Rumah Adat Jawa Timur

  • 4 min read
  • Jul 19, 2022
rumah adat jawa timur, rumah joglo jawa timur

guratgarut.com – Sekilas rumah adat Jawa Timur memiliki kemiripan dengan rumah adat Jawa Tengah. Keduanya memiliki rumah adat yang sama, yaitu rumah adat joglo.

Meskipun memiliki nama atau jenis yang sama, namun diantara keduanya terdapat beberapa perbedaan

Keduanya memiliki makna filosofi yang sama dipengaruhi oleh agama Islam, Hindu, dan Budha.

Tetapi rumah adat joglo di Jawa Timur mempunyai karakteristik lebih kental seperti pada ukiran, pahatan, dan lainya. Dikarenakan dipengaruhi oleh suku yang berbeda.

Selain rumah adat joglo ada juga beberapa rumah adat lain yang memiliki ciri khas, karakteristik, dan keunikan nya masing-masing. semua itu akan di bahas satu per satu dalam tulisan ini.

Baca Juga: Rumah adat Bali

Jenis Rumah Adat Jawa Timur dan Penjelesannya.

Selain rumah adat joglo, ada juga berbagai macam jenis rumah adat yang berada di Jawa Timur, diantaranya adalah :

1. Rumah Adat Joglo

rumah adat joglo
Sumber: perpustakaan.id

Rumah adat ini memiliki persamaan entah itu dari segi bentuk ataupun desain. Salah satu ciri khas nya ialah memiliki bentuk atap besar dan terbuat dari kayu jati yang memiliki simbol bagaikan gunung yang megah.

Atap rumah Joglo seringkali disebut dengan “tajug”. yang memiliki arti kududukan yang dianggap tinggi dan sakral.

Setidaknya pada zaman dahulu, rumah Joglo merupakan simbol dari status sosial seseorang dan hanya dihuni oleh para kaum bangsawan dan orang terpandang saja.

Namun sekarang rumah Joglo dapat dibangun oleh setiap kalangan dari rakyat biasa hingga pejabat negara. Rumah Joglo juga adalah sebuah perwujudan dari diri manusia yang harus bisa berbaur dengan alam sekitar.

Setidaknya ada empat jenis rumah adat joglo Jawa Timur. Semuanya memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda antara satu dengan yang lain.

a. Joglo Sinom

Joglo Sinom memiliki ciri khas pada pilar yang berjumlah 36 pilar dan terdiri dari 4 “soko guru”.

Konsep pada bangunan rumah ini ialah memiliki teras keliling dan setiap puncak pada keempat sisinya didesain dengan konsep yang tinggi dan bertingkat.

b. Joglo Pangrawit

Joglo Pangrawit memiliki detail dan desain lebih rumit dibandingkan dengan Joglo Sinom.

Halamannya lebih luas dan jumlah pilarnya lebih banyak. Memiliki atap yang tinggi menjulang dan mengerucut, dimana setiap sudutnya terdapat pilar.

c. Joglo Hageng

Rumah Joglo Hageng memiliki konsep yang lebih rumit lagi dibandingkan rumah sebelumnya.

Dikarenakan rumah ini memiliki jumlah pilar lebih banyak dan halaman yang lebih luas. Memiliki atap yang umumnya relatif tumpul dan ukuran ruangan yang pendek.

d. Joglo Situbondo

Rumah adat Joglo Situbondo umumnya dapat ditemukan di daerah Situbondo dan Ponorogo.

Rumah ini memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Menggunakan bahan kayu jati murni sebagai bahan dasar bangunan yang membuat bangunan ini sangat kokoh.

Pembagian Rumah Adat Joglo Jawa Timur

Terlepas dari perbedaan semua itu, rumah joglo Jawa Timur memiliki keunikan dan bagian-bagian umum yang mencerminkan sebagai rumah tradisional Jawa Timur. Bagian-bagian tersebut antara lain :

  • Pendopo, bagian ini terletak di bagian paling depan pada rumah. Mempunyai empat pilar utama penyangga dan berbentuk bujur sangkar. Bagian rumah ini memiliki fungsi sebagai tempat menerima tamu, pertemuan, pagelaran kesenian atau hiburan dan upacara adat yang terdapat di Jawa Timur.

Pendopo memiliki konsep terbuka yang mempunyai simbol penyatuan manusia dan alam.

  • Pringitan, merupakan penghubung antara pendopo dengan ruang dalam rumah atau “omah njero”. Seringkali digunakan sebagai tempat untuk menggelar wayang kulit.
  • Emperan, teras yang berada di depan pendopo yang digunakan untuk bersantai dan relaksasi.
  • Omah Njero, merupakan bagian utama atau inti dari rumah adat Joglo. Rumah ini berfungsi sebagai ruangan khusus keluarga dan juga sebagai tempat bersantai seluruh keluarga.
  • Senthong, secara umum senthong memiliki 3 bagian. “Senthong kiwa” yang berarti ruangan sebelah kiri. Ruangan ini meliputi kamar tidur orang tua atau kerabat sepuh, gudang, atau tempat penyimpanan makanan. “Senthong Tengah” artinya ruangan tengah tempat sakral tempat menyimpan pusaka seperti keris. “Senthong Tengen” atau ruangan sebelah kanan
  • Gandhok, merupakan bangunan tambahan. Ghandok adalah sebutan lain dari gudang. ghandok memiliki 2 bagian yaitu “ghandok kiwo” dan “ghandok tengen”. memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan alat dan bahan makanan. Ghandok terletak di belakang rumah.

2. Rumah Adat Using

rumah adat using
Sumber: travel.detik.com

Rumah adat ini bisa ditemukan di dearah Banyuwangi, Jawa Timur. Rumah adat Using memiliki 3 jenis yaitu Tikel Balung, Baresan, dan Cerocogan. Ketiga bangunan ini memiliki perbedaan pada jumlah rab atau atap yang dimiliki.

Tikel balung memiliki 4 rab, Baresan 3 rab, dan Cerocogan memiliki 2 rab. Struktur rumah ini terdiri dari :

  • Sangga tepas
  • Gelandar
  • Saka
  • Ubag
  • Ampig-ampig
  • Jait cendhek
  • Jait dhawa
  • Doplak
  • Suwunan
  • Ander
  • Penglari
  • Reng
  • dan Dhur

Rumah adat Using memiliki beberapa bagian yang terdiri dari amper atau bagian depan rumah, hek/bale yang merupakan ruang tamu dan kegiatan adat, Njerumah atau jero omah sebagai tempat untuk melakukan aktifitas pemilik rumah seperti layaknya ruang keluarga, pawon atau dapur yang digunakan untuk mengolah makanan, dan ampok yang terletak di bagian kanan dan kiri rumah.

3. Rumah Adat Suku Tengger

rumah adat suku tengger
Sumber: hainusantara.com

Rumah ini dapat anda temukan di daerah lereng Gunung Bromo. Terbuat dari bahan susunan papan atau batang kayu dengan bubungan atap yang cukup tinggi.

Terdapat bale-bale untuk tempat duduk di samping rumah. Biasanya Suku Tengger membuat rumah secara bergerombol yang hanya dipisahkan oleh jalur sempit untuk pejalan kaki saja. Hal ini dilakukan untuk menghalau angin dan cuaca yang cukup ekstrem.

4. Rumah Adat Dhurung

rumah adat dhurung
Sumber: seton.uii.ac.id

Rumah ini memiliki bentuk seperti rumah pangung yang terbuat dari bambu tetapi tanpa dilengkapi dengan dinding.

Jika kita lihat sekilas, rumah tradisional ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan rumah adat Bengkulu.

Rumah ini biasanya terletak dekat persawahan atau ladang dan berfungsi sebagai tempat istirahat setelah seharian bekerja di sawah.

Selain hunian ada rumah Dhurung dengan ukuran yang besar. Rumah itu digunakan untuk bersosialisasi dan digunakan sebagai lumbung padi.

Sekitar rumah adat Dhurung berukuran besar seringkali dilengkapi dengan “jhelepeng” atau semacam perangkat untuk menghalangi tikus.

Ringkasan

Rumah tradisional Jawa Timur amatlah beragam, sebagaimana yang telah kami jelaskan dalam pembahasan di atas.

Untuk ringkasan atau rangkumannya sebagai berikut.

Nama rumah adatRumah adat joglo Rumah adat using Rumah adat tengger Rumah adat dhurung
ProvinsiJawa Timur

Semoga kita termasuk warga negara Indonesia yang mampu menjaga budaya dan warisan leluhur, salah satunya dengan mengenal nama nama rumah adat Jawa Timur ini!!

Oh iya, meskipun Madura termasuk ke dalam wilayah Jawa Timur, akan namun masyarakt di sana memiliki rumah tradisional sendiri, baca selengkapnya di tulisan Keunikan rumah adat Madura.

Terimakasih!!

Hal yang Sering Ditanyakan

Apa nama rumah adat Jawa Timur?

Joglo, rumah adat using, rumah adat suku Tengger, rumah adat dhurung.

Apa saja keunikan dari rumah adat Jawa Timur?

Setiap rumah adat atau rumah tradisional memiliki keunikan masing-masing, dari mulai bentuk, filosofi hingga kegunaan.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com