Rumah Adat Jawa Tengah

  • 4 min read
  • Jul 17, 2022
Rumah Adat Limasan

guratgarut.com – Seringkali kebanyakan orang menyebut Jawa Tengah sebagai “jantung” budaya jawa. Tak dapat dipungkiri karena banyak sekali objek wisata terkenal dan kebudayaan yang ada di Jawa Tengah.

Salah satu kebanggan provinsi ini adalah Candi Borobudur, Candi  Mendut, Pawon, Prambanan dan Candi yang lain.

Ada juga kota Surakarta yang dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan jawa, yang dimana Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunagaran berada.

Selain yang disebutkan diatas ada juga objek wisata lain yang memang diburu oleh para wisatawan yaitu rumah adatnya.

Seperti kebanyakan rumah adat lain yang tersebar di seluruh nusantara, Rumah Adat Jawa Tengah juga mempunyai sejarah, karakteristik, dan arsitketur yang berbeda-beda.

Namun kebanyakan orang hanya mengetahui Rumah Adat Jawa Tengah ialah rumah adat joglo, namun ternyata ada beberapa jenis rumah adat yang dimiliki oleh provinsi jawa tengah. Mari kita bahas satu per satu dalam artikel ini.

Baca Juga: Rumah adat dari Jawa Barat

Sejarah Rumah Adat Jawa Tengah

rumah adat jawa tengah
Sumber: pewartanusantara.com

Pada tahun 1905 Jawa Tengah dibentuk sebagai provinsi pada jaman Hindia Belanda. Pada saat itu rumah adat adalah simbol dari status sosial.

Bahan yang digunakan cukup banyak dan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama untuk pembuatan rumah adat joglo.

Pada masa itu rumah adat joglo adalah rumah adat yang hanya dapat dibangung oleh kalangan kerajaan dan bangsawan.

Dikarenakan pembuatan rumah adat joglo relatif mahal kala itu, masyarakat umumnya membuat rumah Panggang Pe, Limasan, Tajug, dan Kampung.

Seiring berjalanya waktu sekarang rumah adat joglo dapat dibangun oleh berbagai kalangan dan digunakan sebagai perkantoran atau gedung pertemuan.

Jenis Rumah Adat Jawa Tengah

rumah adat jawa tengah
Sumber: nyero.id

Secara umum ada lima jenis rumah adat tradisional khas Jawa Tengah yang dapat kita jumpai saat ini jika berkunjung kesana.

Setiap jenis memiliki ciri khas, keunikan, arsitektur, dan filosofi berbeda yang terkandung didalam nya.

Rumah Adat Joglo

rumah adat joglo
Sumber: wajibbaca.com

Rumah adat ini adalah rumah yang paling terkenal dibanding rumah adat yang lain. Rumah ini bagi masyarakat setempat adalah lambang status sosial bagi pemiliknya, semakin luas halaman dan ukuran rumah dapat dipastikan pemiliknya memiliki kelebihan finansial.

Jadi jangan heran jika di jaman dahulu rumah joglo hanya dihuni oleh kalangan kerajaan dan bangsawan.

Pada intinya rumah joglo berbentuk persegi yang mempunyai empat pokok tiang di tengahnya yang disebut dengan “saka guru”.

Bahan utama pembuatan rumah ini adalah kayu. Kayu yang digunakan pada umumnya ialah sengon, jati, dan batang pohon kelapa. Namun kayu yang sering digunakan ialah kayu jati karena awet dan kokoh.

Rumah Joglo dibagi menjadi 3 bagian

Ada prinsip khusus untuk pembagian rumah ini, bagian depan lebih bersifat umum sedangkan bagian belakang bersifat khusus, jadi akses masuk setiap orang berbeda-beda.

Rumah joglo dibagi menjadi 3 bagian :

  1. Pendapa (Bagian Depan)
  2. Pringgitan (Bagian Tengah)
  3. Dalem (Ruang Utama)

Berikut masing-masing penjelasan dari bagian bagian rumah adat Jawa Tengah Joglo.

1. Pendapa (Bagian Depan)

Bagian depan rumah diperuntukan untuk menerima tamu. Pendapa pada umumnya tidak memiliki kursi ataupun meja untuk duduk dan mempunyai filosofi ramah dan terbuka.

Tamu duduk di pendapa hanya menggunakan tikar dengan maksud agar tidak ada kesenjangan antara tamu dan tuan rumah.

2. Pringgitan (Bagian Tengah)

Ruangan ini biasanya digunakan pemilik rumah untuk menggelar acara seperti Wayang dan Ruwatan.

3. Dalem (Ruang Utama)

Ruangan ini dikhususkan untuk kamar tidur yang sering disebut “senthong”. Umumnya senthong hanya dibuat 3 bilik dengan fungsi kamar pertama sebagai tempat tidur keluarga laki-laki, kamar kedua digunakan untuk pengantin atau dikosongkan, dan yang terakhir bagi keluarga perempuan.

Rumah Adat Panggang Pe

Rumah Adat Panggang Pe
Sumber: kalimat.id

Rumah adat ini memeliki 6 tiang penyangga, bagian depan penyangga tiang dibuat lebih pendek yang membuat rumah ini cukup unik dan menarik.

Biasanya rumah ini digunakan sebagai warung atau tempat berjualan dari jaman dahulu. Anda masih dapat menjumpai rumah adat ini di daerah Jawa Tengan dekat perbatasan Yogyakarta.

Sebenarnya rumah adat ini memilik jenis lagi rumah adat. Seperti Cere Gancet, Empyak Satangkep, Gedhang Salirang, dan Gedhang Setangkep.

Rumah Adat Limasan

Rumah Adat Limasan
Sumber: moondoggiesmusic.com

Rumah adat ini dikatakan limasan dikarenakan atap nya memiliki bentuk limas. Atap ini memiliki empat sisi. Desain nya sederhana tetapi sangat elegan.

Rumah adat ini juga dikenal dengan rumah tahan gempa, dikarenakan desain, struktur rangka, dan sambungan kayu yang dapat mengantisipasi gaya tarik dari guncangan.

Rumah ini berbeda dengan Rumah Adat Joglo yang sering digunakan oleh bangsawan dan kerajaan. Rumah ini umumnya digunakan oleh masyarakat biasa.Rumah adat ini juga memiliki beberapa jenis yaitu seperti;

  • Limasan Lambang Sari
  • Limasan Lambang Gantung
  • Limasan Trajumas
  • Limasan Lambang Teplok
  • Limasan Semar Tinandhu
  • Limasan Gajah Ngombe
  • Limasan Lambang Gantung Rangka Kutuk Ngambang

Rumah Adat Kampung

Rumah Adat Kampung
Sumber: arsitag.com

Pada umumnya sekilas rumah ini hampir mirip dengan Rumah Adat Panggang Pe. Namun yang membedakanya yaitu jumlah tiang yang dipakai berjumlah kelipatan 4 dimulai dari 8, 12, 16, dan seterusnya.

Rumah ini memiliki atap rumah berbentuk segitiga dan juga menggunakan penghubung yang menggunakan “wuwungan” atau “bubungan”. Tiang penyangga yang digunakan umumnya menggunakan bahan berupa balok atau kayu jati, nangka, ataupun mahoni.

Ada beberapa jenis rumah adat kampung seperti, Kampung Pokok, Dara Gepak, Pacul Gowang, Lambang Teplok, Cere Gencet, dan Apitan.

Rumah Adat Jawa Tengah memang menunjukan status sosial bagi pemiliknya, berbeda dengan rumah adat joglo, rumah adat ini digunakan oleh masyarakat menengah kebawah.

Rumah Adat Tajug

Rumah Adat Tajug
Sumber: aminama.com

Berbeda dengan Rumah Adat Jawa Tengah yang lain. Rumah adat ini bukan diperuntukan untuk tempat tinggal, Namun diperuntukan untuk beribadah.

Jadi tidak boleh sembarangan membangun bangunan ini.Bangunan ini biasanya digunakan untuk bangunan suci seperti masjid dan bangunan lainya.

Umumnya rumah adat ini memiliki atap berbentuk bujur sangkar dan memiliki ujung “Y”.

Baca Juga: Rumah adat Banten

Ringkasan Rumah Adat Jawa Tengah

Rumah adat Jawa Tengah memiliki berbagai jenis, yang artinya setiap jenis memiliki filosofi, arsitektur dan keunikan masing-masing.

Nama Rumah AdatJoglo Panggang Pe Limasan Kampung Tajug
ProvinsiJawa Tengah

Jangan lewatkan artikel sebelumnya tentang rumah adat Bali lengkap dengan jenis, filosofi, ciri khas dan keunikannya.

Demikian artikel mengenai rumah adat Jawa Tengah yang dapat saya paparkan, semoga tulisan ini menjadi informasi yang bermanfaat.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com