Rumah Adat Minangkabau

  • 4 min read
  • Apr 13, 2022
rumah adat padang, rumah gadang, rumah adat minangkabau

guratgarut.com – Rumah adat Minangkabau atau rumah gadang adalah rumah adat Padang, Sumatera Barat. Rumah adat ini memiliki sejarah yang panjang tentang asal-usul pembuatannya.

Pada zaman kerajaan Paguruyung yang akan ditaklukan oleh pasukan Majapahit, mengusulkan adu kerbau untuk mencegah pertempuran dimana yang kalah harus menyerahkan kerajaan atau Majapahit harus kembali ke pulau Jawa.

Singkat cerita, adu kerbau dimenangkan oleh kerajaan Paguruyung yang menginspirasi masyarakat untuk memakai nama Minangkabau.

Untuk mengenang kemenangan tersebut, masyarakat minang membuat sebuah “rangkiang” atau rumah Gadang yang atapnya mengikuti bentuk tanduk kerbau.

Rumah Gadang bukan sekedar hunian untuk tempat tinggal saja. Tetapi setiap bagian pada rumah ini memiliki keunikan dan nilai folosofis yang menarik. Semua itu akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Juga: Rumah adat Bengkulu

Rumah Gadang (Rumah Adat Minangkabau)

rumah adat minangkabau
Sumber: arsitag.com

Rumah Gadang seringkali disebut dengan istilah “rumah Bagonjong” atau “Rumah Baanjuang”. Istilah bagonjong sendiri merupakan sebutan yang merujuk pada bentuk atap rumah gadang yang melengkung atau lancip.

Rumah Gadang memiliki arti sebagai rumah besar, bukan ukurunya saja yang besar tetapi fungsinya yang sama besar.

Selain berfungsi sebagai hunian dan tempat tinggal, rumah ini juga seringkali digunakan untuk tempat menyelenggarakan  upcara adat dan musyawarah keluarga.

Rumah adat ini didiami oleh keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak yang belum menikah, serta saudara yang memiliki hubungan darah melalui garis ibu.

Jika seorang anak gadis menikah, maka dia akan tinggal di Rumah Gadang ibunya dan suaminya ikut tinggal dengan sebutan “urang sumando”.

1. Bagian dan Bentuk Rumah Gadang

Rumah Gadang memiliki bentuk rumah panggung dengan ukuran yang memang relatif besar. Yang pada umumnya memiliki panjang sekitar 12,5 meter dengan 5 ruang dan yang terpanjang dapat mencapai 59,5 meter dengan 17 ruang.

Rumah ini mempunyai lebar antara 10-14 meter dengan ketinggian 5-7 meter di atas permukaan tanah, dan lantainya diantara 2,5-3,5 meter di atas tanah.

Bagian-bagian pada rumah Gadang mulai dari atap, dinding, pintu, lantai, tiang penyangga, tangga, hingga ukiran dengan berbagai motif memiliki arti dan maksud tersendiri yang menjadi simbol dari kehidupan masyarakat minang.

a. Bentuk Atap Rumah Gadang

Rumah Gadang memiliki bentuk atap mata gergaji terbalik dengan garis-garis pembatas yang melengkung dan keluar.

Tiang-tiang dipuncak atap memiliki bentuk yang melengkung ke atas menyerupai tanduk kerbau, yang jika diamati dari sisi samping akan terlihat seperti segitiga sama kaki.

Atap rumah ini disusun dari bahan-bahan seperti ijuk yang dapat bertahan lama. Sementara bangunan dengan bentuk yang melebar ke atas disebut dengan istilah “silek”.

b. Pilar dan Lanjar Rumah Gadang

Pilar pada rumah Gadang disusun dalam lima baris yang berjejer di sepanjang rumah. Baris-baris ini merancang bagian pada interior menjadi empat ruang yang panjang, atau disebut dengan lanjar.

Lanjar pada rumah ini berfungsi sebagai penentu kamar tidur dan sebagai pembagi bagian rumah yang terdiri dari 3 bagian. Bagian tengah, bagian, kanan, dan bagian kiri. Adapun lanjar yang terletak di bagian dinding sebelah belakang biasanya digunakan untuk kamar.

c. Bentuk Interior Rumah Gadang

Rumah Gadang didesain dengan bentuk persegi panjang, dimana tempat tidur nya ditentukan oleh jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Seluruh bagian di dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur yang dalam pembagianya harus sesuai dengan aturan dan ketentuan adat.

d. Motif Ukiran Rumah Gadang

Rumah gadang memiliki motif ukiran yang merupakan simbol dan mempresentasikan alam. Pada umumnya, ukiran yang dibuat pada rumah Gadang adalah hiasan yang memiliki bentuk persegi atau garis yang melingkar.

e. Rangkiang

Secara umum rumah Gadang dilengkapi dengan rangkiang atau lumbung padi yang memiliki jenis, bentuk, dan fungsi yang berbeda-beda, antara lain :

  • Si tinjau lauik, yang terletak di bagian tengah diantara rangkiang lainya. Memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan padi yang akan digunakan untuk membeli keperluan keluarga yang tidak dapat dibuat sendiri.
  • Si bayau-bayau, yang terletak di sebelah kanan dan berdiri di atas enam tiang penyangga. Memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan padi yang akan digunakan untuk kebutuhan makan keluarga setiap hari.
  • Si tanggung lape, yang memiliki empat tiang penopang dengan tipe persegi. Memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan padi yang digunakan sebagai cadangan makanan ketika saat paceklik.
  • Rangkiang kaciak, Memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan padi untuk padi ambuan yang akan digunakan sebagai benih padi dan biaya untuk menanam padi pada musim yang akan datang.

2. Jenis Rumah Gadang

rumah gadang
Sumber: wikipedia.org

Secara umum Rumah Adat Minangkabau terdiri dari 3 jenis rumah Gadang yang mempunyai ciri khas dan keunikan nya masing-masing, diantaranya :

a. Rumah Gadang Gajah Maharam

Rumah Gadang satu ini memiliki makna bagaikan gajah yang sedang mendekam. Rumah Gadan Gajah Maharam memiliki ukuran dengan panjang 16,5 meter dan lebar 7,6 meter dengan perbandingan panjang, lebar, dan tinggi ini memberikan kesan yang gemuk.

Rumah ini memiliki gonjong 5 buah dengan posisi rumah yang menghadap ke arah utara.

b. Rumah Gadang Rajo Babanding

Rumah Gadang Rajo Babanding adalah rumah Gadang yang memiliki ciri khas yang unik dengan bentuk atap yang lebih tinggi.

Bentuknya menyerupai rumah Luhak Tanah Data yang tidak beranjung. Rumah ini juga memiliki tangga rumah yang terletak diantara bagian dapur dan rumah.

c. Rumah Gadang Bapaserek

Rumah Gadang Bapaserek memiliki arti sebagai bagian yang diseret. Bagian itu adalah bagian belakang rumah yang meliputi beberapa kamar.

Jika dilihat dari sudut pandang belakang rumah, akan terlihat lebih keluar dari bagian dinding anjungannya yang hanya ada di sebelah kiri.

d. Istano Basa Pagaruyung

Selain semua yang disebutkan tadi ada juga Istano Basa atau yang lebih dikenal dengan istilah nama Istana Pagaruyung. Istano Basa Pagaruyung terletak di nagari Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat.

Rumah ini memiliki gonjong yang megah dan model alang babega yang merupakan bentuk khas dari rumah gadang seorang raja.

Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung yang ukuran nya lebih besar daripada rumah panggung yang lain. Yang memiliki tiga tingkatan dengan fungsi yang berbeda pada setiap bagianya.

Rumah gadang ini berdiri di atas 72 tonggak sebagai tiang penyangga utama dan 11 gonjong. Menariknya pada di bagian dinding rumah ini terdapat ornamen dan ukiran yang terdiri dari 58 jenis motif yang berbeda-beda.

Baca Juga: Rumah adat Jawa Barat

Penutup

Rumah adat Minangkabau atau rumah adat Padang memiliki nama rumah gadang. Rumah adat ini memiliki arsitektur yang sangat unik, terutama bagian atapnya.

Pada bagian atap memiliki bentuk yang menjulang menyerupai tanduk indah dengan bentuk presisi.

Apabila kalian sulit membayangkan bentuk dari rumah adat Padang milik Suku Minangkabau ini, kalian dapat melihat sebagian besar bentuk dari rumah makan Padang.

***

Demikian artikel mengenai rumah adat Padang atau rumah adat Minangkabau yang dapat kami sajikan.

Jangan lewatkan tulisan lain yang tidak kalah menarik, salah satunya tentang rumah adat Bali.

Artikel ini disajikan dengan sedemikian rupa dari berbagai sumber dan hasil observasi penulis.

Semoga Bermanfaat!!

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com