Guratgarut.com – Masyarakat Betawi terkenal dengan kesenian budayanya seperti ondel-ondel lengkap dengan iringan orkes musik tanjidor yang sangat khas. Tetapi kalau kita perhatikan pakaian yang dikenakan sangatlah tidak asing dengan sabuk hijau dan pakaian serba hitam. Pakaian tersebut merupakan salah satu dari pakaian adat Betawi.
Seperti halnya pakaian adat di daerah lain, busana ini tentu saja memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri yang menjadikan identitas budaya pada masyarkat Betawi.
Oleh karena itu kali ini kita akan membahas salah satu budaya warisan nenek moyang masyarakat Betawi.
Baca Juga: Pakaian adat Jawa Barat
Mengenal Pakaian Adat Tradisional Masyarakat Betawi
Berdasarkan sejarah yang ada suku Betawi bukanlah suku asli dari DKI Jakarta, tetapi kebudayaan dan adat istiadat suku Betawi ini sudah sangat melekat sebagai ikon budaya ibukota Jakarta.
Oleh karena itu pakaian adat masyarakat Betawi bisa dibilang menjadi identitas nasional ibukota Jakarta.
Pakaian adat tradisional Betawi memiliki fungsi yang cukup beragam, dimulai dari pakaian keseharian, pernikahan hingga pakaian yang digunakan pada saat upacara-upacara resmi.
Ciri Khas Pakaian Adat Tradisional Masyarakat Betawi
Terdapat ciri khas pada pakaian masyarakat Betawi yang tidak mungkin dipisahkan seperti aksesoris ataupun motif dari pakaian. Ciri khas tersebut tentu saja tidak dapat dipisahkan, karena hal itu merupakan identitas budaya yang sudah menyatu.
Baca Juga: Pakaian adat Sumatera Utara
Terdapat beberapa ciri khas umum yang ada pada beberapa busana adat masyarakat Betawi, diantaranya ialah :
No | Ciri Khas Pakaian Adat Betawi |
1 | Celana bermotif batik |
2 | Selendang sorban |
3 | Peci atau kopya |
4 | Sarung dan kain batik |
5 | Kerudung |
1. Celana Bermotif Batik
Celana ini merupakan celana bermotifkan batik dan termasuk kedalam ciri khas pakaian adat masyarakat Betawi bagi para pria. Celana ini memiliki bentuk seperti celana kolor lengkap dengan karet pada bagian pinggangnya dan umum digunakan pada keseharian pria masyarakat Betawi.
Celana ini memiliki ukuran panjang dari pinggang hingga lutut atau seringkali disebut ukuran tanggung. Motif batik yang digunakan biasa dan terbilang sederhana. Warna yang digunakan pun tidak terlalu mencolok speerti warna hitam, putih dan coklat.
2. Selendang atau Sorban
Selanjutnya selendang atau sorban sebagai salah satu ciri khas pada busana adat Betawi. Selendang dalam pakaian adat masyarakat Betawi digunakan oleh para pria yang disebut dengan nama sarung (sorban).
Selendang di sini bukan selendang atau kain sorban yang dikenakan sebagai penutup kepala tetapi selendang yang di lipat dan dikenakan di leher atau dikenakan pada pundak.
3. Peci atau Kopya
Selanjutnya ialah sebuah penutup kepala berwarna hitam yang umum digunakan oleh masyarakat beragama Islam di Indonesia, yaitu peci atau kopya. Biasanya peci digunakan pada saat beribadah, tetapi pada masyarakat Betawi penggunaan peci atau kopya digunakan pada keseharian mereka.
Selain itu ada sedikit perbedaan pada warna yang digunakan pada peci masyarakat Betawi yang seringkali menggunakan warna merah selain warna hitam pada umumnya yang terbuat dari bahan dasar beludru.
4. Sarung dan Kain Batik
Sarung dan kain batik merupakan salah satu ciri khas dalam busana masyarakat Betawi yang digunakan oleh para perempuan. Sarung ini berfungsi sebagai bawahan yang menambahkan ke khasan pakaian adat Betawi.
Selain sebagai bawahan, kain batik dapat dijadikan sebagai penutup kepala dengan warna-warna cerah bermotif geometri yang dapat disesuaikan dengan baju kurung dan selendang yang digunakan.
5. Kerudung
Selain kain batik, penggunaan kerudung merupakan alternatif pengganti sebagai penutup kepala kaum perempuan masyarakat Betawi. Kerudung ini berbentuk kain (selendang) dan seringkali digunakan pada saat acara-acara penting.
Acara tersebut seperti pada saat acara bergengsi pemilihan abang dan none jakarta. Warna yang digunakan biasanya warna-warna cerah yang menambah keanggunan dan terlihat menawan pada sang pemakai.
Jenis Pakaian Adat Tradisional Masyarakat Betawi
Setelah kita mengenal beberapa ciri khas pakaian adat masyarakat Betawi, sekarang kita akan membahas beberapa macam dan jenis pakaian tersebut, simak ulasan berikut :
1. Pakaian Adat Pria Betawi
Pada keseharianya, masyarakat pria Betawi menggunakan pakaian yang khas seperti baju koko ditambah dengan aksesoris berupa sarung atau kain yang diikatkan di pinggang. Selain itu penggunaan sabuk hijau dan peci berwarna merah yang sangat ikonik pada masyarakat Betawi.
- Pakaian Keseharian Pria (Sadariah)
Sadariah merupakan baju yang dikenakan oleh kaum pria dalam keseharian mereka. Baju ini sejenis baju koko polos yang tidak memiliki motif dan berwarna satu pilihan saja.
Untuk bawahan terdapat celana komprang dengan ukuran tanggung ditambah dengan aksesoris seperti sarung yang digulung di pinggang lengkap dengan sabuk hijau dan peci berwarna merah.
Terdapat aturan khusus dalam pemakaian baju ini, yang hanya dapat dikenakan oleh pria yang telah di panggil abang sebutan bagi pria usia dewasa.
Baju ini sangat ikonik bagi masyarakat Betawi dan meruakan warisan dari nenek moyang mereka.
- Pakaian Pengantin Pria
Pada saat pernikahan, pengantin pria menggunakan pakaian khusus yang disebut dandanan care haji. Pakaian tersebut merupakan hasil dari akulturasi beberapa kebudayaan seperti budaya Melayu, budaya Arab dan budaya Tionghoa.
Baju tersebut terdiri dari jubah panjang dan juga penutup kepala berwarna merah. Jubah tersebut trediri dari dua bagian yaitu bagian luar yang terbuat dari kain beludru dan bagian dalam yang terbuat dari kain halus berwarna putih.
Sedangkan untuk penutup kepala, merupakan kain sorban berwarna merah yang seringkali disebut dengan nama alpie. Agar terlihat lebih serasi, penggunaan sepatu pantofel sebagai alas kaki sangat dianjurkan.
2. Pakaian Adat Wanita Betawi
Pakaian wanita masyarakat Betawi merupakan kebalikan dari baju yang dikenakan oleh para pria. Pakaian yang dikenakan oleh para wanita seringkali menggunakan warna-warna yang mencolok seperti warna-warna terang.
Sedangkan warna yang dikenakan pria cenderung tidak mencolok dan terkesan sederhana. Untuk selengkapnya simak ulasan berikut :
- Baju Kurung
Baju kurung merupakan pakaian asli dan khas masyarakat Betawi. Baju ini merupakan baju keseharian para wanita masyarakat Betawi yang mempunyai bentuk lengan pendek dan warna-warna yang terang dan mencolok.
Untuk bawahan terdapat kain batik yang dipadukan dengan aksesoris berupa selendang dan kerudung yang digunakan sebagai penutup kepala dengan warna terang dan mencolok agar terlihat lebih menarik.
Dalam perkembangannya para desainer banyak melakukan modifikasi terhadap warna yang digunakan dan penambahan pada bagian depan yaitu sebuah saku. Saku tersebut dimaksudkan untuk menyimpan barang-barang berukuran kecil.
- Pakaian Pengantin Wanita
Seperti halnya baju pengantin pria, baju ini juga merupakan hasil dari akulturasi berbagai budaya yang diberi nama rias besar dandanan care none pengantin cine.
Baju ini terdiri dari sebuah blus yang dipadukan dengan rok panjang bergaya duyung yang disebut dengan nama kun. Pakaian tersebut terbuat dari bahan kain satin yang mempunyai warna merah ataupun hitam.
Terdapat aksesoris tambahan seperti perhiasan gelang listing, kalung lebar dan sanggul yang dihiasi bunga melati. Selain itu pada bagian kepala dipasang kembang goyang lengkap dengan penutup wajah.
3. Pakaian Adat Khusus Bangsawan Betawi
Pakaian terakhir ialah pakaian adat khusus para Bangsawan Betawi. Pakaian ini merupakan pakaian resmi yang digunakan oleh para bangsawan dan demang. Pakaian tersebut diberi nama baju ujung serong yang pada umumnya digunakan oleh para pria saja.
Terdapat beberapa pakaian dan aksesoris yang digunakan, seperti :
- Kemeja putih yang digunakan sebagai dalaman
- Jas tutup berwarna hitam atau gelap
- Celana pantalon
- Kopiah hitam sebagai penutup kepala
- Jam rante yang dimasukan kedalam saku jas
- Kain batik berbentuk geometris pada pinggang
- dan Sepatu pantopel untuk alas kaki
Pakaian adat ini menjadi baju resmi yang digunakan oleh para Pegawai Negri Sipil (PNS) pemerintahan DKI Jakarta. Selain itu digunakan juga pada acara-acara penting seperti pernikahan, peringatan hari besar dan peresmian-peresmian.
Baca Juga: Pakaian adat Bali
Penutup
Demikian penjelasan mengenai pakaian adat tradisional Betawi dimulai dari ciri khas, penjelasan umum hingga jenis dan macamnya.
Busana ini merupakan salah satu budaya yang cukup terkenal, oleh karena itu kita harus menjaga dan tetap terus melestarikanya. Sehingga kita tidak kehilangan indentitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Hal yang sering ditanyakan
Daerah khusus Ibu Kota Jakarta
Setidaknya ada tiga jenis, untuk laki laki, perempuan dan para bangsawan.