penulis mendoakan guru atas kepergiannya, semoga setiap amal perbuatan yang dibuatnya menjadi kebaikan.
Apa yang diajarkan seoarang guru kepada muridnya menjadi amal jariyah, yaitu amalan yang tidak terputus hingga meninggal.
Tentu saja hal ini begitu istimewah, bahkan menjadi kenikmatan yang luar biasa untuk kehidupan di dunia dan akhirat.
Puisi Guru Singkat 2, 3, 4 Bait
Tidak semua orang menyukai puisi dengan jumlah bait yang banyak, nah puisi berikut ini bisa jadi menjadi pilihan. Sebab hanya berjumlah 2 bait saja. Tapi meski begitu puisi ini tetap memiliki makna yang dalam.
#1. Menghimne Asa (Guru)
(Nurhayati, 2016) * Sebelum engkau terpuji Hampir rata turut menguji Kesabaran seolah dalam jeruji Pada hal yang belum mereka kaji Menjadi tauladan sulit Menjadi mediator pelik Menjadi motivator rumit Janganlah berandai. – Bahkan mereka pun harus pandai Menilai dengan piawai Agar kelak ada yang mereka tuai Guru tidak haus citra Guru hanya ingin membaikkan citra Disangka gila harta Mendidik sekadar bisa Bukan, ibu bukan guru. |
Menghimne asa adalah sebuah puisi yang sangat indah dan cantik, pemilihan kata dan diksi yang mungkin begitu pas.
Guru memiliki peran lebih daripada mengajar dan menialai, bahkan guru menjadi peran peganti seorang orang tua disekolah.
Tuagas seoarang guru ialah mendidik, yaitu sebuah tugas yang bisa dikatakan lebih berat daripada mengajar.
Mendidik berhubungan dengan berbagai hal, bukan hanya tentang suatu disiplin ilmu saja, akan tetapi lebih dari pada itu, sebab mendidik sangat berhubungan erat dengan karakter dan tingkah laku atau akhlak.
#2. Guruku T’lah Hilang
(Aisyah Asafid Abdullah, 2015) * Negeriku penuh bara yang bergejolak Negeriku penuh orang-orang pintar yang bisa memadamkannya Katanya untuk negeri yang hebat Tapi ia menghilangkan Guru – Guru tidak pernah menakar keringat kepayahan Guru selalu mementingkan perasaan anak-anak didiknya Guru tidak akan menangis dihadapan muridnya Guru tidak akan membiarkan anaknya berselisih – Lalu siapa yang meniupkan angin? Untuk menghilangkan Guru Apakah ia terlahir dari bara api Apakah ia besar tanpa Guru? |
Masih adakah guru hari ini? Tentu banyak, namun mereka yang memiliki jiwa sebagai guru hanya segelintir orang. Guru sebenarnya bukan propesi, melainkan sebuah jiwa.
Apa maksud dari jiwa?
Kuarng lebih jiwa guru akan tergambar dari sebuah quotes atau kata kata bijak guru dari Brad Henry berikut ini.
Seorang guru yang baik dapat mengilhami harapan, menyalakan imajinasi, dan menanamkan cinta belajar.
Jika guru mampu berbuat demikian, maka sangat layak ia memiliki jiwa dari guru itu sendiri.
#3. Guru
(Amar habibi, 2018) * Selama ia tahu siapa dirinya, ia akan menjadi guru selamanya. Tulus dalam “bercermin” keburukan dan “mencerminkan” kebaikan. Ikhlas memberi tahu karena ia tahu betapa perihnya ketidaktahuan. Setia membimbing meski ia paham sendirinya kurang bimbingan. – Sabar mencintai meski ia tak dihargai Sial! Aku tak bisa lupakanmu Terus bombing aku, guru! – Guruku Kami bisa menjadi binatang Ketika kami lupa dari mana asal kami dan lupa siapa yang telah mengajari kami |
Guru adalah jiwa bukanlah propesi, maka ia akan senantiasa melekat dalam diri sampai kapanpun. Guru akan senantiasa mengajari dan membimbing siapapun yang memang membutuhkan.
Penutup
Nah itulah beberapa contoh puisi tentang guru. Begitu sangat penting peran seorang guru untuk bangsa. Albert Einstein pernah mengatakan bahwa seni tertinggi guru adalah untuk membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan. Semoga bisa menjadi inspirasi pembaca.
Kumpulan puisi guru di atas semoga menjadi renungan bagi kita semua, bahwa sosok guru adalah mulia. Kemudian semoga kita paham juga bahwa guru itu bukan hanya sebuah profesi, melainkan jiwa.