Dampak Globalisasi

  • 5 min read
  • Apr 03, 2022
indsutri dan pabrik

Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya, Ketika berbicara perihal globalisasi tentu akan terlintas dalam pikiran kita seputar efek atau dampak dari globalisasi. Mungkin bisa dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik ataupun sosial budaya.

Namun kali ini saya akan berfokus pada pembahasan mengenai dampak globalisasi di bidang sosial budaya.

Dilihat dari pesatnya perkembangan globalisasi yang terus-menerus masuk ke segala aspek kehidupan kita, membuat pengaruh globalisasi berimbas ke dalam berbagai macam bidang, entah itu dalam pandangan positif maupun pandangan negatif, sebagai salah satu contoh adalah dampak dari globalisasi dalam bidang sosial budaya, seperti yang akan saya kupas pada artikel berikut.

Tidak hanya berdampak dalam aspek sosial budaya. Namun globalisasi juga berdampak pada keadaan ekonomi, sebagaimana yang muncul disekitar kita. Kebebasan dalam pasar internasional serta kemudahan dalam bidang ekspor impor merupakan salah satu contoh positif dari masuknya globalisasi dalam kehidupan kita.

Dalam aspek sosial budaya, globalisasi juga telah tembus kepada fase yang sangat mengkhawatirkan, seperti banyaknya persilangan kebiasaan-kebiasaan baru antara bangsa kita (Indonesia) dan budaya atau perilaku dari bangsa barat.

Contoh dampak globalisasi dibidang sosial budaya seperti : adanya gaya mengenakan pakaian yang mirip dengan budaya barat, lunturnya perilaku kesopanan sebagaimana menjadi salah satu ciri khas perilaku bangsa Indonesia, dan semakin berkembangnya sikap-sikap individualisme atau lebih mementingkan diri sendiri dari pada saudara kita yang lain.

Nah dari ulasan singkat diatas akan saya bahas lebih rinci mengenai dampak globalisasi di bidang sosial budaya, berikut ulasannya :

Baca Juga: Pengertian Globalisasi

Dampak Negatif Globalisasi Dalam Aspek Sosial Budaya

ciry light

#1. Pudarnya Nilai Kebudayaan Lokal

Munculnya budaya kebarat-baratan telah mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal (Indonesia), seperti : menghilangnya tata krama/kesopan santunan yang menjadi ciri khas dari budaya Indonesia.

Sekarang sopan santun telah lepas tanpa bekas dalam kalangan pemuda bangsa, karena lancarnya pengaruh kebudayaan barat yang mempengaruhi jiwa dan pemikiran para generasi bangsa.

Tidak hanya itu, dalam segi berpakaian anak bangsa juga mulai mengikuti gaya bangsa barat, mereka beranggapan bahwa pakaian-pakaian adat yang menjadi ciri khusus dan semestinya menjadi kebanggaan tersendiri, justru mereka menganggap sebagai pakaian yang kuno/tidak lagi mengikuti tren masa kini, sehingga mereka mengenakan busana yang dipakai para artis-artis idola mereka.

#2. Moral Bangsa Semakin Buruk

Pengaruh Globalisasi khususnya dalam perusakan moral anak bangsa sangatlah mudah untuk ditemukan, seperti dipertontonkan dalam dunia maya/internet dan televisi. Banyak hal-hal/konten yang semestinya tidak ditayangkan dalam dunia maya, justru malah ramai dipublikasikan.

Padahal didalam konten tersebut mengandung nilai-nilai moral yang merusak pikiran maupun gaya hidup anak bangsa, contohnya : pada zaman yang serba canggih ini, gaya hidup bangsa Indonesia sudah mulai mengikuti pola kehidupan orang-orang barat, padahal pola hidup bangsa barat tidak semuanya sesuai dengan norma pengajaran yang ada di masyarakat Indonesia.

Bahkan lebih parahnya masyarakat Indonesia sampai meniru budaya barat seperti : melakukan seks bebas, mulai mengkonsumsi barang-barang terlarang seperti narkoba dan alkohol.

Tenti ini sangat merusak moral, merugikan diri, serta dapat merugikan negara.

Oleh karena itu Pemerintah Indonesia (khususnya) harus memberikan perhatian terhadap para generasi penerus bangsa ini, karena mengingat akan berkembang pesatnya zaman yang dapat merusak moral pemuda generasi penerus bangsa.

#3. Seni-Seni Tradisional Mulai Ditinggalkan

Semakin berkembangnya peradaban dan alat-alat yang serba canggih, membuat pandangan anak bangsa dalam hal kesenian tradisional perlahan memudar, bahkan jika dibiarkan terus menerus akan berakibat pada kematian/hilangnya kesenian tradisional.

Kehadiran hiburan-hiburan baru yang dibalut dengan modernisasi membuat hati masyarakat meliriknya, sementara itu kesenian tradisional tidak melakukan pembaharuan. Dan mungkin karena tiada pembaharuan tersebut banyak masyarakat yang merasakan kejenuhan dan tidak diminati kembali.

Akibatnya, kesenian tradisional tersebut akan mati karena kurang dapat mengikuti perkembangan zaman.

Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi kita semua untuk lebih mencintai budaya dan kesenian bangsa sendiri dibanding dengan bangsa lain.

#4. Munculnya Sikap Individualis, Konsumtif dan Matrealis

Pengaruh globalisasi di Bidang Sosial Budaya memunculkan berbagai sikap buruk manusia, seperti sikap Individualisme, Matrealis, dan pola hidup secara konsumtif.

gaya hidup zaman globalisasi mengharuskan manusia untuk bekerja keras agar mendapatkan uang yang cukup untuk bertahan hidup, hal ini memancing sikap individualisme untuk keluar ke permukaan, tentunya berimbas pada hilangnya semangat untuk bergotong-royong dan sifat kekeluargaan antar manusia.

Padahal sikap asli manusia adalah makhluk sosial/tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan yang lainnya. Sikap konsumtif serta matrealis dapat merugikan diri sendiri, akibatnya dia hanya akan mementingkan segala hal dari keuntungannya.

Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya selanjutnya adalah :

#5. Lunturnya NIlai-Nilai Keagamaan

Dalam mengikuti tren globalisasi, nilai-nilai keagamaan menjadi hal yang asing untuk dijumpai, kesibukan seseorang dalam mengejar segala hal yang berbau dengan dunia membuat mereka melupakan tujuan awal diciptakannya manusia tersebut.

Padahal tujuan awal kita diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan tempat terakhir kita singgah adalah Akhirat yang kekal abadi.

Saking mereka jauh dari norma agama, banyak terjadi insiden/kasus pembantaian terhadap manusia yang tak berdosa, mereka lebih mementingkan ego dibanding dengan nilai kemanusian dan nilai keagamaan.

Seperti konflik-konflik yang dilatarbelakangi oleh perebutan kekuasaan.

#6. Kecenderungan Pragmatisme

Apa itu kecenderungan Pragmatisme…? Kecenderungan Pragmatisme adalah sebuah pola pikir yang mempercayai bahwa kebenaran ataupun nilai-nilai dari suatu pengajaran tergantung pada penerapan bagi kepentingan manusia (apa yang dia ingin semua serba instan).

#7. Tidak Dapat Memahami Modernitas

Maksudnya apa..!!! jadi, kebanyakan dari kita salah dalam menyikapi dan memilah segala pengetahuan yang masuk kedalam dunia kita, sehingga kita sering berperilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku seperti : Banyak kenakalan-kenakalan  remaja (Tawuran, bolos sekolah, kebut-kebutan, menonton gambar-gambar jorok, dan masih banyak lagi) itu semua hanya disebabkan oleh sebuah tayang televisi maupun media-media massa.

#8. Tumbuh Berkembangnya Sikap Malas & Lalai

Karena sekarang semua serba canggih dan instan, membuat banyak dari kita justru terlena dengan segala fasilitas yang ada, khususnya dalam hal peribadatan. Kita sering dibuat malas bahkan lalai dengan hal yang satu ini, padahal kita seharusnya tidak boleh meninggalkan peribadatan.

Karena dengan kita selalu menjaga peribadatan kepada yang maha kuasa, maka segala urusan kita akan dimudahkan.

#9. Hadirnya Sikap Permisif

Apa itu permisif…? Permisif adalah suatu pemahaman yang membiarkan sesuatu hal yang dianggap tidak layak untuk dipertontonkan.

Contohnya seperti : Bangsa Barat yang mengajarkan untuk bertelanjang dada untuk pria, bahkan berlaku juga untuk sebagian wanita Bangsa Barat.

Sikap ini perlahan mulai tumbuh pada kalangan pria di indonesia, tetapi tidak untuk wanita, apalagi ada beberapa aturan yang diterapkan oleh Bangsa Timur yang membatasi dalam cara berpakaian.

#10. Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang gila akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.

Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Dikutip dari Wikipedia

#11. Gaya Hidup Mewah

Yaitu pola penerapan hidup yang sangat berlebihan, layaknya kehidupan orang-orang barat.

#12. Sikap Meniru

Kita sering menjumpai banyak orang meniru pribadi orang dari negara lain, seperti mencontoh model rambut, pakaian, dan masih banyak lagi.

#13. Sekularisme

apa itu sekularisme…???

Sekularisme adalah sebuah sikap maupun pemikiran yang sudah tidak ingin berpegang teguh dalam nilai agama, ataupun sikap untuk berlepas diri dari norma keagamaan.

Jadi masyarakat Indonesia mulai menerapkan pola pikir ini, walaupun masih dalam jumlah yang sangat sedikit, namun jika terus dibiarkan dapat berkembang menjadi sangat besar, dan tentunya akan merusak citra Bangsa Indonesia.

Baca Juga:

Dampak Positif Globalisasi Dalam Aspek Sosial Budaya

dampak globalisasi, bendera dunia
  1. Daerah Pariwisata Semakin Berkembang
  2. Terdorongnya Sikap Penyetaraan Gender
  3. Mudahnya Bertukar Budaya Internasional
  4. HAM Sangat Dijunjung Tinggi
  5. Terciptanya Kesenian-Kesenian Baru

Demikianlah sedikit ulasan saya mengenai Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya, semoga bermanfaat.

Jangan lupa untuk meninggalkan kesan dan pesan anda untuk web kami, dengan cara like dan share ke sosial media anda.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com