Rumah Adat Betawi

  • 6 min read
  • Apr 16, 2022
rumah adat betawi, rumah adat jakarta

guratgarut.com – Suku Betawi adalah suku dimana penduduknya secara umum bertempat tinggal di Jakarta. Suku Betawi telah menempati Batavia sejak abad ke-17.

Ada yang berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari berbagai etnis dan bangsa di masa lalu seperti Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, Arab, Tionghoa, dan India.

Terlepas dari semua itu, Suku Betawi memiliki icon atau penggambaran identitas budayanya seperti, baju ujung serong, senjata tradisional golok, sampai rumah adat Betawi.

Ciri Khas, Filosofi, dan Fakta Unik Rumah Betawi

rumah adat betawi
Sumber: satujam.com

Rumah adat Betawi memiliki beberapa ciri khas seperti rumah adat lain yang berbeda-beda. Filosofi yang terkandung juga berbeda dan cukup unik. Berikut ulasanya :

1. Rumah Betawi Asli Tidak Memiliki Kamar Mandi

Salah satu prinsip hidup suku Betawi berasumsi bahwa segala kotoran harus disingkirkan dari bangunan utama (bangunan tempat tinggal) yang bermaksud agar siapapun yang tinggal di dalam rumah senantiasa bersih lahir dan batin.

Jadi di dalam rumah adat Betawi asli tidak memiliki kamar mandi yang bersatu dengan bangunan utama.

Letak kamar mandi nya terletak di luar bangunan rumah yang berada di belakang rumah.

2. Ukiran dan Ornamen Pada Rumah Betawi Memiliki Arti Filosofis

Rumah betawi mempunyai ciri khas yaitu salah satunya ukiran atau ornamen yang terdapat di dalam rumah Adat Betawi.

Setiap ornamen atau ukiran tersebut memiliki arti filosofis yang terkandung didalamnya, antara lain :

  • Ukiran bunga matahari, Ukiran ini secara umum terletak di atas pintu ruang tamu yang mempunyai arti bahwa kehidupan pemilik rumah harus dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat. Ukiran ini juga mempunyai makna sebagai penerag yang akan menerangi hati dan pikiran penghuni rumah.
  • Ukiran bunga melati, Yang biasanya diaplikasikan pada tiang, yang memiliki arti bahwa pemilik rumah harus memiliki hati atau perasaan yang harum seperti bunga melati yang mekar.
  • Ukiran tumpal atau gunungan, Yang melambangkan kekuatan alam yang terdiri dari makrokosmos (semesta), mikrokosmos (manusia), dan metakosmos (alam ghaib).
  • Ukiran-Ukiran Lain, Ada banya ukiran lain yang memiliki arti atau filosofi seperti bunga mawar yang bermakna kesetiaan, bunga cempaka yang bermakna keanggunan, bunga Kim Hong yang bermakna keuletan, burung merak yang bermakna kemegahan, serta rusa yang bermakna tanggap dan lincah.
  • Ornamen gigi balang, Merupakan hiasan berupa papan kayu yang berbentuk segitiga terbalik berjajar yang terpasang di lisplang atau dibawah atap rumah. Ornamen ini memiliki makna bahwa hidup masyarakat Betawi harus jujur, rajin, ulet, dan sabar sebagaimana belalang yang hanya bisa mematahkan batang tanaman jika dikerjakan secara ulet, terus menerus, dan dalam tempo waktu yang lama.

Ornamen gigi balang diambil dari frasa gigi belalang dikarenakan sepintas menyerupai gigi belalang.

3. Teras Rumah Betawi Selalu Luas dan Berpagar Rendah

Rumah Betawi umumnya mempunyai pendopo atau teras yang luas yang dilengkapi dengan meja dan kursi kayu untuk menjamu tamu.

Hal ini memiliki arti filosofis yaitu bagian teras yang luas menunjukan masyarakat Suku Betawi sangat terbuka pada tamu atau orang baru dan tidak memandang suku,agama, dan budaya.

Terdapat pagar disekeliling teras dengan ukuran tinggi sekitar 80 cm dan tebal antara 3-5 cm yang terbuat dari kayu. Yang memiliki arti bahwa Suku Betawi juga memiliki batas dan membatasi diri dari hal-hal yang negatif.

Ada juga “langkan” atau pintu masuk pagar yang memiliki arti bahwa bertamu juga harus mempunyai adab yang baik, bertamu harus masuk dari depan bukan dari belakang.

Baca Juga: Rumah adat Sulawesi Selatan

4. Pola Rumah Betawi Simetris

Pola yang digunakan beberapa rumah Betawi memiki pola simetris yang dapat dilihat dari letak pintu masuk dari halaman ke ruang depan, dari ruang depan ke ruang tengah, dan dari ruang tengah ke ruang belakang umumnya membentuk garis sumbu yang abstrak dari depan ke belakang.

Macam Jenis Rumah Betawi

Rumah adat Betawi memiliki beberapa jenis rumah, namun hanya 1 jenis rumah yang resmi menjadi rumah adat Betawi. Berikut jenis rumah yang dimiliki oleh Suku Betawi :

NoNama Rumah Tradisional Betawi
1Rumah kebaya
2Rumah gudang
3Rumah panggung
4Rumah joglo betawi

1. Rumah Kebaya

rumah kebaya
SUmber: wikipedia.org

Rumah Kebaya pada zaman dahulu umumnya hanya dimiliki oleh kaum yang termasuk golongan terpandang. Rumah ini umumnya memiliki teras yang cukup luas.

Rumah ini juga memiliki atap yang berbentuk seperti pelana yang dilipat. Jika dilihat dari samping sekilas bentuk ini menyerupai kebaya, dari situlah nama rumah Kebaya didapat.

a. Ruangan dan Fungsi pada Rumah Kebaya

Rumah Kebaya memiliki bagian ruang dan fungsinya masing-masing, berikut penjelasan tentang bagian ruang dan fungsinya :

  • Paseban, adalah sebuah kamar yang biasanya digunakan oleh tamu untuk menginap. Jika tidak ada tamu yang menginap ruangan ini digunakan untuk melakukan ibadah sholat.
  • Teras, sebuah ruangan luas yang menjadi ciri khas rumah kebaya yang dilengkapi dengan meja dan kursi. Tempat ini digunakan untuk menerima tamu atau tempat bersantai anggota keluarga.

Lantai teras mempunyai nama yang dikenal dengan istilah “gejogan” yang selalu dibersihkan untuk menerima tamu

  • Ruang Tidur, pada umumnya ruang tidur yang dimiliki rumah kebaya adalah empat ruang tempat tidur. Dan ruangan yang terbesar ditempati oleh pemilik rumah.
  • Pangkeng, sebuah ruangan yang menyerupai ruang keluarga yang berfungsi sebagai ruang untuk bersantai di malam hari agar hubungan antar anggota keluarga semakin hangat dan terjaga.
  • Srondoyan, istilah lain untuk dapur. Terletak di bagian belakang rumah dan digunakan juga sebagai ruang untuk makan keluarga. Tempat untuk mengolah bahan atau memasak makanan untuk keluarga.

b. Material Bahan Untuk Membangun Rumah Kebaya

Adapula material yang digunakan sebagai bahan untuk membangun Rumah Kebaya berdasarkan bagian pada rumah, diantaranya :

Material Atap, atap rumah ini terbuat dari genteng tanah liat, namun ada juga yang menggunakan bahan atep atau anyaman daun kirai. Ada berbagai macam atap yang digunakan untuk membuat atap rumah kebaya.

Ada yang berbentuk seperti pelana yang dilipat yang dilihat dari samping seperti lipatan kebaya, ada juga yang berbentuk pelana kuda tetapi limpasan air terletak di bagian samping. Dan untuk bagian teras bentuk atapnya pelana dengan struktur yang lebih landai.

Untuk konstruksi kuda-kuda dan gording biasanya menggunakan bahan kayu growok atau kayu kecapi. “Reng” sebagai dudukan atap genteng terbuat dari bambu yang dibelah.

Sedangkan “kaso” berfungsi untuk dudukan reng terbuat dari bambu utuh. Pemasangan reng dan kaso menggunakan bambu tali, yaitu bambu yang dibelah yang dibuat menjadi tali.

Material Dinding, untuk material yang digunakan untuk membuat dinding biasanya terbuat dari bahan kayu nangka atau kayu gowok dengan cat berwarna cerah, seperti merah, kuning, atau hijau.

Daun pintu rumah kebaya relatif memiliki ukuran yang besar yang mempunyai lubang ventilasi udara atau “jalusi”, agar sirkulasi udara dalam rumah semakin segar dan terjaga.

Material Struktur, untuk pondasi rumah ini menggunakan susunan batu kali dan pasangan batu bata sebagai landasan untuk dindingnya. Sedangkan untuk kolom-kolom bangunan rumah ini terbuat dari kayu nangka.

2. Rumah Gudang

rumah gudang
Sumber: rumahlia.com

Rumah Gudang memiliki bentuk yang masih asli, persegi panjang dan ukuran yang bervariasi. Rumah ini biasanya terletak di daerah terpencil.

Rumah ini memiliki 2 bagian, yaitu bagian depan yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan bagian tengah yang berfungsi sebagai ruang keluarga. Bagian belakang disatukan dengan bagian tengah.

Rumah ini terinspirasi dari beberapa bangunan gudang milik Portugis, tetapi bagian atapnya seperti pelana kuda atau perisai dengan susunan kerangka kuda-kuda khas Suku Betawi.

Bagian depan rumah memiliki atap miring yang disebut dengan markis atau topi yang berfungsi untuk menahan paparan sinar matahari dan air hujan.

3. Rumah Joglo Betawi

rumah joglo
Sumber: nyero.id

Rumah ini memiliki bentuk menyerupai rumah adat dari Jawa terutama pada bagian atap dan berbentuk bujur sangkar.

Hanya saja ada perbedaan antara Jawa dan Betawa yaitu tidak adanya penopang atau tiang penyangga seperti pada rumah jogo Jawa. Rumah Joglo Betawi menggunakan struktur kuda-kuda biasa.

Rumah ini biasanya ditempati oleh golongan bangsawan atau priyayi. Rumah ini juga memiliki 3 bagian utama :

  1. Ruang depan seperti rumah pada umumnya untuk menerima tamu
  2. Ruang tengah digunaan untuk berkumpul bersama keluarga, ruang makan, dan ruang tidur.
  3. Ruang belakang digunakan untuk dapur tempat memasak dan juga kamar mandi.

4. Rumah Panggung Betawi

rumah panggung betawi
Sumber: grid.id

Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung seperti namanya, memiliki tiang-tiang kayu sebagai penyangganya.

Proses pembangunan Rumah Panggung Betawi dimulai dari pemilihan lokasi dan kemudian mengeraskan tanah dan membuat rangka rumah yang terdiri dari 20 tiang penyangga. “Balak Suji” adalah sebutan bagi penghubung bangunan dengan daerah luar yang mempunai arti sebagai penghalang masuknya bala bencana ke dalam rumah dan sebagai media penyucian diri sebelum masuk kedalam rumah.

Struktur pondasi rumah menggunakan umpak dengan susunan batu berbentuk persegi dengan ukuran 20×25 cm.

Umpak digunakan untuk landasan tiang-tiang kayu yang berfungsi sebagai penahan beban. Bahan kayu yang digunakan biasanya dari kayu jati, nangka, rambutan, dan kecapi.

Landasan lantai rumah ini menggunakan bahan bambu yang dijajarkan, sementar dinding rumah terbuat dari papan kayu yang dijajarkan tanpa jarak.

Langit-langit rumah menggunakan anyaman bambu dan genteng merah sebagai atap.

Rumah jenis ini biasanya dapat ditemukan di daerah pesisir atau di daerah aliran sungai.

Karena bangunan ini dibangun agar dapat menghindari luapan air sungai, air laut, atau binatang buas.

Baca Juga: Rumah adat Sulawesi Tengah

Penutup

Rumah adat Betawi atau rumah adat Jakarta merupakan rumah tradisional dengan berbagai jenis dan nama, seperti yang telah kita bahas pada bagian sebelumnya.

Temukan juga hal menarik dari rumah adat Sumatera Selatan yang mungkin dapat menginspirasi kamu dalam mendesain rumah.

Rumah adat ini telah ada sejak dahulu sebagai tempat tinggal masyarakat Betawi yang diturunkan secara turun temurun.

Hari ini kita tidak akan mudah untuk mendapatkan rumah adat Betawi di Jakarta, sebab kebanyakan masyarakat telah menggunakan rumah permanen.

Terlebih sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi tolak ukur kemajuan kota-kota di Indonesia.

Jika adapaun, populasinya tidak cukup banyak. Cara termudah untuk melihat rumah adat Betawi atau rumah tradisional Jakarta, kalian dapat mengunjungi museum atau Taman Mini Indonesia Indah.

Post Terkait :

2 thoughts on “Rumah Adat Betawi

  1. terima kasih artikelnya, menambah informasi untuk saya. sangat bermanfaat
    silahkan kunjungi website kami di jasaarsitekmalang.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com